Akbid Siti Khodijah

Akbid Siti Khodijah
Akbid Siti Khodijah

Selasa, 21 Oktober 2014

DISTOSIA AKIBAT KELAINAN JANIN

BAB II
PEMBAHASAN
DISTOSIA AKIBAT KELAINAN JANIN
2.1  BAYI BESAR (Mikrosomia)
1.      Definisi
Bayi besar atau istilah latin dikenal makrosomia, atau Giant Baby (bayi raksasa), adalah bayi dengan berat badan diatas 4 kilogram. Kejadian sangat bervariasi antara 8 sampai 10 % total kelahiran.

2.      Etiologi
a)      Diabetes Mellitus (DM)
DM mengakibatkan ibu melahirkan bayi besar (makrosomia) dengan berat lahir mencapai 4000-5000 gram atau lebih. Namun bias juga sebaliknya, bayi lahir dengan berat lahir rendah, yakni di bawah 2000-2500 gram. Dampak yang lebih parah yaitu mungkin janin meninggal dalam kandungan karena mengalami keracunan.
b)      Keturunan (orang tuanya besar)
c)      Multiparitas dengan riwayat makrosomia sebelumnya

3.      Penanganan
a)      Periksa kehamilan di pos bidan desa atau puskesmas baik itu dilakukan oleh bidan maupun dokter umum akan menjadi tempat skrinning awal, ada tidaknya masalah kehamilan seorang ibu.
b)      Dengan periksa hamil teratur dapat ditekan resiko komplikasi bagi ibu yang seringterjadi akibat bayi besar.
c)      Segea dirujuk ke rumah sakit untuk konfirmasi pemeriksaan sonografi/sesar pada saat menjelang persalinan.
d)     Pemeriksaan kadar gula darah.

4.      Pencegahan
Pencegahan dilakukan dengan melakukan penimbangan berat badan ibu secara teratur, pengukuran tinggi fundus uteri dan pola makan yang benar, ANC teratur, USG.


5.      Persalinan dengan makrosomia
Menentukan besarnya janin secara klinis memang sulit. Kadang - kadang baru diketahui adanya janin besar setelah tidak adanya kemajuan persalinan pada panggul normal dan hiss yang kuat.
Periksa dalam panggul normal, janin dengan BB 4000 - 5000 gr pada umumnya tidak mengalami kesulitan dalam melahirkan, tapi mengingat ibu hamil dengan makrosomia mempunyai resiko besar pada saat persalinan maka lebih baik melahirkan dengan operasi sesar.

index.jpg

2.2  HYDROCHEPALUS
1.      Definisi
Hydrochepalus adalah keadaan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam pentrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura - sutura dan ubun - ubun. Cairan yang tertimbun dalam pentrikel biasanya antara 500 - 1500 ml, akan tetapi kadang - kadang dapat mencapai 5 liter. Hidrosepalus sering kali disertai kelainan bawaan lain seperti Spinabipida.

2.      Etiologi
Penyebab hidrosepalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran cairan cerebro spinalis (CSS) pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subarakhnoid. Akibat penyumbatan, terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya.
Hidrosepalus disebabkan oleh satu dari 3 faktor :
a.       Produksi CSS yang berlebihan
b.      Obstruksi jalur CSS
c.       Gangguan absorpsi CS

3.      Tanda dan Gejala
Gejala yang tampak dapat berupa :
·         Muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak
·         Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak
·         Kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh
·         Ubun - ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya teraba tegang dan mengkilat dengan pelebaran vena di kulit kepala
·         Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar
·         Terdapat sunset sign pada bayi ( pada mata yang kelihatan hitam - hitamnya, kelopak mata tertarik ke atas )
·         Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang suborbita
·         Pergerakan mata tidak teratur
·         Kerusakan syaraf yang memberi gejala kelainan neurologis berupa gangguan kesadaran motorik atau kejang - kejang, kadang - kadang gangguan pusat vital

4.      Penanganan
Persalinan pada wanita dengan janin hidrosepalus perlu dilakukan pengawasan yang seksama, karena bahaya terjadinya rupture uteri mengancam. Pada hidrocepalus yang nyata, kepala janin harus dikecilkan pada permulaan persalinan. Pada pembukaan 3 cm cairan cerebrospinalis dikeluarkan dengan Pungsi pada kepala dengan menggunakan jarum spinal, setelah kepala mengecil, bahaya regangan segmen bawah uterus hilang, sehingga tidak terjadi kesulitan penurunan kepala kedalam rongga panggul. Bila janin dalam letak sungsang, pengeluaran cairan dari kepala yang tidak dapat lahir dilakukan dengan pungsi atau perforasi melalui foramen oksipitalis magnum atau sutura temporalis.
Dianjurkan juga untuk mencoba melakukan ventrikulosentesis trans abdominal dengan jarum spinal, kandung kencing harus dikosongkan terlebih dahulu.

5.      Persalinan dengan Hydrosephalus
Kita harus ingat akan kemungkinan hydrosephalus jika :
a)      Kepala tetap tinggi walaupun panggul baik dan hiss kuat
b)      Kepala tetap dapat digoyangkan dan sangat lebar pada perabaan
c)      Nampak ada spina bifida pada tubuh yang sudah lahir pada letak sungsang

image_thumb[20].png


2.3  ANENCEPHALUS
1.      Definisi
Anensefalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak terbentuk. Anensefalus merupakan suatu kelainan tabung saraf yang terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan kerusakan pada jaringan pembentuk otak. Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup,, tetapi penyebabnya yang pasti tidak diketahui.

2.      Etiologi
Penyebab anencefalus antara lain :
a)      Faktor mekanik
b)      Faktor infeksi
c)      Faktor obat
d)     Faktor umur ibu
e)      Faktor hormonal
f)       Faktor radiasi
g)      Faktor gizi

Faktor resiko terjadinya anensefalus adalah:
Faktor ibu usia resti, riwayat anensefalus pada kehamilan sebelumnya, hamil dengan kadar asam folat rendah, fenilketonuria pada ibu yang tidak terkontrol kekurangan gizi (malnutrisi), mengkonsumsi kafein, tar, alkohol selama masa kehamilan.

3.      Gejala
·         Tidak adanya tengkorak
·         Tidak adanya otak ( belahan otak dan otak kecil )
·         Wajah fitur abnormal
·         Jantung cacat

4.      Penanganan
Perawatan dan penanganan janin / bayi baru lahir dengan anensephalus :
Perawatan pada bayi anensephalus akan ditujukan untuk memberikan dukungan emosional kepada keluarga. Karena tidak ada pengobatan untuk anenshepalus, kurangnya pembentukan otak, sekitar 75 % dapat menyebabkan bayi lahir mati. Resiko terjadinya anenshepalus bisa dikurangi dengan meningkatkan asupan asam folat minimal 3 bulan sebelum hamil dan selama kehamilan bulan pertama.

5.      Pengaruh pada Kehamilan
Sering menimbulkan kehamilan serotin, biasanya disertai hydramnion, anak sering lahir dengan letak muka, badan anak kadang - kadang besar dan menimbulkan kesukaran waktu baru lahir.
images (3).jpg

2.4  Janin Kembar-Melekat (Double Monster)
Janin kembar melekat adalah keadaan di mana terdapat perlekatan antara 2 janin pada kehamilan kembar. Janin yang satu dapat jauh lebih kecil daripada yang lain, tetapi dapat pula kedua janin kira-kira sama besarnya. Pada jenis pertama kadang-kadang janin yang satu sangat kecil dan tidak lengkap, sehingga seolah-olah merupakan parasit pada yang lain. Bentuknya tidak simetris dan penyatuan kedua janin tidak terjadi antara dua bagian yang sama (misalnya antara kepala dengan dada). Pada jenis kedua, penyatuan terjadi secara longitudinal atau secara lateral. Pada penyatuan longitudinal kepala yang satu berhubungan dengan kepala yang lain (kraniopagus), atau panggul yang satu dengan panggul yang lain (pigopagus). Penyatuan lateral bisa terjadi pada dada (torakopagus) atau pada daerah perut (omfalopagus). Kemungkinan dapat terjadi penyatuan bagian bawah tubuh seluruhnnya dengan dua kepala (disefalus) dan dengan satu kepala (sinsefalus)
Diagnosis janin kembar melekat sukar ditentukan antepartum. Kadang-kadang pemeriksaan rontgenologik yang dilakukan atas dugaan adanya hamil kembar dapat menunjukkan adanya penyatuan kedua janin. Pada umumnya diagnosis baru dapat ditegakkan bila persalinan macet dan pada pemeriksaan jalan lahir kelainan tersebut kebetulan ditemukan oleh tangan penolong. Kelahiran janin kembar melekat dengan satu janin yang jauh lebih kecil daripada yang lain dan janin kembar dengan penyatuan janin secara longitudinal biasanya berlangsung tanpa kesukaran. Kesukaran persalinan biasanya terjadi pada janin kembar melekat dengan penyatuan janin secara lateral. Meskipun demikian, terdapat banyak kasus biasanya terjadi persalinan prematur, atau hubungan antara kedua janin tidak seberapa erat, sehingga kelahiran yang satu dapat mendahului yang lain. Torakopagus merupakan janin kembar melekat yang paling sering menimbulkan kesukaran persalinan.
Apabila terjadi kemacetan, dapat dilakukan tindakan vaginal dengan merusak janin, atau melakukan seksio sesarea. Tindakan pertama dapat dilakukan lebih mudah pada letak sungsang karena janin dapat digunakan sebagai pegangan dalam melaksanakan tindakan tersebut. Pada umumnya seksio sesarea lebih aman untuk melahirkan janin kembar melekat daripada melakukan pembedahan vaginal yang sukar. Pada antenatal care yang baik dengan mempergunakan USG pada 16-18 minggu kehamilan atau MRI kiranya lebih dini dapat ditentukan apakah kehamilan dapat dilangsungkan atau dihentikan mengingat prognosis dari monster tersebut tidak selalu baik.
20080531064754.jpg
2.5  Janin dengan perut besar
Pembesaran perut yang menyebabkan distosia, akibat dari asites, atau tumor hati, limpa, ginjal dan ovarium jarang sekali dijumpai. Kandung kencing yang sangat penuh dapat pula menimbulkan gejala yang sama. Diagnosis dapat dibuat dengan memasukkan tangan ke dalam uterus, dan meraba perut janin. Apabila terjadi kesukaran persalinan, bila perut berisi cairan (asites, tumor kistik), dapat dilakukan pungsi perut, akan tetapi bila disebabkan oleh tumor padat, sebaiknya dilakukan seksio sesarea atau pengecilan tumor per varginam.
Pembesaran abdomen janin dapat menyebabkan distosia
·         Pembesaran abdomen janin dapat terjadi oleh karena
·         Vesika urinaria yang penuh.
·         Pembesaran ginjal atau hepar.
·         Asites
Diagnosa pembesaran abdomen janin jarang ditegakkan sampai terjadinya distosia. Bila diagnosa dapat ditegakkan sebelum persalinan, keputusan melakukan SC harus dipertimbangkan. Prognosa pada umumnya sangat buruk. Pada 97% kasus, persalinan terjadi pada presentasi kepala ; 3% pada presentasi sungsang ; 0.5% pada letak lintang.
image_thumb[21].png







BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Kelainan bentuk dan ukuran janin ada bebrapa macam diantaranya bayi besar (makrosomia), hydrochepalus, anencephalus, janin kembar-melekat (double monster), janin dengan perut besar. Makrosomia adalah bayi dengan berat badan diatas 4 kilogram, hydrochepalus adalah keadaan dimana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam pentrikel otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura - sutura dan ubun – ubun, anencephalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan otak tidak terbentuk, janin kembar-melekat adalah keadaan di mana terdapat perlekatan antara 2 janin pada kehamilan kembar, janin dengan perut besar adalah Pembesaran perut yang menyebabkan distosia, akibat dari asites, atau tumor hati, limpa, ginjal dan ovarium jarang sekali dijumpai.
3.2  Saran
Setelah mengetahui beberapa macam dari kelainan bentuk dan ukuran janin, kami sebagai penulis mengharapkan agar para pembaca lebih mengetahui tentang beberapa kelianan yang terjadi pada janin. Oleh karena itu,saya sebagai penulis meminta kritik dan saranya untuk menyempurnakan makalah yang saya buat.










DAFTAR PUSTAKA

FK, Unpad. 1984. Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset
Martohoesodo S, Hariadi: Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin dalam ILMU KEBIDANAN (ed), 3rd ed Jakarta, YBP-SP,1997
American College of Obstetricians and Gynecologists: ACOG committee opinion. Mode of term singleton breech delivery. Number 265, December 2001.

Cunningham FG (editorial) : Breech Presentation and Delivery in “William Obstetrics”22nd ed p 565 - 586, Mc GrawHill Companies, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar