Akbid Siti Khodijah

Akbid Siti Khodijah
Akbid Siti Khodijah

Minggu, 31 Agustus 2014

Karbohidrat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. 
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi proses tubuh manusia. Proses katabolisme pada umumnya menggunakan glukosa untuk di pecah menjadi energi yang berguna bagi keberlangsungan proses hidup makluk hidup. Makalah yang berjudul Sumber dan Klasifikasi karbohidrat ini dibuat agar kita dapat mengetahui berbagai jenis makanan yang mengandung karbohidrat dan macam-macam karbohidrat yang tersedia. Selain itu makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas dalam rangka pelaksanaan pembelajaran untuk matakuliah Ilmu Gizi dan Kesehatan.

1.2         Rumusan Maslah
1.      Apa pengertian karbohidrat?
2.      Apa saja jenis-jenis karbohidrat?
3.      Apa manfaat dari karbohidrat?
4.      Makanan apa saja yang menjadi sumber karbohidra?

1.3         Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1.      Mengetahui pengertian dari karbohidrat
2.      Mengetahui manfaat karbohidrat
3.      Mengetahui tentang sumber – sumber karbohidrat
4.      Mengetahui jenis – jenis karbohidrat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organic yang mengandung unsur Karbon, hydrogen dan Oksigen, dalam komposisi menghasilkan H­2O. karbohidrat di dalam tubuh dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang di komsumsi sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hati, serta karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dapat dijumpai dalam produk susu.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
Semua karbohidrat terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang pada umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus umum ini memberi kesan zat carbon yang diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama karbohidrat. Persamaan lain ialah bahwa ikatan-ikatan organik yang menyusun kelompok karbohidrat ini berbentuk polyalkohol. Dari sudut fungsi, karbohidrat adalah penghasil utama energi dalam makanan maupun di dalam

2.2         Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat kompleks mempunyai lebih dari 2 unit gula sederhana di dalam 1 molekul.

2.2.1        Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri atas:
a.       Monosakarida yang terdiri atas jumlah ataom C yang sama dengan molekul air, yaitu [C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5].
b.      Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11 molekul air [C12(H2O)11].
c.       Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida
d.      Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan fruktosa

A.     Monosakarida 
 Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk insomer dekstro (D). gugus hidroksil pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kiri. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa, xilosa, dan arabinosa.
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Tubuh hanya dapat menggunakan glukosa dalam bentuk D. glukosa murni yang ada di pasar biasanya diperoleh dari hasil olahan pati. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Dalam keadaan normal sistem saraf pusat hanya dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Glukosa dalam bentuk bebas hanya terdapat dalam jumlah terbatas dalam bahan makanan. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi. Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia ang sama dengan glukosa, CHO, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar bunga, dan juga didalam sayur. Sepertiga dari gula madu madu terdiri atas fruktosa. Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman ringanbanyak menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai bahan pemanis. Di dalam tubuh, fruktosa meupakan hasil pencernaan sakarosa.
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di i\Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
Pentosa merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan deoksiribosa merupakan bagian asam nukleat dalam inti sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan, ribosa dan deoksiribosa tidak merupakan zat gizi esensial.

B.     Disakarida 
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehalosa. Trehalosa tidak begitu penting dalam ilmugizi, oleh karena itu akan di bahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida ang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi. Kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glukosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. Hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa.
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak digunakan di indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis, sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup sebagian sukrosa (gula pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula invert. Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih manis daripada sukrosa.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah pati yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih ang sedang tumbuh. Produksi bir terjadi bila maltosa difermentasi menjadi alkohol. Bila dicernakan atau dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kadar laktosa pada susu sapi adalah 6,8 gram per 100 ml, sedangkan pada air susu ibu (ASI) 4,8 gram per 100 ml. banyak orang, terutama yang berkulit berwarna (termasuk orang indonesia) tidak tahan tehadap susu sapi, karena kekurangan enzim laktase yang dibentuk di dalam dinding usus dan diperlukan untuk pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang menybabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gula ja-mur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.

C.     Gula alkohol 
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada 4 jenis gula alkohol yaitu :
Sorbitol terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Enzim aldolase reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol (CH2OH). Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue – kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60 % bila dibandingkan denagn sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula darah lebih kecil dari pada sukrosa. Konsumsi lebih dari 50 gr sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes. Sorbitol tidak mudah dimetabolisme oleh bakteri dalam mulut sehingga tidak mudah menimbulkan karies gigi. Oleh karena itu sorbitol banyak digunkan dalam pebuatan permen karet.
Manitol dan Dulsitol Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.
Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.


D.    Oligosakarida 
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida. Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan. Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian besar di dalam usus besar difermentasi.
                           

2.2.2        Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks terdiri atas :
a.       Polisakarida yang terdiri atas lebih dari 2 ikatan monosakarida
b.      Serat yang dinamakan juga polisakarida nonpati

A.     Polisakarida
Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih daro 60.000 molekul monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun becabang. Polisakarida rasanya tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida. Di dalam ilmu gizi ada tiga jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.
Amilum (zat pati), merupakan sumber energy utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di Negara sedang berkembang oleh karena komsumsi sebagai bahan makanan pokok. Sumber amilum adalah umbi-umbian, serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang mudah di dapat untuk dikomsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan amilumnya lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40.%. Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut gelatinisasi.
Dekstrin, merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekul lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan iodiom akan berubah menjadi warna merah.
Glikogen, merupakan “pati hewan”, terbetung dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post mortem. Sumber glikogen banyak terdapat pada bahan makanan seperti kecambah, serealia, susu, sirup jagung (26%).

B.     polisakarida nonpati
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume dari feses, sehinga akan memperlancar defekasi.
Dahulu serat digunakan sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan , makin tinggi kandugan serat dalam makanan maka nilai gizi makanan tersebut dipandang semakin buruk. Akan tetapi pada akhir-akhir ini, para ahli sepakat bahwa serat merupakan komponen penyusun diet manusia yang sangat penting. Tanpa adanya serat, mengakibatkan terjadinya konstipasi (susah buang air besar). Sumber utama karbohidrat yang dapat dicerna berasal dari nabati. Makanan yang berasal dari tanaman ini juga merupakan sumber serat.

2.3         Fungsi Karbohidrat
1.      Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2.      memberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3.      Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4.      Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5.      Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

2.4         Kebutuhan Sehari-hari
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utamasel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada prosesrespirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandumdan beras), umbi-umbian (kentangsingkongubi jalar), dan gula.
Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
Tinggi rendahnya aktifitas seseorang, maka akan berbedakebutuhan karbohidratnya. Bagi orang dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kebutuhantubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8 - 10 gram untuk tipa kilogram berat badan setiap hari.

2.5         Sumber Karbohidrat
Ada tiga macam sumber karbohidrat, yang pertama adalah sumber karbohidrat yang berasal dari makanan berserat yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian simple karbohidrat yang didapat dari konsumsi gula dan yang terakhir adalah kompleks karbohidrat yang didapat dari nasi, kentang, jagung, roti, dan lain lain.
Sumber karbohidrat adalah padi-padian (gandum dan beras) atau serealia, umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), jagung, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olahan dari sumber karbohidrat adalah mie. bihun, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayuran. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.
Ada pula jenis-jenis yang mengandung cukup banyak karbohidrat seperti pisang, sawo, nangka, sukun, dan kelewih. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan beberapa jenis bahan makanan nabati dan hewani akan kandungan karbohidratnya
Bahan Makanan
CHO g/100g
Bahan Makanan
CHO g/100g
Beras giling
Bungkil tahu (Saridele)
Bungkil kacang tanah
Kacang bogor
Kacang ijo
Kacang kedele kering
Kacang tanah kering terkupas

Oncom
Sagu
Tahu
Tempe
Tapioka

Bayam
Sawang putih
Daun mete muda
Daun ketela (ubi jalar)
Daun singkong
Daun kangkung
78,9
41,3
30,5
65,0
62,9
34,8

42,8

22,6
84,7
1,6
12,7
88,2

6,5
12,8
16,2
10,4
13,0
5,4
Ayam
Daging sapi
Hati sapi
 Telur ayam
Telur bebek
Ikan bandeng

Ikan gabus
Kepiting
Kerang
Teri bubuk

Klewek
Buah sawo
Pisang
Papaya
Salak
Nangka masak
Mangga
Durian
Cempedak
0
0
6,0
0,7
0,8
0

0
14,1
3,6
1,8

54,2
22,4
23,0
12,2
20,9
27,6
17,2
28,0
28,0


2.6         Penyakit Akibat Gangguan Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energi. Jadi, yang menjadi dasar kebutuhan karbohidrat adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan kalori, terutama dihasilkan oleh karbohidrat lemak dan protein. Di Indonesia, 70-80% dari seluruh energi untuk keperluan tubuh berasal dari karbohidrat. Kekurangan atau kelebihan karbohidrat dapat pula menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit.
1.      Kekurangan Kalori dan Protein
Penyakit kekurangan kalori dan protein pada dasarnya terjadi karena defisiensi energi dam defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara menyeluruh. Bahan makanan pokok beras di Indonesia memberikan andil 70-80% dari total sehari-hari kebutuhan kalori. Kekurangan karbohidrat (kekurangan konsumsi )per&&) meningkatkan kebutuhan protein, akibatnya kekurangan kalori sekaligus kekurangan protein.
Penyakit KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4 tahun. Beberapa gejala definiensi energi, anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal kulit pembalut tulang. Muka berkerut seperti orang tua, kulit di dekat pantat Juga tampak berlipat-lipat, mengenaskan kulit yang terlalu lebar untuk badan anak. Anak tergeletak pasif, apatis, tanpa respon terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jariagan lemak subkutan di antara lipatan kulitnya.
Pada anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, kusam tidak hitam mengkilap seperti pada anak Sehat, rambut ini aering mudah dicabut tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang momperkuat diagnosa, kwashiorkor.
Bila KKP menyerang orang dewasa akan terlihat gejala berupa udema kela paran, karona udema tampak menonjol pada bagian Uonar penderita.

2.      Laktona Intoleraike (LI)
Ada orang sehat terutama anak-anak dan remaja yang tidak tahan bila minum susu, sehingga manyebabkan diare. Hal ini disebabkan kekurangan enzim laktase, pada usus halusnya, tidak mampu menguraikan laktosa (gula susu) memjadi gula, yang lebih sederhana. Ketidakmampuan usus halus mencerna laktosa ini ditandai dengan gejala kejang perut, diare, dan perut kembung jika minum susu.
Upaya, yang ditempuh untuk mengatasi gangguan reakai LI dengan penambahan enzin laktase pada susu dengan hamil elahannya seperti yoghurt, keju, dan mentega. ini penting dilakukan karena susu merupakan )PAbaik makanan yang padat gizi dan penting dikonsumsi.
LI merupakan gangguan metabolik yang berkaitan dengan adanya laktosa.  Laktosa dalam saluran cerna, dipecah oleh kerja enzim laktase menjadi gluksa dan galaktosa. Pada keadaan LI, tubuh mengalami defisiensi enzin laktase.

3.      Gula Darah
Glukosa dijumpai dalam peredaran darah, berfungsi sebagai penyedia energi bagi otot dan jaringan tubuh. Dalam keadaan normal kadar glukosa darah berkiear antara  60-120 at/100 ale Kadar glukosa melebihi normal disebut hiperglikemi, yaitu kelebihan kadar gula dalam darah. Keadaan sebaliknya. dise'but hipoglikemi, yaitu keadaam kadar gula. darah di bawah normal.
Hipeglikemi dapat menyebabkan kehilangan kesadaran Nomal, karena sistem susunan saraf pusat dan otak hanya dapat bekerja dengan mengasioil glukosa sebagai sumber tenaga. Pada keadaan demikian, harus segera diberikan suntikan glukosa, untuk menormalkan fungsi otak.

4.      Kencing Manis
Penyakit diabetes melitus atau kencing manis merupakan gangguan metabolik yang berkaitan glukosa. Para peneliti dan ilmuwan unumaya sependapat, dasar penyakit ini ialah defisiensi hormon insulin. Hormon ini dihasilkan dalam ke lenjar pankreas dan mempunyai fungsi memetabolisme glukosa.
Hormon insulin yang kurang berfungsi bisa karena memang simtomnnya yang tidak cukup, atau kepekaan sel target terhadap hormon itu yang menurun. Namun ada yang berpendapat hormonnya disintesa dalam jumlah cukup, tetapi mobilisasin ya terhambat sehingga bertumpuk dalam bertuk inaktif dalan sel-sel otot. Banyak juga faktor lain yang ikut mempengaruhi timbulnya penyakit kencing manis.
Glukosa diubah insulin menjadi glikogen dalam sel hati mauPun otot. Keadaaa ini terjadi Bila kadar glukosa dalam darah meningkat. Sebalikayal bila gula darah menurun, glikogen hati dimoBilisasi sehingga kadar gula darah meningkat lagi. Glukosa juga dihasilkan deri beBerapa metabolit oleh insulin dalam proses glukoneogenesis, khusuanya metabolit hasil pemecahan lemak dan protein.
Insulin rerupakan pengatur glukosa untuk masuk ke dalam sel target dan sel lain. Pada defisiensi insulin, glukosa tak dapat masuk ke dalam sel, sehinga konsentrasinya meningkat di luar sel, termanuk di dalam cairan darah, Namun timbunan glukosa itu tak dapat dimanfaatkam sel yang memerlukan untuk energi, Tumpukan glukosa itu kemudian dibuang melalui ginjal ke dalam urine sehinnga. air kencing meagandung gula yang disebut glukosuria.
Diabetes melitus dapat ditangani dengan upaya diet, kegiatan fisik  dan otak. Jika penangannya cukup Baik, penderita dapat menjalani kehidupan normal untuk jangka waktu cukup lama. Pada penderita sering dijumpai kelainan sampingan, terutama yang tidak dirawat dengan baik, misalaya kelainan retina (retiaepathia diabetica), kelainan kardiovaskuler dengan gejala penyumbatan pembuluh darah halus, kelainan ginjal dan kelainan hati. Bisa juga, terjadi kelainan saraf yang disebut neorepathia diabetic.
Penyakit kencing manis dapat dikatakan suatu kelainan akibat kekurangan hormon insulin. AkiBatnya, glukosa yang dikonsumsi tetap redah dalam darah dan sukar menembus dinding sel untuk disimpan menjadi glikogen atau digunakan sebagai energi.  Pada. penderita diabetes, kadar gula dapat mencapai 1.200ol/dl, Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan suntikan hormon insulin secara teratur dan pembatasan makanan atau diet yang ketat.

5.      Obesitan
Obesitas atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berBagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi, kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain disebabkan ketidakseimBangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energie. Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk khas feminin, misalaya di daerah Pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan ringan lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita karena cukup sulit diatasi.
Penderita obesitas pada pria bila berat badannya 15% meleBihi Batas ideal seauai umur, dan pada wanita meleBihi 20%. Mereka merasa. lebih cepat lelah, merasa gerah dan cepat berkeringat. Untuk menurunkan panas Badannya itu, organ tubuh dipasa. bekerja lebih berat karena membawa kelebihan berat badan, Penderita juga punya kecenderungan lebih mudah membuat kekeliruan dalam bekerja dan tentu lebih mudah mendapat kecelakaan. Selain Berisiko besar terhadap kesehatan juga kurang indah dipandang.








BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Ada tiga macam sumber karbohidrat, yang pertama adalah sumber karbohidrat yang berasal dari makanan berserat yaitu buah-buahan dan sayur-sayuran, kemudian simple karbohidrat yang didapat dari konsumsi gula dan yang terakhir adalah kompleks karbohidrat yang didapat dari nasi, kentang, jagung, roti, dan lain lain.
2.      Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
3.      Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida.
4.      Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat.

3.2    Saran
Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Kami juga menyadari masih banyak kekurangan di dalam makalah yang kami buat. Untuk itu kami mohon maaf apabila terjadi kesalahan maupun kekurangan di dalam makalah ini. Sebagai bahan perbaikan kami meminta kritik maupun saran kepada para pembaca agar menjadi pertimbangan dalam penulisan makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Proverawati, A dan Kusumawati, E. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Keseshatan, Nuha Medika, 2011.
Sediaoetama, A.D. Ilmu Gizi, Dian Rakyat, 2000.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar