Akbid Siti Khodijah

Akbid Siti Khodijah
Akbid Siti Khodijah

Minggu, 31 Agustus 2014

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN POLINDES

MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
POLINDES
Disusun oleh :
1.        Ainun Fitri Rahmadina
2.        Aknes Nurul Hikmawati
3.        Alfiyah Masrurotin Ni’mah
4.        Andika Candra Ayundari
5.        Aricha Juni .S
6.        Bunga Alfiani Putri
7.        Cahyaningtyas Dwi Rahmani
8.        Desy Megawaty
9.        Ditha Ayu Larasati
10.    Dwi Santi Wilujeng
Semester 1A
AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH SEPANJANG MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN 2012 - 2013

















KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsep Kebidanan mengenai Polindes dan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan demikian kami sangat mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik dari semua pihak guna perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata semoga hasil makalah ini memberikan manfaat yang berguna bagi yang membutuhkannya.















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui upaya pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Kondisi spesifik geografi dan demografi mengakibatkan kurangnya sarana dan prasarana serta tenaga pelayanan kesehatan baik dari sisi kuantitas dan kualitas. Dinas kesehatan sebagai institusi kesehatan memiliki tanggung jawab dalam menurunkan masalah kesehatan masyarakat dan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan SDM berkualitas dalam upaya peningkatan drajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh, merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
B. Tujuan
1.      Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2.      Tujuan khusus
a.       Meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk secara mandiri
b.      Meningkatkan kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan.









BAB II
ISI

1.      Pengertian
Pondok  bersalin  desa  (polindes)  merupakan  salah  satu  bentuk  upaya  kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang didirikan masyarakat atas dasar musyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa.
Kemitraan bidan dan dukun bayi Kader masyarakat yang paling terkait dengan pelayanan di polindes adalah dukun bayi. Karena itu, polindes dimanfaatkan pula sebagai sarana meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bayi dalam pertolongan persalinan. Kemitraan bidan dan dukun bayi merupakan hal yang dianjurkan dalam pelayanan pertolongan persalinan di Polindes. Penghitungan cakupan kemitraan bidan dan dukun dihitung secara kumulatif selama setahun.
Pengelolaan Polindes yang baik akan menentukan kualitas pelayanan,sekaligus pemanfaatan pelayanan oleh masyarakat. Kriteria pengelolaan polindes yang baik antara keterlibatan masyarakat melalui wadah LPM dalam menentukan tarif pelayanan. Tarif yang ditetapkan secara bersama, diharapkan memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan polindes sehingga dapat meningkatkan cakupan dan sekaligus dapat memuaskan semua pihak.
a.       Cakupan persalinan dipengaruhi banyak faktor, diantaranya:
·         ketersediaan sumberdaya kesehatan termasuk didalamnya keberadaan polindes beserta tenaga profesionalnya, yaitu bidan desa. Tersedianya polindes dan bidan di suatu desa.
·         memberikan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan KIA, khususnya dalam pertolongan persalinan, baik ditinjau dari segi jarak maupun dari segi pembiayaan.
·         Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong di polindes, selain berpengaruh terhadap kualitas pelayanan ibu hamil, sekaligus mencerminkan kemampuan bidan itu sendiri baik di dalam kemampuan teknis medis maupun di dalam menjalin hubungan dengan masyarakat. Cakupan persalinan dihitung secara kumulatif selama setahun. 
2.      Tujuan polindes
·         Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan layanan KIA termasuk KB kepada  masyarakat.
·         Meningkatkan  jangkauan dan mutu pelayanan ANC dan persalinan normal di tingkat desa
·         Meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh bidan di desa
·         Meningkatkan kesempatan konsultasi dan penyuluhan keseatan bagi ibu dan keluarganya, khususnya dalam program KIA, KB, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA
·         Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak serta yankesh lainnya lainnya oleh bidan sesuai dengan kewenangannya.
a.       Fungsi polindes
·         Meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan KB-KIA
·         Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan
·         Sebagai tempat persalinan
·          Sebagai tempat pelayanan kesehatan
·         Sebagai tempat konsultasi kesehatan
b.      Syarat polindes
1.      Tersedianya bidan di desa yang bekerja penuh
2.      Tersedia sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi bidan:
o   bidan kit,
o   IUD kit,
o   sarana imunisasi dasar dan bumil,
o   timbangan BB,
o   pengukur TB,
o   infus set dan cairan D5%, NaCl 0,9 %
o   obat-obatan sederhana dan uterotonika,
o   buku-buku pedoman KIA dan KB, dan kesehatan lainnya,
o   inkubator sederhana
3.      Memenuhi persyaratan rumah sehat:
·         Penyediaan air bersih
·         Ventilasi
·         Penerangan cukup
·         Pembuangan air limbah
·         Pekarangan yg bersih  Ukuran min 3x4 m2.
4.      Lokasi dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya dan dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.
5.      Tersedia tempat untuk melakukan pertolongan persalinan dan perawatan post partum, minimal 1 tempat tidur 

c.       Kegiatan di polindes
·         Pemeriksaan kehamilan,imunisasi  TT, deteksi resti
·         Menolong persalinan normal dan resiko sedang
·         Pelayanan  kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
·         Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan imunisasi
·         Pelayanan KB dan
·         Pertolongan pertama pada hamil resti
d.      Faktor penghambat Polindes
1.      kesulitan mendapatkan lokasi yang strategis seperti:
·         Bangunan polindes tampak bersih, salah satunya ditandai tidak adanya sampah berserakan
·         Lingkungan yang sehat, bila polindes jauh dari kandang ternak
·         Mempunyai jumlah ruangan yang cukup untuk pemeriksaan kehamilan dan pelayanan KIA, mempunyai ruang untuk pertolongan persalinan.
·         Tempat pelayanan bersih dengan aliran udara/ventilasi yang baik terjamin.
·         Mempunyai perabotan dan alat-alat yang memadai untuk pelaksanaan pelayanan.
·         Mempunyai sarana air bersih dan jamban yang memenuhi persyaratan kesehatan.
2.      kesulitan menggali peran serta masyarakat
3.      bidan tidak tinggal di desa
4.      budaya masyarakat melahirkan di tolong oleh dukun dan melahirkan dirumahnya sendiri.
e.       Lokasi:
·         Berada di tengah pemukiman
·         Mudah dijangkau oleh masyarakat.
·         Mempertimbangkan keamanan bidan 
f.       Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di polindes
·         Pemerikasaan  kehamilan, tmsk memberikan TT bumil dan deteksi dini resiko tinggi kehamilan
·         Menolong persalinan normal dan persalinan resiko sedang
·         Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
·         Memberikan yankesh neonatal, bayi, anak, balita, dan anak prasekolah srt imunisasi dasar pd bayi
·         Memeberikan pelayanan KB
·         Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan, persalinan dan resiko tinggi baik ibu dan bayinya
·         Menampung rujukan dari dukun bayi dan kader
·         Merujuk kelainan ke fasilitas yang lebih maju
·         Melatih dan membina dukun bayi dan kader
·         Memebrikan penyuluhan kesehatan dan gizi bumil dan anak serta peningkatan  penggunaan ASI
·         Mencatat dan melaporkan kegiatanyaang dilaksanakan kepada puskesmas setempat 
g.      Pelaksana polindes
·         Bidan desa setempat bekerjasama dengan kader dan dukun bayi
·         Bimbingan dan pengawasan oleh kepala puskesmas
·         Pembiayaan, biaya jasa ditetapkan secara musyawarah bersama masyarakat serta disesuaikan dengan  kemampuan masyarakat.
·         Untuk operasional polindes tidak diperlukan surat izin, cukup dilaporkan  dan dicatat pada puskesmas setempat.


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Polindes didirikan oleh masyarakat dengan di dasarkan pada kelengkapan pembangunan desa. Dan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat desa. Dengan letak yang stategis polindes dapat dijangkau masyarakat desa dengan mudah. Meskipun polindes itu sederhana, itu semua tidak mengurangi pelayanan dan alat-alat kesehatan memedai yang digunakan petugas tidak mengurangi kualitas pelayanan polindes tersebut.
          Tarif yang di patok ditetapkan oleh puskesmas dan sesuai dengan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang ada   yaitu, Pemeriksaan kehamilan,imunisasi  TT, deteksi resti, Menolong persalinan normal dan resiko sedang, Pelayanan  kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui, Pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan imunisasi, Pelayanan KB dan, dan pertolongan pertama pada hamil resti.

3.2 Saran
          Polindes seharusnya ditempatkan di lokasi yang luas, agar dapat menmbah pelayanan yang kurang di desa tersebut. Menambah kegiatan di polindes agar tingkat kesehatan masysratkat lebih maju. 

















Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar