Akbid Siti Khodijah

Akbid Siti Khodijah
Akbid Siti Khodijah

Minggu, 31 Agustus 2014

Bisul pada Bayi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Asuhan Kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi, asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir, bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan masalah adalah suatu penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita. Apabila tidak diberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita pada masa perkkuliahan, sehingga pada saat calon bidan diterjunkan di lahan praktek  sudah mampu untuk memberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita dengan benar.
Ada beberapa masalah yang lazim terjadi diantaranya adalah adanya bercak mongol, hemangioma, ikhterus, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rash, dan seborrhea, furunkel, milliariasis, diare, obstipasi, infeksi, dan sindrom bayi meninggal mendadak.
Atas dasar pemikiran di atas, maka kami menyusun makalah ini dengan harapan mahasiswa kebidanan dapat dengan mudah memahami masalah yang lazim terjadi pada neonatus, bayi, dan balita terutama masalah bisulan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Bisulan ?
2.      Apa penyebab dari Bisulan ?
3.      Bagaimana patofisiologi Bisulan ?
4.      Apa saja pembagian dan tanda gejala Bisulan ?
5.      Bagaimana cara mengatasi Bisulan ?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Bisulan
2.      Untuk mengetahui penyebab dari Bisulan
3.      Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Bisulan
4.      Untuk mengetahui apa saja pembagian dan tanda gejala dari Bisulan
5.      Untuk mengetahui bagaimana cara Bisula













BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Bisul (Furunkel)
Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur.
Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan. Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah.
Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Kadang disertai demam, lelah dan tidak enak badan. Jika furunkel sering kambuhan maka keadaannya disebut furunkulosis
Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi yang lebih serius.
Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis. Infeksi ini menular, bisa disebarkan ke bagian tubuh lainnya dan bisa ditularkan ke orang lain. Tidak jarang beberapa orang dalam sebuah rumah menderita karbunkel pada saat yang sama.

2.2  Etiologi
a.       Iritasi pada kulit
b.      Kebersihan kulit yang kurang terjaga
c.       Daya tahan tubuh yang rendah
d.      Infeksi oleh Staphylococcus Aureus
Bayi yang lebih beresiko terkena bisul diantaranya adalah bayi yang:
o   Kurang terjaga kebersihan
Faktor kebersihan memegang peran penting terjadi-tidaknya infeksi. Bila lingkungan kurang bersih, infeksi akan mudah terjadi. Karena itu, pada bayi, gejala bisul mudah dijumpai. Bayi dan anak-anak identik dengan dunia eksplorasi dalam bermain, apalagi bila terkena benda kotor semisal tanah. Belum lagi setelah main, anak tidak dicuci tangannya. Sehingga buka kebersihan anak dan bayi tak dijaga, akan mempermudah terjadinya bisul.
Pada dasarnya bisul muncul karena adanya kuman. Orang tua yang tidak menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungannya dengan baik, otomatis lebih berpeluang terpapar kuman penyebab bisul. Tak heran kalau mereka yang tinggal di daerah pemukiman padat, di daerah pengungsian, dimana faktor kebersihannya terabaikan akan lebih mudah bisulan. Namun harus diingat, walaupun tinggal di tempat yang bersih tapi kalau jarang dimandikan dan dijaga kebersihkan badan san bayi, dengan sendirinya kuman pun akan bersarang.
o   Daerah tropis
Secara geografis Indonesia termasuk daerah tropis. Dimana udaranya panas sehingga dengan mudah bayi akan berkeringat. Keringat pun bisa menjadi salah satu pemicu munculnya bisul. Terutama bisul yang terjadi pada kelenjar keringat.
o   Kawasan penempatan yang sesak seperti di intitusi dan rumah kebajikan.
o   Faktor gizi
Namun jangan pula dilupakan faktor gizi. Gizi yang kurang juga dapat memengaruhi timbulnya infeksi. Bila gizi kurang, berarti daya tahan tubuh menurun, sehingga akan mempermudah timbulnya infeksi. Terlebih pada bayi, kekebalan tubuhnya kurang dibandingkan orang dewasa.
o   Sistem imuniti
Badan yang lemah seperti pembawa HIV. Menurunnya daya tahan tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kurang gizi, gangguan darah seperti anemia, mengidap penyakit keganasan seperti kanker, atau penyakit lain seperti diabetes dan sebagainya. Biasanya faktor pemicu itu tak muncul sendirian, melainkan ada beberapa sekaligus. Misalnya karena selalu berkeringat kemudian muncul biang keringat. Karena gatal, lalu digaruk, ditambah lagi kebersihannya jelek dan gizinya pun rendah, akhirnya jadi bisul.

2.3  Tanda-tanda dan Gejala Bisul
Gejala untuk bisul ini hampir menyamai penyakit kulit yang lain seperti:
o   Nanah di bahagian tengah bisul
o   Keputihan, lelehan mengandungi darah daripada bisul tersebut
o   Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
o   Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh.
Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman. Apabila bisul sudah matang, mata bisul akan pecah dan diikuti keluarnya nanah dan darah yang menyebar ke area kulit sekitarnya. Jika tidak dibersihkan dengan benar, besar kemungkinan lokasi yang kena bekas nanah dan darah ini akan timbul bisul pula. Sebab bakteri yang terdapat dalam bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi sekitar bisul yang pecah. Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu disebut autoinokulasi.


2.4  Penatalaksanaan
Asuhan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel tergantung dari keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang lazim diberikan adalah :
a.       Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya
b.      Pemeliharaan kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya
c.       Pengobatan topical, lakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakkan nodul.Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah penularan ke daerah lainnya
d.      Jangan memijit furunkel terutama di daerah hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara homogen
e.       Bila furunkel terjadi di daerah yang janggal seperti pada hidung atau telinga maka dapat berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan insisi
f.       Jika memungkinkan dapat membuka bisul dengan cara :
1)      Beri penjelasan apa yang akan dilakukan atau inform consent
2)      Minta seseorang untuk memegangi anak
3)      Ambilah sebuah pisau bedah yang steril dan bukalah bisul dengan segera pada puncaknya saja.Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah penjepitnya.Dengan cara ini, akan membuka jalan keluar untuk nanah tanpa mengganggu sesuatu pisau bedah jangan sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah syaraf
4)      Pemberian analgetik, misalnya aspirin atau paracetamol untuk mengatasi nyeri
5)      Tutuplah luka dengan kain kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kassaa dimasukkan agar tetap terbuka, sehingga nanah dapat keluar
6)      Bersihkan alat – alat
7)      Pesankan akan ganti perban
g.      Terapi antibiotika dan antiseptic diberikan tergantung kepada luas dan beratnya penyakit.Misalnya dengan pemberian Achromyem 250mg 3 atau 4 kali per hari
h.      Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang banyak maka kenali faktor predisposisi adanya diabetes melitus

2.5  Pencegahan                                                
Menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung zat anti-bakteri merupakan cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau mencegah penularan.
Agar bayi tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
o   Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera dikeringkan
o   Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan handuk basah
o   Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jika terlalu banyak keringat yang keluar
o   Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih
o   Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak lembab
o   Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat
o   Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor
o   Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat
o   Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi.
o   Pahami penanganannya

bisul2.jpgBisul-Pada-Bayi1.jpg
Gambar Bisulan



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutan di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur. Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk kubah, dapat disertai rasa nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman.

3.2  Saran
Penyusun berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami tentang macam-macam masalah sering terjadi pada neonatus, bayi dan balita terutama Seborrhea, Milliariasis, Bisulan. Serta bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.








DAFTAR PUSTAKA

Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta : Salemba Medika.

Internet:




Seborrhea

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Asuhan Kebidanan adalah perawatan yang diberikan oleh bidan. Jadi, asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan anak balita adalah perawatan yang diberikan oleh bidan pada bayi baru lahir, bayi, dan balita. Neonatus, bayi, dan balita dengan masalah adalah suatu penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita.
Oeh karena itu, diberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan anak
balita pada masa perkuliahan, sehingga pada saat calon bidan diterjunkan di lahan praktek  sudah mampu untuk memberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita dengan benar. Ada beberapa masalah yang lazim terjadi diantaranya adalah adanya bercak mongol, hemangioma, ikhterus, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rash, dan seborrhea, furunkel, milliariasis, diare, obstipasi, infeksi, dan sindrom bayi meninggal mendadak.
Atas dasar pemikiran di atas, maka kami menyusun makalah ini dengan harapan mahasiswa kebidanan dapat dengan mudah memahami masalah yang lazim terjadi pada neonatus, bayi, dan anak balita terutama masalah seborrhea.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan seborrhea ?
1.2.2        Apa etiologi dari seborrhea ?
1.2.3        Apa saja tanda dan gejala dari seborrhea ?
1.2.4        Apa saja klasifikasi seborrhea ?
1.2.5        Bagaimana penatalaksanaan seborrhea ?

1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui pengertian seborrhea.
1.3.2        Untuk mengetahui etiologi seborrhea.
1.3.3        Untuk mengetahui tanda dan gejala seborrhea.
1.3.4        Untuk mengetahui apa saja klasifikasi seborrhea.
1.3.5        Untuk mengetahui penatalaksanaan seborrhea.














BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Seborrhea
Adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Atau dapat juga di artikan bahwa dermatitis seboroik adalah segolongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi dan bertempat predileksidi tempat-tempat seboroik.Penyakit ini dapat menyerang bayi sampai dewasa .Paling banyak di derita bayi pada usia 3 bulan dan dewasa pada usia30 sampai 60 tahun. Bentuk dan kondisi yang lebih buruk sering kali di derita pada bayi dan orang orang dengan daya tahan tubuh yang rendah / imunodefesiensi.

2.2  Klasifikasi seborrhea
·         Seborrhea adipose
·         Seborrhea neonaturum (saraf susu)
·         Seborrhea Squamosa (bersisik)

2.3  Etiologi
·         Faktor hereditas, yaitu disebabkan karena adanya faktor keturunan orang tua
·         Intake makanan berlemak dan berkalori tinggi
·         Asupan minuman beralkohol
·         Adanya gangguan emosi
·         Kelenjar minyak pada bayi biasanya bekerja terlalu aktif akibat tingginya kadar hormon ibu yang mengalir didalam tubuh bayi
·         Pengaruh hormon ibu biasanya hanya berlangsung pada bulan-bulan pertama kehidupan sikecil. Gangguan ini akan hilang setelah bayi berusia 6-7 bulan.
Dermatitis seboreik sering ditemukan sebagai penyakit keturunan dalam suatu keluarga. Salah satu penyebab ketombe adalah Pitysporum ovale (P. Ovale). Walaupun namanya mungkin sedikit menakutkan , tetapi P. Ovale adalah jamur yang secara alami terdapat pada kulit kepala dan bagian kulit yang lain.
Dalam jumlah yang sedikit, jamur ini tidak menyebabkan kerugian yang berarti. Namun, dengan adanya perubahan cuaca, hormon, dan stress, kulit kepala kita akan menghasilkan lebih banyak minyak, sehingga menyebabkan jamur P. Ovale berkembang biak. Dengan berkembangbiaknya jamur tersebut, akan menyebabkan gatal pada kulit kepala dan mempercepat kerontokan sel kulit yang lama. Hasilnya timbul Ketombe.
Kondisi ketombe yang parah atau dermatitis seboroik (seborrhea), seringkali ditemukan di kulit kepala. Namun dapat juga ditemukan di alis mata, pipi, di belakang telinga atau bagian dada. Seborrhea berupa sisik berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.
Faktor resiko terjadinya dermatitis seboroik:
·         Stres
·         Kelelahan
·         Cuaca dingin
·         Kulit berminyak
·         Jarang mencuci rambut
·         Pemakaian losyen yang mengandung alkohol
·         Penyakit kulit (misalnya jerawat)
·         Obesitas (kegemukan).

Proses pergantian kulit mati, yang kemudian diganti dengan sel-sel kulit dibawahnya disebut keratinisasi. Ada beberapa hal yang membuat periode keratinisasi ini tidak normal, diantaranya:
·         Keaktifan kelenjar minyak kulit yang meningkat. Ketombe terjadi pada kulit kepala yang produksi minyaknya berlebihan.
·         Mikroorganisme. Adanya peningkatan jumlah fungus bernama Pityrosporum Ovale. Fungus ini bertanggung-jawab pada proses pemecahan lemak kulit, yang menyebabkan iritasi kulit kepala.
·         Makanan berlemak, Mengakibatkan produksi minyak dari kelenjar minyak bertambah. Asupan lain yang juga punya andil besar merangsang kelenjar minyak membentuk minyak kulit adalah sambal, alkohol, kopi, serta rokok.
·         Zat atau bahan yang menempel pada kulit kepala seperti obat-obatan tertentu, sabun, shampoo, minyak rambut. Zat-zat ini secara langsung merangsang kulit kepala, atau menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
·         Hormon tertentu. Hormon yang dapat memacu keaktifan kelenjar minyak misalnya hormon Androgen.
·         Hal lain seperti stress, genetika, cuaca.

Seborrhea ini bukan cuma terdapat pada kulit kepala saja. Inilah yang kemudian menjadi Seborrheic Dermatitis, atau keadaan kulit yang berwarna merah, bersisik, dan sangat gatal. Bisa terjadi di kulit kepala, samping kiri dan kanan hidung, alis, bulu mata, kulit di belakang kuping, dada bagian tengah, pusar, ketiak, lipatan buah dada, selangkangan, atau bokong.
Setiap orang pastilah mengalami Seborrheic Dermatitis. Pada bayi disebut dengan nama Cradle Cap. Tanpa diobati serius, Cradle Cap ini akan hilang saat usia bayi berkisar antara delapan hingga 12 bulan. Cradle Cap pada bayi merupakan warisan hormon berlebih yang diberikan si ibu, sebelum bayi tersebut lahir.

2.4  Seborrhea Pada Bayi
Dermatitis seborrheic, adalah ketombe pada bayi, hal ini terkait dengan hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di dalam tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari masa bayi, masalah ini akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon androgen.
Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis seborrheic. Jadi hanya bayi tertentu saja, terutama yang mengalami atopik, yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang terhadap bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu terjadi di kulit kepala, maka akan timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim. Bila dermatitis seborrheic ini tidak ditangani secara tepat, mungkin saja akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya disertai proses inflamasi atau peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan sisik yang berada di atas kulit yang kemerahan.

2.5  Gejala Seborrhea
Dermatitis seboreik biasanya timbul secara bertahap, menyebabkan sisik kering atau berminyak di kulit kepala (ketombe), kadang disertai gatal-gatal tetapi tanpa kerontokan rambut. Pada kasus yang lebih berat, timbul beruntusan/jerawat bersisik kekuningan sampai kemerahan di sepanjang garis rambut, di belakang telinga, di dalam saluran telinga, alis mata dan dada.
Pada bayi baru lahir yang berumur kurang dari 1 bulan, dermatitis seboroik menyebabkan ruam tebal berkeropeng berwarna kuning di kulit kepala (cradle cap) dan kadang tampak sebagai sisik berwarna kuning di belakang telinga atau beruntusan merah di wajah. Ruam di kulit kepala ini sering disertai dengan ruam popok. Pada anak-anak, dermatitis seboroik menyebabkan timbulnya ruam yang tebal di kulit kepala yang sukar disembuhkan.

2.6  Penatalaksanaan Seborrhea
Penatalaksanaan dermatitis seboreik tergantung kepada usia penderita:
2.6.1        Anak-anak
Untuk ruam bersisik tebal di kulit kepala, bisa dioleskan minyak mineral yang mengandung asam salisilat secara perlahan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut pada malam hari. Selama sisik masih ada, kulit kepala juga dicuci dengan sampo setiap hari setelah sisiknya menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu.
2.6.2        Bayi
Kulit kepala dicuci dengan sampo bayi yang lembut dan diolesi dengan krim hydrocortisone. Selama ada sisik, kulit kepala dicuci setiap hari dengan sampo yang lembut; setelah sisik menghilang cukup dicuci 2 kali/minggu. Kini banyak sediaan krim, lotion, dan shampoo di pasaran untuk membasmi ketombe. Produk-produk yang digunakan untuk mengatasi ketombe biasanya mengandung asam salisilat, coal tar, zinc pyrithione, selenium sulfida dan belerang. Walaupun sebagian digolongkan sebagai obat yang dijual bebas dan sebagian digolongkan sebagai kosmetik, produk-produk tersebut hanya dapat mengatasi gejala-gejala dari ketombe, tetapi tidak mengatasi penyebab ketombe.
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan sendiri untuk penyembuhan yang lebih maksimal:
1.      Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran. Namun hati-hati, gunakan sampo yang betul-betul diperuntukkan bagi anak, bukan untuk orang dewasa. Sampo untuk orang dewasa umumnya mengandung bahan sulfaktan, bahan pewangi, pengawet, dan sebagainya yang bisa mengiritasi kulit dan mata. Sedangkan sampo bayi sengaja tidak mendapat tambahan bahan-bahan yang bakal membahayakannya. Sampo tersebut harus lembut karena fungsi kelenjar kulit pada bayi dan anak belum bekerja secara sempurna.
2.      Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif. Namun tidak semua bayi dan anak betul-betul membutuhkannya. Bila tanpa sampo tak ada kelainan yang muncul, lebih baik gunakan air bersih saja ketika menyuci kepalanya. Frekuensi yang dianjurkan untuk pemakaian sampo adalah seminggu dua kali atau tiga kali. Namun, umumnya sampo bayi sangat lembut, sehingga tidak masalah bila dipakai setiap hari.
3.      Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
4.      Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
5.      Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
6.      Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut.

2.7  Pencegahan Seborrhea
·         Penggunaan sampo bisa saja dilakukan karena sampo merupakan produk yang dibuat khusus untuk membersihkan kulit kepala dari kotoran.
·         Penggunaan sampo untuk membersihkan kulit kepala memang sangat efektif.
·         Banyak anak yang aktif di luar rumah sehingga banyak mengeluarkan keringat dan membuat kepalanya bau. Bila ingin menggunakan sampo setiap hari, pilih sampo jenis mild.
·         Untuk ketombe yang disebabkan jamur, kita bisa menanganinya dengan mengontrol populasi jamur. Kita bisa mencuci rambut anak setiap hari dan pijatlah kulit kepala
·         Dengan sampo secara perlahan karena akan menghilangkan jamur lewat serpihan kulit yang lepas.
·         Pada kasus karena infeksi ringworm, pengobatan tidak selalu harus dilakukan oleh dokter. Kita bisa menggunakan obat antijamur yang bisa didapat di apotek. Carilah produk-produk yang mengandung 2% clotrimezol. Pada beberapa anak yang sensitif dengan produk krim, oleskan sedikit saja. Namun jika terjadi ruam, cobalah konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan alternatif pengobatan yang lain.
·         Biasakan untuk selalu mencuci tangan sesudah menyentuh kulit kepala anak yang terkena infeksi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan lebih lanjut

DSC02730 1.JPG images (1).jpg
Gambar Seborrhea


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Seborrhea adalah suatu peradangan pada kulit bagian atas, yang menyebabkan timbulnya sisik pada kulit kepala, wajah dan kadang pada bagian tubuh lainnya. Biasanya, proses pergantian sel-sel pada kulit kepala terjadi secara perlahan-lahan dan tidak terlihat oleh mata. Proses pergantian tersebut terjadi setiap bulan. Jika proses ini menjadi lebih cepat, maka akan timbul gangguan pada kulit kepala yang kita sebut ketombe. Gangguan yang lebih parah yaitu dermatitis seboroik, berupa serpihan berwarna kuning berminyak yang melekat pada kulit kepala.

3.2  Saran
Hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami tentang macam-macam masalah sering terjadi pada neonatus, bayi dan balita terutama Seborrhea, Milliariasis, Bisulan. Serta bagaiman tindakan kita untuk mengatasinya.






DAFTAR PUSTAKA

Sudarti, dkk.,2010, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita, nuha medika, jogyakarta.

Dewi Lia, (2010) Asuhan Neonatus Bayi Dan balita, Salemba Medika, JakartaFK-UI, (2000) Ilmu Kesehatan Anak, FK-UI,

Djuanda Adhi, dkk.2002.“Dermatitis Seboroik” dan “Tinea Kapitis”, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Balai Penerbit (FKUI): Jakarta.