Akbid Siti Khodijah

Akbid Siti Khodijah
Akbid Siti Khodijah

Minggu, 31 Agustus 2014

KONSEP DASAR PEMERIKSAAN SUHU

KONSEP DASAR PRAKTEK KLINIK II
162064_409270655754114_1521677797_n.jpg
DISUSUN OLEH :
1.      Andika Candra Ayundari       (04)
2.      Bunga Alfiani Putri                 (06)
3.      Santi Wilujeng                        (    )
4.      Hafmi Putri S.                         (15)
5.      Jenica Hilary                           (    )
6.      Maria Ulfa F. M.                     (    )
7.      Nova Rina                               (    )
8.      Rahmatika Ninda E.               (30)
9.      Siti Farah Habibah                  (36)
10.  Tri Lidia S.                              (38)
KELAS I – A

AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH SEPANJANG - SIDOARJO
KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Konseo Dasar Pengukuran Suhu ”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Sidoarjo, 12 November 2012


Penyusun










A.    Pengertian Suhu
Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat. Dapat pula dikatakan sebagai ukuran panas / dinginnya suatu benda. Sedangkan dalam bidang thermodinamika suhu adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau sistem untuk melepaskan tenaga secara spontan.

B.   Suhu Inti dan Suhu Permukaan
Suhu inti: (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). Tempat pengukuran suhu inti yang paling efektif : rectum, membrane timpani, esophagus, arteri pulmonel, kandung kemih, rektal.
Suhu permukaan: (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C.
Tempat pengukuran suhu permukaan yang paling efektif : kulit, aksila, oral.

C.   Keuntungan dan Kerugian Pengukuran Suhu Tubuh
1.      Membran Timpani
Keuntungan:
*      tempat mudah dicapai.
*      perubahan posisi yang dibutuhkan minimal.
*      memberi pembacaan inti yang akurat.
*      waktu pengukuran sangat cepat (2-5 detik).
*      Dapat dilakukan tanpa membangunkan atau mengganggu klien.

Kerugian:
*      Alat bantu dengar harus dikeluarkan sebelum pengukuran.
*      Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah telinga atau membran timpani.
*      Membutuhkan pembungkus probe sekali pakai.
*      Impaksi serumen dan otitis media dapat mengganggu pengukuran suhu.
*      Keakuratan pengukuran pada bayi baru lahir dan anak-anak dibawah 3 tahun masih diragukan.

Pengukuran suhu membrane tympani:
*      Penempatan termometer adalah pada lubang terlinga, masukan ujung prove thermometer secara perlahan  lahan kedalam saluran telinga yang mengarah ketitik tengah.

2.      Rektal
keuntungan:
*      Terbukti lebih dapat diandalkan bila suhu oral tidak dapat diperoleh
Menunjukkan suhu inti

Kerugian:
*      Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah rektal, kelainan rektal, nyeri pada area rektal, atau cenderung perdarahan.
*      Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan ansietas klien.
*      Risiko terpajan cairan tubuh
*      Memerlukan lubrikasi
*      Dikontradiksikan pada bayi baru lahir

Pengukuran suhu tubuh rektal:
*      Letakan ujung termometer yang telah diberi pelumas, instruksikan klien untuk mengambil napas dalam selaman memasukan termometer, jangan paksakan termometer jika dirasakan ada tahanan.masukan 1/2 inchi (3,5 cm) pada orang dewasa dan 2,5 cm pada anak - anak.

3.      Oral
Keuntungan:
*      Mudah dijangkau dan tidak membutuhkan perubahan posisi
*      Nyaman bagi klien
*      Memberi pembacaan suhu permukaan yang akurat

Kerugian:
*      Tidak boleh dilakukan pada klien yang bernapas lewat mulut
*      Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat epilepsi, atau gemetar akibat kedinginan
*      Tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedang menangis atau klien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif
*      Risiko terpapar cairan tubuh

Pengukuran suhu tubuh oral:
*      Probe harus tetap pada sublingual u/periode  waktu  tertentu  untuk  memastikan pengukuran oral akurat.  Periode ini umumnya beberapa detik untuk   thermometer elektronik kontak dalam model prediktif, tetapi pada model monitor pengukuran yang sama  mungkin memakan waktu tiga menit atau lebih. Satu menit diperlukan untuk termometer kimia. Waktu pengukuran yang diperlukan ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk suhu probe untuk menyeimbangkan dengan yang area kontak.

4.      Aksilla  
Keuntungan:
*      Aman dan non-invasif
*      Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dan klien yang tidak kooperatif.

Kerugian:
*      Waktu pengukuran lama
*      Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi klien

pengukuran suhu tubuh aksilla:
*      Penempatan yang benar dalam pengukuran suhu aksila dan kontak kulit secara langsung adalah penting.  Termometer ditempatkan  dibawah lengan dengan  bagian ujungnya berada di tengah aksila dan jaga agar menempel pada kulit, bukan pada pakaian, pegang lengan anak dengan lembut agar tetap tertutup. Termometer elektronik kontak membutuhkan waktu 5 menit untuk mengukur suhu yang akurat.

D.   Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1.      Kecepatan metabolisme basal
2.      Rangsangan saraf simpatis
3.      Hormone pertumbuhan
4.      Hormone tiroid
5.      Hormon kelamin
6.      Demam ( peradangan )
7.      Status gizi
8.      Aktifitas
9.      Gangguan organ
10.  Lingkungan

E.   Proses Pengeluaran Panas
1.      Radiasi
adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa melalui kontak langsung, misalnya orang berdiri didepan lemari es yang terbuka
2.      Konduksi
adalah pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya melalui kontak langsung, misalnya kontak langsung dengan es
3.      Konveksi
adalah pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan udara, misalnya udara yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
4.      Evaporasi
adalah pemindahan panas yang terjadi melalui proses penguapan, misalnya pernapasan dan perspiration dari kulit. Misalnya keringat meningkatkan pengeluaran panas tubuh

F.     Hal-Hal yang Perlu di Perhatikan Saat Pengukuran Suhu Tubuh
1.      Termometer harus dalam keadaan nol suhunya
2.      Penggunaan termometer untuk tiap tempat pengukuran harus pisah
3.      Cara menurunkan suhu harus dilakukan hati-hati jangan sampai thermometer jatuh dan pecah
4.      Sebelum melakukan pengukuran harus dijelaskan dengan benar tentang tempat dan tujuan pengukuran suhu
5.      Fungsi thermometer harus menghadap keluar untuk arah yang dibaca
Pembacaan thermometer harus ditempat yang cukup cahaya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar