LANDASAN TEORI
PERSALINAN NORMAL
1.
Pengertian
Persalinan
Persalinan
adalah suatu proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim
ibu.
(APN, 2007 : 37)
Persalinan adalah hasil konsepsi
yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar.
(Sarwono, 2006 : 180)
Partus biasa (normal) disebut juga
dengan partus spontan. Partus spontan adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga
ibu sendiri tanpa bantuan alat – alat serta tidak meukai Ibu dan bayi yang
umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
Menurut umur kehamilan dan berat
badan bayi yang dikenal beberapa istilah, diantaranya adalah:
a. Abortus
Pengeluaran buah
kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari
500 gram.
b. Partus
immaturus
Pengeluaran buah kehamilan
antara usia kehamilan 22 – 28 minggu atau bayi dengan berat lahir 500 – 999
gram.
c. Partus
prematurus
Pengeluaran buah
kehamilan antara usia kehamilan 29 – 37 minggu atau bayi dengan berat lahir
antara 1.000 – 2.299 gram
d. Partus
maturus / Aterm
Pengeluaran buah
kehamilan antara usia kehamilan 37 – 42 minggu atau bayi dengan berat badan
lahir 2500 gram atau lebih.
e. Partus
post maturus
Pengeluaran buah
kehamilan setelah usiah kehamilan lebih dari 42 minggu.
(Manuaba,
2000 : 56)
2.
Tipe
Persalinan
a. Persalinan
spontan
Persalinan yang
berlangsung dengan kekuatan Ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
b. Persalinan
buatan
Persalinan yang dibantu
dengan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dengan forcep atau sectio secaria.
c. Persalinan
anjuran
Persalinan yang dimulai
dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin, dan prostaglandin.
(Manuaba,
2000 : 53)
3.
Teori
Persalina
a. Teori
keregangan
·
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang
dalam batas tertentu.
·
Setelah melewati batas – batas tersebut
terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
b. Teori
penurunan progesteron
·
Proses penuaan plasenta terjadi mulai
umur kehamilan 28 minggu dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh
darah mengalami penyempitan dan buntu.
·
Produksi progesteron mengalami penurunan
sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin.
·
Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi
setelah tercapainya tingkat penurunan progesteron tertentu.
c. Teori
oksitosin interna
·
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis
pars posterior.
·
Perubahan keseimbangan progesteron dan
esterogen yang dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi
kontraksi brakston hicks. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya
kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dapat
dimulai.
d. Teori
prostaglandin
·
Konsentrasi prostaglandin saat hamil
dapat meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua.
·
Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
·
Prostaglandin dianggap dapat merupakan
pemicu terjadinya persalinan.
e. Teori
hipotalamus pituitari dan glandula suprarenalus
·
Teori ini menunjukkan pada kehamilan
dengan anacepalus sering terjadi keterlambatan persalinan karena tidak
terbentuknya hipotalamus.
·
Pemberian kortikosteroid dapat
menyebabkan maturitas janin.
·
Dari percobaan tersebut disimpulkan ada
hubungan antara hipotalamus pituitary dengan dimulainya persalinan.
(Sarwono, 2006 : 186)
4.
Permulaan
Terjadinya Persalinan
Dengan penurunan hormon progesteron
menjelang proses persalinan dapat bterjadi kontraksi otot rahim yang
menyebabkan:
a. Turunnya
kepala, masuk PAP, terutama primi gravida minggu ke-36 dapat menimbulkan sakit
pada bagian bawah, diatas sympisis pubis dan sering ingin kencing atau susah
kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala.
b. Perut
lebih melebar karena fundus uteri turun.
c. Terjadi perasaan sakit di daerah pinggang
karena kontraksi ringan otot rahim dan tertekannya fleksus frankenhouser yang
terletak di sekitar serviks (tanda persalinan palsu).
d. Terjadi
pelunakan serviks karena terjadi kontraksi otot rahim
e. Terjadi
pengeluaran lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan.
(Sarwono, 2006 : 186)
5.
Tanda
–tanda Persalinan
a. Kekuatan
his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin
pendek.
b. Dapat
terjadi pengeluaran lendir bercampur darah.
c. Dapat
disertai dengan ketuban pecah.
d. Pada
pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks diantaranya adalah pelinakan
serviks, pendataran serviks, dan terjadi pembukaan serviks.
(Sarwono, 2006 : 186)
6.
Faktor
– Faktor Penting dalam Persalinan
a. Power
·
His (kontraksi otot rahim)
·
Kontraksi otot dinding perut
·
Kontraksi diafragma pelvis / kekuatan
mengejan
·
Ketegangan dan kontraksi ligamentum
rotundum
b. Passanger
Janin, plasenta, dan
amnion
c. Passage
Kondisi jalan lahir
baik jalan lahir lunak ataupun keras
(Varney,
2000 : 75)
7.
Tahap
– Tahap Persalinan
a. Kala
I (pembukaan)
Ditandai dengan
keluarnya lendir bercampur darah (bloody show) karena serviks mulai membuka
(dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah berasal dari pembulu darah kapiler
di sekitar kanalis serviks yang mengalami pergeseran ketika serviks mendatar
dan terbuka. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu:
·
Fase laten
Pembukaan serviks
berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7 – 8 jam.
·
Fase aktif
Berlangsung selama 6
jam dan dibagi menjadi 3 fase, yaitu:
o
Fase akselerasi
Berlangsung 2 jam,
pembukaan menjadi 4 cm
o
Fase dilatasi maksimal
Berlangsung 2 jam,
pembukaan berlangsung dengan cepat menjadi 9 cm
o
Fase deselerasi
Berlangsung lambat,
dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm
b. Kala
II
·
Dimulai ketika pembukaan lengkap hingga
lahirnya bayi
·
Tanda dan gejala kala II
o
Adanya dorongan ingin meneran
o
Tekanan pada anus
o
Perineum menonjol
o
Vulva dan anus membuka
·
Setelah pembukaan lengkap ibu dipimpin
meneran dan melakukan pertolongan persalinan bayi.
c. Kala
III
·
Dimulai setelah bayi lahir hingga
lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
·
Melakukan management aktif kala III
yaitu menyuntikkan oksitosin setelah dipastikan janin tunggal kemudian
melakukan penegangan tali pusat terkendali. Setelah plasenta lahir melakukan
masase uterus untuk memastikan kontraksi uterus.
·
Manfaat dilakukan management aktif kala
III adalah
o
Mengurangi terjadinya retensio plasenta
o
Mencegah perdarahan
o
Mengendalikan kelahiran plasenta
·
Tanda – tanda lepasnya plasenta
o
Uterus berbentuk globuler
o
Tali pusat memanjang
o
Adanya semburan darah yang tiba - tiba
d. Kala
IV
·
Kala IV berlangsung selama 2 jam pertama
setelah persalinan
·
Yang dilakukan pada kala IV adalah
mengobservasi keadaan ibu karena kala IV disebut juga dengan kala observasi
·
Hal – hal yang perlu di observasi
adalah:
o
Suhu setiap 1 jam
o
Nadi
o
Tekanan darah
o
Tinggi fundus uteri
o
Kontraksi uterus
o
Kandung kemih
o
perdarahan
·
pada satu jam pertama dipantau setiap 15
menit sedangkan pada satu jam kedua observasi dilakukan setiap 30 menit.
·
Mengajarkan pada ibu bagaimana cara
menilai kontraksi uterus dan perdarahan serta cara melakukan masase.
ASUHAN KEBIDANAN
Ibu Bersalin Normal “Ny. N”
GIIP10001 UK 39 Minggu
Di Klinik & RB. Delta Mutiara
Oleh : Andika Candra Ayundari
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 31 – 03 –
2014 Jam
: 17.00
1. Biodata
Nama
Ibu : Ny. Nur Janah Nama Suami : Tn. Kasmiadi
Umur : 34 tahun Umur : 36 tahun
Agama : Islam Agama :
Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/Bangsa :
Jawa / Indonesia
Pendidikan : S1 Tehnik Pendidikan :
STM
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : Swasta
Status
pernikahan : Menikah 1x, umur menikah 23 tahun, lama menikah 11 tahun
Alamat : Plumbungan RT. 04 Rw. 02
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan perutnya
kenceng – kenceng dan mengeluarkan lendir darah
3. Riwayat
Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya
kenceng-kenceng sejak tanggal 30 – 03 – 2014 jam 23.00 WIB dan mengeluarkan
lendir darah tadi pagi jam 08.00 WIB, sedikit. Kenceng-kenceng dirasakan makin
lama makin sering dan menjalar dari punggung ke perut bagian bawah. Ibu
berusaha mengatasinya dengan di buat jalan – jalan dan hasilnya kenceng – kenceng
masih tetap dan semakin sering.
4. Riwayat
Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya
yang pertama dulu lahir usia kehamilan 9 bulan. Melahirkan normal ditolong oleh
bidan, jenis kelamin perempuan, PB 46 cm, BB 2900 gram, kondisi saat lahir
sehat, disusui selama 2 tahun, masa nifas 3 minggu, dan anaknya sekarang sehat
sudah berumur 9 tahun.
5. Riwayat
Kehamilan Sekarang dan Masalahnya
·
Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke-2
dan direncanakan
·
Usia kehamilannya 9 bulan, HPHT 20 – 06 –
2013
·
Pada awal kehamilan ibu sering
mual-mual. Ibu menanganinya dengan cara makan permen asem dan hasilnya mual
yang dirasakan berkurang
·
Pada pertengahan kehamilan sampai
sekarang tidak mempunyai masalah apapun
·
Periksa kehamilan secara rutin di RB.
Delta Mutiara, mendapatkan vitamin dan obat-obatan serta penambah darah
·
Mulai merasakan gerakan anak pada usia
kehamilan 4,5 bulan sampai sekarang, sering, kuat, dan tidak nyeri. Dalam 3 jam
terakhir lebih dari 10x
·
Merasakan kenceng-kenceng sejak usia
kehamilan 7 bulan, kuat dan tidak nyeri, kenceng-kenceng dirasakan sampai
sekarang
·
Selama hamil ibu tidak pernah mengalami
masalah apapun seperti perdarahan, keluar air ketuban, dll.
6. Gerakan
Janin dalam 24 Jam Terakhir
Ibu mengatakan dalam 3
jam terakhir merasakan gerakan anak lebih dari 3x dan kuat
7. Istirahat
Terakhir
Ibu mengatakan tidur
terakhir tadi malam dari jam 20.30 – 01.30, kurang nyenyak.
8. Minum
dan Makan Terakhi
Ibu mengatakan makan
terakhir tadi pagi jam 08.00 satu piring penuh dengan nasi dan lauk ikan
bandeng dan tempe. Minum terakhir tadi sebelum berangkat ke RB.
9. BAB
dan BAK terakhir
Ibu mengatakan BAB
terakhir tadi pagi jam 09.30 dengan konsistensi lembek, warna kuning. BAK
terakhir sebelum datang ke RB jam 16.30 WIB, warnanya jernih dan tidak nyeri.
10. Riwayat
Penyakit yang Pernah di Derita
Ibu mengataka dari dulu
sampai sekarang tidak pernah menderita penyakit seperti tekanan darah tinggi,
kencing manis, liver, dan penyakit menular seksual.
11. Perawatan
/ Pengobatan yang Sedang dijalani
Ibu mengatakan sedang
tidak menjalani perawatan maupun pengobatan tertentu.
12. Riwayat
Alergi
Ibu mengatakan tidak
mempunyai alergi terhadap makanan, minuman, obat-obatan maupun benda-benda
tertentu.
II.
PEMERIKSAAN
FISIK
1. Keadaan
Umum Baik
· Cara
berjalan lordosis, postur tubuh tegak, penampilan sesuai usia dan keadaan,
tidak disorientasi waktu, tempat dan orang.
· TTV
: N = 88 x/menit RR
= 20 x/menit
S = 37 oC TD = 120/80
mmHg
· BB
sebelum hamil : 48 kg
· BB
sekarang : 56 kg
2. Pemeriksaan
Khusus
a. Muka
ROS: Ibu mengatakan
mukanya tidak ketat, tidak ada keluhan pada muka
OBS: Tidak ada odem
pada muka, tidak pucat
b. Mata
ROS: Ibu mengatakan
tidak ada keluhan pada mataseperti pandangan kabur
OBS: Simetris, sclera
putih, konjungtiva merah muda
c. Payudara
ROS: Ibu mengatakan
tidak ada keluhan pada payudara seperti bengkak, nyeri, lecet, dan belum keluar
ASI
OBS: Simetris, bersih,
puting menonjol, tidak ada nyeri tekan dan benjolan abnormal, colostrum sudah
keluar
d. Abdomen
Obstetri
Inspeksi: pembesaran
membujur, pusat menonjol, tidak ada luka bekas operasi
|
|
Palpasi:
TFU : 34 cm
TBJ : (34-120 x 155) = 3410 gram
Penurunan
kepala : 3/5
Kontraksi
uterus : 2x dalam
10 menit selama 35 detik
Auskultasi
: DJJ (+), 142 x/menit, kuat, punctum maksimum pada kuadran kiri bawah dekat
pusat dengan doppler.
e. Pemeriksaan
Genetalia luar
ROS: Ibu mengatakan
mengeluarkan lendir darah
OBS: terdapat lendir
darah pada celana dalam dan vulva ibu, sedikit, tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada varises
f. Pemeriksaan
Genetalia Dalam
Ø 4cm, effecement 50%,
ketuban (+), letak kepala, UUK kiri depan, Hodge II, tidak ada bagian kecil di
samping bagian terendah
3. Kondisi
psikososial spiritual
·
Verbal: ibu mengatakan senang dengan
kehamilannya saat ini
·
Non verbal : Ibu tampak menyeringai
kesakitan saat ada His
·
Spiritual : Ibu mengatakan istighfar
saat ada His
4. Data
Penunjang
·
Hb : 12,1 gr/dL
·
Protein urine : (-)
·
Glukosa : (-)
·
Golongan darah : O
III.
DIAGNOSA
GIIP10001, UK 39 minggu,
hidup, tunggal, letak belakang kepala Ʉ, UUK kiri depan, intra uterine, kesan
panggul dalam batas normal, K/U ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif
akselerasi
Ds: Ibu mengatakan:
· Ini
kehamilan yang ke-2 dan direncanakan, HPHT 20-06-2013
· Usia
kehamilannya 9 bulan
· Dalam
3 jam terakhir ibu merasakan gerakan anak >3x, dan kuat
· Anak
pertama lahir usia kehamilan 9 bulan, normal, di tolong bidan, perempuan, BB
2900 gram, kondisi saat lahir sehat, masa nifas 5 minggu
· Merasakan
perutnya kenceng-kenceng sejak tanggal 30-03-2014, kira-kira jam 08.00 WIB dan
mengeluarkan lendir darah sejak tadi pagi dan sedikit. Kenceng-kenceng
dirasakan makin lama makin sering dan menjalar dari punggung ke perut bagian
bawah.
Do:
·
K/U ibu baik:
o
Kesadaran composmentis
o
TTV : N
= 88 x/menit RR =
20 x/menit
S
= 37 oC TD
= 120/80 mmHg
·
Abdomen obs:
Inspeksi: pembesaran
membujur, pusat menonjol, tidak ada luka bekas operasi
|
|
Palpasi:
TFU : 34 cm
TBJ : (34-120 x 155) = 3410 gram
Penurunan
kepala : 3/5
Kontraksi
uterus : 2x dalam
10 menit selama 35 detik
Auskultasi
: DJJ (+), 142 x/menit, kuat, punctum maksimum pada kuadran kiri bawah dekat
pusat dengan doppler.
·
Pemeriksaan Genetalia luar
terdapat lendir darah
pada celana dalam dan vulva ibu, sedikit, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
varises
·
VT: Tanggal: 31-03-2014 Jam: 17.00
indikasi:
pasien datang perut kenceng -kenceng
Ø 4cm, effecement 50%,
ketuban (+), letak kepala, UUK kiri depan, Hodge II, tidak ada bagian kecil di
samping bagian terendah
IV.
INTERVENSI
Tanggal: 31-03-2014 Jam: 17.15
Tujuan:
Setelah dilakukan
asuhan kebidanan 6 jam diharapkan kala I berlangsung normal, pembukaan lengkap,
K/U ibu dan janin baik, dengan kriteria hasil:
·
VT :
o
Ø 10cm
o
Effecement 100%
o
Station hodge IV
o
Penurunan 0/5
o
Ketuban (-)
o
Tidak ada bagian kecil diamping bagian
terendah
·
TTV dalam batas normal:
o
TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o
N = 60 – 100 x/menit
o
S = 36,5 – 37,5 oC
o
RR = 16 – 20 x/menit
·
DJJ dalam batas normal : 120 – 160
x/menit, irama teratur, kuat
·
Terdapat tanda gejala kala II
o
Ada dorongan ingin meneran
o
Tekanan pada anus
o
Perineum menonjol
o
Vulva membuka
Rencana
Tindakan
1. Menjelaskan
kepada ibu dan keluarga tentang kondisinya dan janinya saat ini
R/ informasi yang cukup
dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan sikap kooperatif ibu terhadap
petugas
2. Berikan
asuhan sayang ibu
R/ memberikan rasa aman
dan nyaman
3. Siapkan
peralatan
R/ proses persalinan
lancar dan aman
4. Pantau
kemajuan persalinan sesuai partograf
R/ deteksi dini adanya
komplikasi ibu dan janin
5. Lakukan
observasi tanda dan gejala kala II sewaktu-waktu
R/ penilaian kemajuan
persalinan
V.
IMPLEMENTASI
Tanggal: 30-03-2014 Jam: 17.20
1. Menjelaskan
kepada ibu dan keluarga kondisi ibu dan janin saat ini dalam kondisi baik, TTV
dalam batas normal, gerakan dan DJJ janin dalam batas normal
2. Memberikan
asuhan sayang ibu
·
Memberikan asupan nutrisi
·
Mengajari ibu posisi serta cara meneran
yang benar yaitu dengan posisi tangan dimasukkan ke dalam lipatan kaki dan paha
sampai siku. Kemudian ditarik ke arah perut dan dagu ditempatkan ke dada. Cara
menerannya yaitu ambil nafas kemudian meneran seperti BAB yang keras
·
Memberikan kesempatan kepada ibu untuk
ditemani suami / keluarga
·
Mengajari cara relaksasi yaitu ketika
tidak ada kontraksi dengan cara tiup-tiup dan kaki ditapakkan di tempat tidur
·
Menyarankan ibu untuk berdo’a
3. Menyiapkan
peralatan
·
Partus set (sterile)
o
Handscoon 2 pasang
o
Kassa steril secukupnya
o
Penghisap lendir 1
o
Kateter nelaton 1
o
Gunting episiotomi 1
o
Klem tali pusat 2
o
Umbilikal klem 1
o
Pinset anatomi 1
o
Spuit 3cc 1
o
Gunting tali pusat 1
·
Heating set (sterile)
o
Pinset 1
o
Naildfolder 1
o
Tampon 1
o
Kassa depres secukupnya
o
Jarum
o
Benang
o
Gunting benang
·
Linen
o
Handuk 2
o
Pakaian ibu
o
Jarik
o
Pembalut
o
Pengalas bokong
o
Bedong bayi
o
Pakaian bayi (popok, baju bayi, topi
bayi, sarung tangan dan kaki)
·
APD (apron, sepatu, mitela)
VI. EVALUASI KALA I
Tanggal : 31-03-2014 Jam: 20.45
S : Ibu mengatakan:
·
Ingin meneran dan sudah tidak dapat
ditahan
·
Merasakan ingin BAB
·
Keluar cairan ketuban
O
: VT : tanggal: 31-03-2014 jam: 20.40
indikasi: Evaluasi 4 jam selanjutnya
·
Ø 10cm
·
Effecement 100%
·
Ketuban (-)
·
Presentasi kepala
·
Denominator UUK kiri depan
·
Station hodge IV
·
Tidak ada bagian kecil disamping kepala
DJJ
(+), frekuensi 145 x/menit, intensitas kuat
His
4x dalam 10 menit selama 45 detik
Nadi
80 x/menit
Penurunan
kepala 0/5
A
: Kala I berjalan normal, K/u ibu dan janin baik, ibu memasuki kala II
P
: Lakukan pimpinan persalinan normal
VII. INTERVENSI KALA III
Tanggal: 31-03-2014 Jam : 20.45
Tujuan:
Setelah dilakukan
asuhan kebidanan selama tidak lebih dari 1 jam diharapkan kala II berjalan
normal, kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik, dan ibu memasuki kala III
dengan kriteria hasil:
·
Bayi lahir normal spontan
·
Kondisi umum ibu dan bayi baik
·
TTV dalam batas normal:
o
TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o
N = 60 – 100 x/menit
o
S = 36,5 – 37,5 oC
o
RR = 16 – 20 x/menit
o
Bayi:
§ Warna
kulit kemerahan
§ Tangisan
kuat
§ Gerak
aktif
Rencana
Tindakan
1. Beri
tahu ibu sebentar lagi bayi akan lahir, pembukaan sudah lengkap
R/ Penjelasan yang
adekuat dapat mengurangi kecemasan dan membuat ibu lebih kooperatif
2. Siapkan
pertolongan persalinan
R/ mempermudah proses
persalinan
3. Ajarkan
ibu do’a sebelum persalinan
R/ meningkatkan
spiritual dan mengurangi kecemasan
4. Lakukan
pertolongan persalinan
R/ melindungi ibu dan
bayi dari komplikasi
5. Lakukan
penanganan BBL
R/ pencegahan
komplikasi
VIII.
IMPLEMENTASI
KALA II
Tanggal: 31-03-2014 Jam : 20.45
1. Memberitahu
ibu bahwa bayi akan segera lahir dan menganjurkan untuk meneran bila
kenceng-kenceng
2. Menyiapkan
pertolongan persalinan
3. Mengajarkan
ibu do’a sebelum persalinan
4. Melakukan
pertolongan persalinan
·
Menolong lahirnya kepala
o
Saat kepala membuka vulva dengan
diameter 6-5 cm, melindungi perineum dengan duk steril yang dilipat sepertiga
bagian dengan tangan kanan, dan tangan lainnya mengendalikan lahirnya kepala
o
Menganjurkan ibu meneran sampai kepala
lahir. Ketika kepala lahir anjurkan ibu untuk tiup-tiup
o
Memeriksa lilitan tali pusat
o
Menunggu kepala melakukan putar paksi luar
·
Menolong lahirnya bahu
o
Meletakkan tangan secara biparietal
o
Menganjurkan ibu untuk sedikit meneran
saat ada kontraksi
o
Dengan lembut tarik curam ke bawah untuk
melahirkan bahu anterior, dan kemudian tarik ke atas untuk melahirkan bahu
posterior
·
Menolongnya lahirnya badan
o
Setelah bahu lahir pindahkan tangan
kanan kebawah untuk menyangga kepala, leher, bahu dan tangan kiri berada di
atas dengan ibu jari di dada dan jari lainnya berada di punggung untuk
krnyusuri kelahiran punggung, bokong, paha, kaki sampai mata kaki dan selipkan
satu jari diantara mata kaki
5. Menilai
bayi dengan cepat meliputi: tangisan, gerak, warna kulit, kemudian membacakan
do’a
·
Segera menjepit tali pusat kira-kira 1
cm dari pusat umbilikal klem kemudian mengurut ke arah maternal kira-kira 2 cm
dari umbilikus klem, di jepit dengan klem. Lindungi bayi dan lakukan pemotongan
tali pusat
·
Membersihkan bayi dengan kain bersih dan
kering kemudian lakukan IMD dengan menyelimuti bayi dengan kain
IX.
EVALUASI
KALA III
Tanggal : 31 – 03 –
2014 Jam:
20.50
S : Ibu mengatakan
alhamdulullah ketika bayinya lahir
O : - Bayi lahir
spontan belakang kepala
- Tangisan
kuat
- Tonus
otot (+)
- Warna
kulit kemerahan
- Jenis
kelamin perempuan
A
: Kala II berlangsung normal, K/U ibu & bayi baik, ibu memasuki kala III
persalinan
P
: Pertolongan MAK III
X. INTERVENSI KALA III
Tanggal : 31 – 03 –
2014 Jam
: 20.50
Tujuan:
Setelah dilakukan
asuhan kebidanan selama kurang dari 30 menit diharapkan kala III berlangsung
normal dan ibu memasuki kala IV dengan kriteria hasil:
·
Plasenta lahir spontan, kotiledon
lengkap, selaput ketuban lengkap dan tidak ada pengapuran
·
Tidak ada perdarahan
·
Keadaan umum ibu baik
o
TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o
N = 60 – 100 x/menit
o
S = 36,5 – 37,5 oC
o
RR = 16 – 20 x/menit
Rencana
Tindakan:
1. Lakukan
manajemen aktif kala III
R/ plasenta lahir
spontan dan lancar
2. Evaluasi
laserasi jalan lahir
R/ memastikan derajat
laserasi
3. Periksa
keadaan plasenta
R/ deteksi dini adanya
komplikasi
4. Nilai
ulang kontraksi uterus
R/ mencegah perdarahan
XI.
IMPLEMENTASI
KALA III
Tanggal : 31 – 03 –
2014 Jam
: 20.50
1. Melakukan
MAK III
a. Memberikan
suntikan oksitosin
·
Melakukan palpasi perut untuk memastikan
janin tunggal
·
Beri tahu ibu bahwa dirinya akan di
suntik agar plasenta cepat keluar
·
Memberikan suntik oksitosin 10 IU pada sepertiga
atas paha lateral
b. Melakukan
PTT
·
Memindahkan klem 5-6 cm dari vulva
·
Meletakkan tangan kiri di atas shimpisis
untuk merasakan kontraksi dan saat ada kontraksi mendorong uterus ke arah dorso
kranial sedangkan tangan kanan memegang klem untuk melakukan penegangan kearah
bawah
·
Ketika ada tanda-tanda pelepasan
plasenta (uterus globuler, tali pusat memanjang, kadang-kadang disertai
semburan darah tiba-tiba) pindahkan klem 5-10 cm di depan vulva, tarik ke bawah
sesuai sumbu jalan lahir sampai dasar panggul, kemudian ke atas hingga plasenta
berada di depan introitus vagina, kemudian pegang plasenta dengan kedua tangan,
pilin serah sampai selaputnya terpilin semua, kemudian menempatkan pada tempat
plasenta
2. Mengevaluasi
laserasi jalan lahir, hasilnya derajat II
3. Memeriksa
keadaan plasenta (kotiledon dan selaput lengkap)
4. Menilai
ulang kontraksi untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik
XII.
EVALUASI
KALA III
Tanggal: 31-03-2014 Jam :
21.00
S : Ibu mengatakan
perutnya mules – mules
O : - Plasenta lahir spontan
jam : 21.00 < 15 menit, kotiledon lengkap, selaput utuh
- Kontraksi
uterus baik
A
: kala III berlangsung normal, ibu memasuki kala IV persalinan
P
: Lakukan penatalaksanaan kala IV
XIII.
INTERVENSI
KALA IV
Tanggal : 31 – 03 –
2014 Jam:
21.30
Tujuan :
Setelah dilakukan
asuhan kebidanan selama 2 jam diharapkan kala IV berlangsung normal, kondisi
umum ibu dan bayi baik, dengan krite hasil:
·
Keadaan umum ibu dan bayi baik
·
Tidak ada perdarahan abnormal
·
TTV dalam batas norml
o
TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o
N = 60 – 100 x/menit
o
S = 36,5 – 37,5 oC
o
RR = 16 – 20 x/menit
·
Kontraksi uterus baik
·
Tidak ada komplikasi
Rencana
Tindakan
1. Pantau
kondisi ibu
R/ deteksi dini adanya
komplikasi
2. Pastikan
bayi dalam keadaan baik
R/ deteksi dini adanya
komplikasi
3. Ajari
ibu menilai kontraksi dan masase uterus
R/ pengenalan secara
dini kepada ibu
4. Berikan
salep mata pada bayi
R/ mencegah infeksi
pada mata bayi
5. Berikan
injeksi Vit K pada bayi
R/ mencegah perdarahan
otak
6. Lakukan
heating
R/ mencegah perdarahan
aktif pada tempat laserasi
7. Dekontaminasi
semua peralatan
R/ mencegah infeksi
8. Lengkapi
partograf
XIV.
IMPLEMENTASI
KALA IV
Tanggal : 31 – 03 –
2014 Jam:
21.30
1. Memantau
kondisi ibu hingga 2 jam post partum
·
Tiap 15 menit pada 1 jam pertama :
tekanan darah, nadi, kontraksi, kandung kemih, TFU, perdarahan, dan suhu tiap 1
jam
·
Tiap 30 menit pada 1 jam kedua: tekanan
darah, nadi, kontraksi, kandung kemih, TFU, perdarahan, dan suhu tiap 1 jam
·
Memastikan bayi dalam keadaan hangat,
jalan nafas bebas, warna kulit kemerahan
·
Mengajari ibu dan keluarga memeriksa
kontraksi uterus, yaitu tangan kanan diletakkan di rahim, jika teraba keras
berarti baik, tetapi apabila lembek berarti jelek (bahaya). Ibu bisa
menanganinya dengan melakukan masase (pijatan) searah sebanyak 15 x putaran /
sampai uterus mengeras, apabila masih lembek segera hubungi bidan → estimasi
perdarahan 250 cc
2. Memberikan
salep mata pada bayi dari dalam keluar dapa kedua mata untuk mencegah infeksi
3. Memberikan
injeksi Vit K pada bayi di 1/3 atas lateral distal paha dengan dosis 1 mg
4. Melakukan
heating pada daerah robekan, posisikan bokong ibu pada sudut tempat tidur ,
dengan posisi lithotomi. Menggunakan kassa bersih untuk membersihkan daerah
luka dari darah, dan menilai kembali luas dan dalamnya robekan pada daerah
perineum
·
Melakukan anastesi lokal
o
Memberitahu ibu bahwa dirinya akan di
suntik
o
Menusukkan jarum suntik pada ujung luka/robekan perineum
secara SC sepanjang tepi luka
o
Aspirasi untuk memastikan tidak ada
darah yang terhisap, kemudian menyuntikkan lidokain 1% sambil menarik jarum
suntik.
o
Menunggu 1-2 menit sebelum melakukan
penjahitan untuk mendapatkan hasil optimal dari anastesi
·
Penjahitan robekan
o
Menempatkan jahitan pertama 1cm diatas
ujung luka
o
Mengikat ujung jahitan dengan simpul
mati, menjahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur sampai cincin
hymen, kemudian menjahit lapisan ototnya dengan menggunakan jahitan jelujur
o
Mengikat jahitan dengan 2 kali simpul
mati.
o
Memeriksa kembali apakah ada bagian yang
belum dijahit dan tidak ada yang tertinggal di dalam vagina ibu (kasa, tampon)
o
Membersihkan genetalia ibu dengan air
sabun, keringkan
5. Mendekontaminasi
semua peralatan dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5% dalam keadaan terbuka selama 10 menit,
membersihkan ibu dengan air DTT kemudian membersihkan tempat tidur dengan
klorin dan di bilas dengan air DTT, pakaikan softex, memakaikan jarik dan baju
ibu. Kemudian membersihkan diri
6. Melepas
sarung tangan dan merendam di larutan klorin 0,5% dalam keadaan terbalik, cuci
tangan 7 langkah dan keringkan, melepas celemek. Observasi TD, nadi, suhu
7. Melengkapi
partograf
XV.
EVALUASI
Tanggal: 31-03-2014 Jam:
23.30
S : Ibu mengatakan lega
karena persalinannya berjalan lancar
O : - K/U ibu baik
- Kesadaran
composmentis
Jam Ke
|
Waktu
|
TD
|
Nadi
|
Suhu
|
TFU
|
Kontraksi
|
Kandung Kemih
|
Perdarahan
|
I
|
21.30
21.45
22.00
22.15
|
110/70
110/70
110/70
110/70
|
88
86
88
80
|
36,5
|
1
jari ḇ pusat
1
jari ḇ pusat
1
jari ḇ pusat
1
jari ḇ pusat
|
Keras
Keras
Keras
Keras
|
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
|
1
softex
1
softex
½
softex
½
sotex
|
II
|
22.45
23.15
|
110/70
110/80
|
84
80
|
36,5
|
1
jari ḇ pusat
1
jari ḇ pusat
|
Keras
keras
|
Kosong
kosong
|
Sedikit
sedikit
|
- Bayi:
·
BB : 3200 gram
·
PB : 46 cm
A
: Kala IV berlangsung normal, ibu memasuki masa nifas hari pertama, K/U ibu dan
bayi baik
P
: - Pindahkan ibu ke ruang perawatan
- Berikan
HE kepada ibu tentang:
·
Motivasi ibu untuk meneki bayinya
sesering mungkin
·
Motifasi ibu untuk mobilisasi
·
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan
makan banyak
·
Menjaga daerah kemaluan agar tetap
bersih
·
Tidak pantang terhadap makanan
·
Tanda bahaya nifas dan bayi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar