BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat
kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga
dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak
tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda. Oleh sebab itu wanita,
seyogyanya diberi perhatian.
Adapun definisi tentang arti
kesehatan reproduksi yang telah diterima secara internasional yaitu : sebagai
keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang
berkaitan dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi. Selain itu juga
disinggung hak produksi yang didasarkan pada pengakuan hak asasi manusia bagi
setiap pasangan atau individu untuk menentukan secara bebas dan bertanggung
jawab mengenai jumlah anak, penjarakan anak, dan menentukan kelahiran anak
mereka.
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup
Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan
kekhusususan kebutuhan penanganan system reproduksi pada setiap fase kehidupan,
serta kesinambungan antar fasekehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah
kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila
tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa depan
kehidupan selanjutnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi setiap tahap?
1.2.2
Faktor-faktor saja yang mempengaruhi perubahan pada bayi?
1.2.3
Bagaimana pemantauan tumbuh kembang pada Bayi?
1.2.4
Apa saja Gangguan dan permasalahan yang terjadi?
1.2.5
Aspek apa saja yang di kaji dalam setiap tahap kehidupan?
1.2.6
Bagaimana indikator pemantauan pada bayi?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus
hidupnya,-serta mengetahui dan memahami kesehatan wanita semasa daur hidupnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kesehatan Pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya
Pendekatan yang diterapkan
dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus
hidup, yang berarti memperhatikan kekhusususan kebutuhan penanganan system
reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fasekehidupan
tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase
kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal
ini dapat berakibat buruk pada masa depan kehidupan selanjutnya.
Dalam pendekatan siklus hidup ini, dikenal lima
tahap, yaitu :
1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia
lanjut
a.
Lingkungan Postnatal
1) Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2) Status
sosial ekonomi keluarga
Keadaan
sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya
orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide
utuk pemberian asuhan terhadap anak
3) Nutrisi
Untuk
tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan
yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi
yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif,
penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan
absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4) Penyimpangan
dari keadaan normal
Disebabkan
karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan
dan perkembangan anak.
5) Olahraga
Olahraga
dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap
perkembangan otot-otot.
6) Urutan
anak dalam keluarganya
kelahiran
anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan
terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
2.1 Tahapan Tumbuh Kembang
Tahap tumbuh kembang anak secara
garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
Tahap tumbuh kembang usia 0-6
tahun, terbagi atas :
§
Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9 minggu
sampai lahir),
§
Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1
tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).
Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun
keatas, terdiri atas
§
Masa Sekolah (6-12 tahun)
§
Masa Remaja (12-18 tahun)
2.1.1
Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam
kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran.
Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu
organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam
waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua
fase yaitu :
a.
Fase Embrio.
Pada fase embrio
pertumbuhan dapat diawali mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama yang
dapat terjadi perubahan yang cepat dari ovum menjadi suatu organisme dan
terbentuknya manusia.
b.
Fase Fetus.
Pada fase fetus terjadi sejak usia kehamilan 9
minggu hingga kelahiran, terjadi peningkatan fungsi organ dan peningkatan
panjang badan dan berat badan.
2.2 Perubahan Yang Terjadi Setiap Tahap
2.2.1
Konsepsi dan Kehamilan
Adalah suatu peristiwa penyatuan
antara sel telur dan sel spermadi dalam tuba falopi. Dalam terjadinya konsepsi
hanya ada satu sperma yang megalami yang dapat melintasi pelusida dan masuk ke
vitelus ovum.
Selama masa konsepsi terjadi
perkembangan janin. Ada beberapa tahap perkembangan janin pada masa ini yakni
dari masa usia 1 minggu hingga 40 minggu dimana janin siap untuk dilahirkan ke
dunia ini.
Kondisi psikis dan fisik ibu pada
masa ini mudah sekali berubah. Kondisi psikis ibu saat ini sangat berpengaruh
pada janin yang dikandungnya, kondisi ini bisa berupa ketakuatan ibu dalam
kehamilan dan persalinan nanti, sistem kesehatan ibu dan janin. Sedangkan
kondisi fisik berupa bentuk tubuh ibu yang berubah, dan kelainan lain yang
dapat berdampak ke psikisnya juga. Kondis alat reproduksi juga manjadi sorotan
pada masa ini, jika dilihat apabila ibu hamil normal maka kondisi alat
reproduksi juga dalam keadaan baik, hanya saja ibu tidak mengalami menstruasi
karena saat kehamilan terjadi, sisi siotrofoblast mensekresi hormon hCG yg
berfungsi mencegah sekresi GnRH yg selanjutnya tidak terjadi sekresi FSH dan LH
, dan gonad akan inaktif, artinya tidak terjadi ovulasi. progresteron yang
terus meningkat dan lebih dominan dari estrogen menjaga endometrium dan
kelangsungan proses kehamilan, jadi menstruasi tidak terjadi.
Tahap Perkembangan Janin Dalam
Rahim Ibu Selama Kehamilan:
§
Minggu 1
Minggu ini rahim Ibu akan meluruh dan periode menstruasi sedang terjadi.
Perlahan-lahan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) mulai diproduksi untuk
membantu pematangan sel telur. Pembuahan (pertemuan sel sperma dan sel telur)
baru terjadi 12-14 hari lagi dimana setelah terjadi pembuahan maka pada saat
itu embrio baru tumbuh.
§
Minggu 2
Keajaiban awal mula kehidupan diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel
telur di saluran tuba. Hanya 1 sperma yang mampu memasuki sel telur dan
membuahinya.
§
Minggu 3
Setelah ejakulasi, sel sperma yang mencapai saluran kelamin wanita harus
melalui masa penyesuaian terlebih dahulu selama 7 jam yang berlangsung di dalam
vagina Membutuhkan waktu sekitar 10 jam bagi sperma untuk mencapai saluran tuba
namun hanya butuh 20 menit untuk sel sperma membuahi sel telur. Pembuahan
berlangsung selama 12 - 24 jam, dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur
dan berakhir dengan terbentuknya zigot (sel yang berkembang).
§
Minggu 4
Embrio akan bekerja keras minggu ini, membuat plasenta, tali pusat, dan
dasar dari tubuhnya. Kantung amnion akan berisi cairan amnion yang mengelilingi
embrio dan berguna untuk melindungi embrio. Sedangkan yolk sac akan memproduksi
darah dan membantu memberikan nutrisi untuk embrio sampai plasenta mengambil
alih.
§
Minggu 5
Peristiwa yang paling khas dalam minggu kelima adalah gastrulasi, yaitu
proses yang membentuk ketiga lapisan germinal pada embrio. Tiga lapisan yang
berkembang yaitu endoderm, mesoderm, dan, ektoderm, masing-masing akan
membentuk organ. Lapisan endoderm atau lapisan terdalam akan membentuk saluran
pencernaan, usus, hati, dan paru. Lapisan tengah atau mesoderm akan membentuk
jantung, alat kelamin, otot, tulang, dan ginjal. Lapisan terluar, yaitu
ektoderm akan membentuk rambut, kulit, mata, dan sistim saraf.
§
Minggu 6
Embrio memiliki panjang sekitar 1,25 mm - 3 mm. Minggu
ini adalah minggu perkembangan besar-besaran dari organ tubuh embrio. Sudah
terbentuk lempeng telinga, lempeng mata, lengkung faring, dan rigi lengan.
Tonjol-tonjol wajah berupa tonjol maksila (rahang atas) dan tonjol mandibula
(rahang bawah) sudah terbentuk.
§
Minggu 7
Bentuk luar dari embrio berkembang dengan pesat. Mata yang berukuran
sebesar titik saat ini akan membentuk lensa mata. Lempeng telinga juga akan
membentuk gelembung telinga yang berkembang membentuk bangunan-bangunan yang
berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan. Pembentukan lapisan untuk kavum
timpani serta tuba eustachius (bagian dari telinga) sudah mulai berkembang.
Minggu ini tangkai kantung kuning telur dan tangkai penghubung bersatu
membentuk tali pusat.
§
Minggu 8
Otak embrio berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Wajah dari embrio
juga semakin jelas terlihat, matanya terbuka, mulut dan lidahnya berkembang,
dan embrio sudah mulai membentuk ginjal. Saat ini adalah periode kritis
perkembangan lengan hampir berakhir, tonjolan lengan dan kaki mulai membentuk bagian
tangan, bahu, dan jari-jari. Tonjolan lengan sudah berada di posisi
proporsional akhir dan perkembangan rigi jari-jari tangan dan kaki sudah
terbentuk. Tali pusat-bagian yang menghubungkan antara embrio dengan plasenta-
sudah terbentuk. Tali pusat akan menjamin transportasi nutrisi dan oksigen
untuk embrio Ibu.
§
Minggu 9
mata embrio sudah memiliki lensa, iris, retina,
kornea, dan kelopak mata. Mata janin belum terbuka karena kelopak mata belum
terbentuk sempurna. Pigmentasi retina didapatkan pada embrio. Saat ini embrio
Ibu sudah menjadi janin yang berarti ‘muda’. Meskipun masih tergolong sangat
kecil, embrio Ibu sudah terlihat mirip dengan bayi. Selama perkembangan organ,
lengan atas lebih cepat tumbuh dibanding paha dan betis. Lengan sudah berada di
lokasi final dan jari-jari mulai memisah. Lekukan yang menandai perkembangan
jari tangan di kemudian hari sudah terbentuk.
§
Minggu 10
Embrio saat ini memiliki panjang 31 sampai 42 mm dengan perkiraan berat
badan sekitar 4-5 gram. Embrio Ibu sudah memiliki jari-jari tangan dan kaki
yang bebas sehingga membuat Ibu dapat merasakan tendangan di perut. Tungkai
semakin memanjang dan membengkok di daerah siku dan lutut. Penulangan tulang
anggota badan akan dimulai pada akhir masa embrio. Saat ini tulang embrio mulai
terbentuk dan indentasi di kaki yang akan membentuk lutut dan tumit mulai
mengeras.
§
Minggu 11
Janin saat ini memiliki panjang dari kepala sampai bokong sekitar 44 sampai
60 mm dengan perkiraan berat janin sekitar 8 gram, kurang lebih sebesar telapak
tangan Ibu. Tahap gangguan atau kecacatan pada janin sudah terlewat minggu ini,
minggu pembentukan organ sudah selesai dan sekarang memasuki tahap pembesaran,
pemanjangan, dan penyempurnaan.
§
Minggu 12
Berat janin Ibu sekarang antara 8 – 14 gram dengan panjang
kepala sampai bokong hampir 60 mm. Janin Ibu tumbuh dan berkembang 2 kali lipat
dalam 3 minggu terakhir. Perkembangan terbesar janin minggu ini adalah refleks
bayi. Jari janin Ibu akan mulai terbuka, ibu jari kaki janin akan mulai
menekuk, otot mata akan berkontraksi dimana janin dapat mengedipkan mata, dan
mulut janin akan membentuk gerakan menghisap. Usus janin Ibu yang berkembang
dengan sangat cepat sampai membuat suatu tonjolan di tali pusat akan mulai
masuk ke rongga abdomen (perut) mulai minggu ini, dan ginjal janin akan mulai
menghasilkan air seni ke dalam kantong kemih.
§
Minggu 13
Janin Ibu memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm dan
beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua,
plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta
membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan
estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk
melindungi mata janin selama perkembangan. Janin Ibu dapat memasukkan ibu
jarinya ke dalam mulut meskipus refleks menghisap janin belum sempurna. Usus
janin sudah berada di dalam rongga perutnya saati ini. Pita suara dan laring
janin sudah sempurna terbentuk, namun tentu saja Ibu masih belum bisa mendengar
suaranya karena janin masih belum dapat mengeluarkan suara. Pusat penulangan
primer terdapat di semua tulang panjang anggota badan menjelang perkembangan
minggu ke-14.
§
Minggu 14
Panjang janin dari kepala ke bokong saat ini berkisar 80 – 93 mm dengan
perkiraan berat badan hampir 25 - 45 gram. Janin Ibu sekarang sudah mulai
belajar membuat ekspresi di dalam rahim. Menyipit, berkerenyit, menyeringai,
dan bahkan menghisap jempolnya. Berkat impuls atau rangsangan dari otaknya,
otot wajah janin sudah dapat bekerja menghasilkan berbagai macam ekspresi
wajah.
§
Minggu 15
Panjang kepala sampai bokong janin saat ini berkisar 9 – 10,3 cm dengan
berat badan janin sekitar 50 gram (sebesar apel). Aktivitas janin saat ini
adalah berlatih, berlatih, dan berlatih. Janin berlatih untuk bernapas,
menghisap, dan menelan, bahkan tersedak agar fungsi sistim tersebut sempurna di
kala lahir nanti. Janin mencoba untuk memindahkan cairan amnion (ketuban) lewat
hidung dan saluran pernapasan atas untuk membantu kantung udara primitif di
dalam paru-parunya agar berkembang. Kaki janin sekarang sudah tumbuh lebih
panjang dari lengan. Meskipun kelopak matanya masih tertutup, janin sudah dapat
merasakan sensasi cahaya. Apabila Ibu menyinari perut dengan senter, maka janin
akan bergerak menjauhi cahaya. Tulang janin semakin mengeras dan menahan
kalsium di dalamnya.
§
Minggu 16
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 10,6 – 12 cm dan
berat badan janin berkisar antara 80- 110 gram. Kepala berada pada posisi lebih
tegak sekarang, matanya sudah berpindah lebih dekat ke bagian depan wajah, dan
telinga janin sudah hampir mencapai posisi akhir sehingga pendengaran janin
sudah mulai berfungsi. Pola dari tulang tengkorak janin mulai terbentuk.
Jantung janin saat ini memompa sejumlah darah setiap harinya dan akan semakin
meningkat seiring dengan pertumbuhan janin. Janin Ibu sudah hampir sempurna
sekarang dengan pertumbuhan bulu mata dan alis namun masih terlihat kurus
karena belum terdapat lemak di tubuhnya. Kulit janin masih tipis sampai kita
dapat melihat pembuluh darah di baliknya. Produk sisa dari sekret (cairan)
pencernaan dan cairan amnion disebut mekonium sudah mulai terakumulasi di usus.
Janin Ibu akan mengosongkan kandung kemihnya setiap 40 – 45 menit.
§
Minggu 17
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 11 – 13 cm dan
berat badan janin berkisar 110 - 140 gram. Tulang janin berubah dari kartilage
(tulang rawan) menjadi tulang keras. Tali pusat yang menyambung ke plasenta
semakin menguat dan menebal. Plasenta sendiri mengandung ribuan pembuluh darah
yang menjamin suplai nutrisi dan oksigen untuk janin. Lemak coklat janin mulai
terbentuk dan akan berakumulasi sampai akhir kehamilan. Lemak ini akan menjaga
kehangatan tubuh bayi setelah dilahirkan. Rahim yang cukup besar sekarang
memungkinkan janin untuk lebih banyak menggerakkan kaki dan tangannya. Semua
sistim organ janin sudah mulai berfungsi dan mendekati sempurna.
§
Minggu 18
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 12,5 – 14 cm dan
berat badan janin berkisar 120 - 150 gram. Karena organ janin hampir semuanya
sempurna, maka janin akan lebih mengkonsentrasikan untuk peningkatan berat
badannya. Janin Ibu sedang sibuk menggerakkan dan menekuk lengannya, berguling,
dan menendang, suatu gerakan yang akan sering Ibu rasakan di minggu-minggu ke
depan. Saat ini bahkan janin Ibu sudah bisa menguap, suatu gambaran yang
terkadang bisa Ibu lihat di pemeriksaan USG. Pertumbuhan tulang di telinga
tengah dan saraf pendengaran menjadikan janin dapat mendengar suara, seperti
suara detak jantung dan aliran darah Ibu melalui tali pusat. Janin bahkan
mengangkat tangannya atau bergulung mencoba bersembunyi apabila terpajan dengan
suara yang keras.
§
Minggu 19
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 13 – 15 cm dan
berat badan janin berkisar 200 gram. Perkembangan sensorik dari janin semakin
bertambah. Otak janin akan mengembangkan area untuk penciuman, indera rasa,
pendengaran, penglihatan, dan sensasi raba. Beberapa penelitian menyebutkan
bahwa janin sudah dapat mendengar suara sekarang, jadi berbicaralah baik Ibu
maupun Bapak untuk semakin menguatkan ikatan batin dengan janin. Janin Ibu akan
lebih banyak tidur, sekitar 20 jam sehari. Janin justru baru bangun ketika Ibu
berusaha untuk tidur. Lapisan menyerupai lilin yang menyelubungi tubuh janin
disebut vernix kaseosa mulai terbentuk di seluruh kulit janin. Lapisan ini
berwarna putih dan berminyak. Verniks berfungsi melindungi kulit janin dari
cairan amnion. Tanpa verniks, kulit bayi akan terlihat keriput saat lahir.
§
Minggu 20
Janin Ibu sudah berkembang sangat pesat dari asalnya yang hanya kumpulan
sel. Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 14 – 16 cm dan
berat badan janin berkisar 260 – 300 gram. Setelah usia 20 minggu, panjang janin
akan diukur dari kepala ke kaki. Janin semakin banyak menelan minggu ini,
latihan yang baik untuk saluran pencernaannya. Janin juga sudah memproduksi
mekonium, cairan kental berwarna hitam hasil produk sisa pencernaan.
§
Minggu 21
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 18- 20 cm dan
berat badan janin sekitar 300 gram. Pertumbuhan dan perkembangan janin sudah
mulai melambat minggu ini. Janin kecil Ibu masih tetap bersemangat untuk
menendang-nendang dan mencari posisi yang lebih nyaman. Beberapa janin sudah
memposisikan dirinya dengan kepala di bawah pada akhir trimester ini, namun
beberapa janin baru akan memiliki posisi kepala di bawah pada akhir kehamilan.
Rapid Eye Movement (REM) terbentuk pada minggu ke-21 dan alis serta kelopak mata
janin sudah terbentuk. Bila janin perempuan maka vagina sudah mulai terbentuk.
§
Minggu 22
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 19 – 22 cm dan
berat badan janin sekitar 350 gram. Janin Ibu sekarang seperti miniatur dari
bayi cukup bulan. Bibir, kelopak mata, alis sudah terlihat lebih jelas. Matanya
sudah terbentuk namun iris janin masih belum memiliki pigment. Lanugo atau
rambut halus melingkupi seluruh tubuhnya dan juga masih didapatkan keriput pada
kulit janin yang akan ada sampai terdapat lemak di dalam tubuhnya. Indera
perasa pada janin akan berkembang dari hari ke hari. Tonjolan perasa berbagai
jenis makanan dan minuman mulai terbentuk pada lidah janin. Janin Ibu saat ini
juga sudah dapat merasakan sentuhan ringan.
§
Minggu 23
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini
sekitar 28 cm dengan berat sekitar 455 gram. Janin Ibu semakin gemuk dan
beratnya akan terus bertambah lagi. Dengan panca inderanya yang semakin
terbentuk sempurna, janin Ibu dapat merasakan gerakan dan suara dari luar.
§
Minggu 24
Pada akhir minggu ke-24, berat badan janin mencapai 540 - 630 g dengan
panjang dari kepala sampai tumit sekitar 28 - 30 cm. Kulit janin masih keriput
dan penumpukan lemak di tubuhnya semakin banyak. Kepala masih berukuran besar
dan perkembangan paru-paru hampir sempurna dengan perkembangan cabang-cabang
saluran napas.
§
Minggu 25
Minggu ini berat badan janin mencapai 700 g dengan panjang dari kepala
sampai tumit sekitar 28 - 30 cm. Lemak janin akan semakin banyak dan akan
menghaluskan sedikit demi sedikit kulit yang tadinya keriput. Rambut janin
mulai tumbuh dan kulit janin saat ini berwarna kemerahan, bukan karena
kepanasan namun karena pertumbuhan pembuluh darah kecil atau kapiler di bawah
kulit yang terisi dengan darah. Akhir minggu ini, pembuluh darah paru juga akan
berkembang yang merupakan salah satu penanda kematangan pada paru. Sistim
pernapasan lain yang juga sudah berkembang adalah lubang hidung janin yang
mulai terbuka, memberikan kesempatan janin untuk berlatih bernapas.
§
Minggu 26
Jaringan saraf pendengaran janin berkembang lebih cepat dan menjadi lebih
sensitif saat ini. Janin dapat mendengar suara Ibu dan orang-orang yang
berbicara di sekitarnya. Janin juga menginhalasi atau menghirup dan
mengeluarkan sedikit cairan ketuban yang penting untuk perkembangan
paru-parunya. Pergerakan pernapasan yang sudah mulai dipelajari janin berguna
pada saat janin lahir dan menghirup udara untuk pertama kalinya. Mata janin
yang sebelumnya tertutup sekarang mulai terbuka dan mengedip, namun pigmentasi
pada iris tetap masih belum sempurna. Beberapa bulan terakhir mata janin masih
tertutup sehingga retina dapat berkembang sempurna. Mata janin dapat memiliki
berbagai macam warna (biru, coklat, hitam, hijau) tergantung etnis
masing-masing. Janin saat ini semakin menumpuk lemak di seluruh tubuhnya
sehingga memiliki berat badan hampir 1 kg (800-900 gram) dengan panjang badan
dari kepala sampai tumit 33 cm. Janin Ibu semakin bertambah gemuk. Apabila
janin Ibu laki-laki, testis janin mulai turun dari perut menuju ke skrotum
(kantung kemaluan). Apabila testis janin tidak turun maka akan terjadi kelainan
yang disebut dengan undescendent testis.
§
Minggu 27
Minggu ini adalah awal dari trimester ketiga. Sekarang
berat janin mencapai 900 -1000 g dengan panjang janin dari kepala ke tumit
sekitar 34 cm. Janin makan dan tidur teratur, membuka dan menutup matanya,
serta menghisap jarinya. Otak janin berkembang sangat progresif. Telinga janin
masih diliputi oleh verniks kaseosa yang melindungi janin dari cairan ketuban
sehingga suara yang mereka dengar masih berdengung. Apabila janin lahir minggu
ini, kemungkinan bertahan hidup adalah 85% dengan bantuan medis.
§
Minggu 28
Janin Ibu meningkatkan berat badannya lebih dari 10 kali dalam 11 minggu.
Namun selama 4 minggu terakhir ini, berat badanya meningkat sampai 2 kali. Pada
akhir minggu ke-28, berat badan janin mencapai 1100 g, panjang badan-bokong
janin mencapai 25 cm dengan total panjang 35 cm. Kulit tipis janin berwarna
kemerahan dan dilapisi dengan verniks kaseosa. Produksi sel darah merah sudah
dilakukan seluruhnya oleh sumsum tulang janin. Janin Ibu masih bergerak aktif
sekarang, namun sekitar minggu ke-32 gerak janin akan berkurang karena
sempitnya ruang gerak bagi janin di dalam kantong ketuban. Hal ini terjadi
karena janin yang semakin bertambah besar. Otak janin saat ini mengendalikan
refleks pernapasan dan suhu. Janin Ibu sekarang memiliki rambut di kepalanya
dan lanugo hampir menghilang seluruhnya dari tubuh kecuali di bagian punggung
dan bokong. Sebagai respon terhadap suara, detak jantung janin akan semakin
cepat apabila mendengar suara Ibu.
§
Minggu 29
Pada minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,25 kg dengan panjang total janin
sekitar 37 cm. Otot dan paru janin semakin matang dan janin mengeluarkan air seni
sekitar setengah liter ke cairan ketuban setiap harinya. Perhatikan selalu
gerakan janin Ibu, apabila janin kurang aktif dari biasanya segera hubungi
dokter. Ruang gerak janin semakin kecil karena janin bertumbuh semakin besar
dan semakin besar. Pergerakan janin akan semakin berkurang saat ini, namun
tidak menghilang dan Ibu masih tetap dapat merasakannya. Berat badan bayi
laki-laki umumnya lebih berat dari perempuan. Dan setiap kali Ibu melahirkan,
maka berat badan bayi tersebut akan lebih berat dari sebelumnya. Rata-rata
berat badan janin adalah 2,5 kg – 3, 5 kg.
§
Minggu 30
Berat janin Ibu saat ini berkisar 1,35 kg dengan panjang total 38 cm.
Lapang pandang dan daya lihat janin semakin berkembang. Ketika janin membuka
mata, janin hanya akan berespon terhadap cahaya karena visusnya yang hanya
20/400 (orang dewasa normal memiliki visus 20/20) sehingga hanya dapat
mengenali objek beberapa cm saja dari wajahnya. Janin akan terus menumpuk lemak
di tubuhnya yang akan membuat kulit janin lebih halus dan menjaga kehangatan
tubuh janin saat lahir nanti.
§
Minggu 31
Berat janin Ibu saat ini mencapai 1,5 – 1,6 kg dengan panjang total 39-40
cm. Pertumbuhan janin sudah mulai melambat saat ini, namun meskipun melambat,
perkembangan dari organnya akan terus terjadi sampai mencapai tahapan
pematangan. Janin mulai dapat memutar kepalanya ke samping dan bergerak semakin
banyak, termasuk pada saat Ibu sedang berusaha tidur. Jangan kesal dahulu,
pergerakan janin ini menandakan janin aktif dan sehat. Kulit janin sudah berwarna
merah jambu saat ini dengan lapisan lemak di bawahnya. Kulitnya semakin
terlihat sempurna seperti saat dia akan dilahirkan nantinya.
§
Minggu 32
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,7 – 1,8 kg dengan panjang total 40-41
cm. Pertumbuhannya yang pesat akan semakin mengambil ruang di rahim. Ibu akan
mengalami peningkatan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu dan kebanyakan diserap
oleh janin. Janin akan mengalami peningkatan berat badan sekitar 1/3 – ½ dari
berat totalnya ketika dilahirkan selama 7 minggu ke depan. Janin saat ini
memiliki kuku jari tangan dan kaki serta rambut. Kulitnya semakin lembut dan
kerutan di kulitnya akan menghilang menjelang masa persalinan. Sistim kekebalan
tubuh janin mulai terbentuk dan akan semakin diperkuat dengan asupan ASI ketika
lahir nanti.
§
Minggu 33
Berat badan janin Ibu sekitar 1,9-2 kg saat ini dengan panjang total badan
41-42 cm. Tulang-tulangnya semakin mengeras dan bergabung menjadi satu sehingga
memudahkan janin untuk bergerak dan memasuki saluran ketika dilahirkan nanti
(panggul). Tulang ini belum berfusi (bergabung) secara sempurna sampai saat
remaja nantinya, karena itulah tulang dapat tetap tumbuh seperti layaknya
jaringan otak. Mata janin sudah dapat mengenali cahaya dengan berkonstriksi dan
berdilatasi ketika terpapar oleh cahaya. Perkembangan paru janin hampir
sempurna dengan lemak tubuh yang terus berakumulasi di bawah kulitnya untuk
perlindungan dan menjaga kehangatan janin. Berat badan janin akan meningkat
drastis dalam beberapa minggu terakhir sebelum dilahirkan
§
Minggu 34
Berat janin saat ini mencapai 2-2,1 kg dengan panjang total 43 cm. Janin
sudah mulai membangun sistim kekebalan tubuhnya untuk membantu melawan infeksi.
Cairan ketuban sudah mencapai kapasitas maksimumnya sehingga janin akan semakin
melekat ke dinding rahim dibandingkan berenang dalam cairan ketuban. Hal ini
berarti Ibu akan merasakan setiap gerakan dari janin. Apabila Ibu khawatir
mengenai kemungkinan terjadi persalinan prematur, maka kekhawatiran itu dapat
berkurang karena bayi yang dilahirkan pada minggu ke-34 sampai ke-37 yang tidak
memiliki masalah kesehatan (kelainan bawaan) maka akan dapat bertahan di dunia
luar. Bayi mungkin akan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit namun untuk
selanjutnya mereka dapat berkembang normal seperti bayi cukup bulan lainnya.
§
Minggu 35
Berat janin sekarang mencapai 2,2 kg dengan panjang total 45 cm. Sebagian
besar organ janin sudah sempurna saat ini, janin akan berkonsentrasi untuk
meningkatkan berat badannya di minggu terakhir kehamilan. Bila janin Ibu
laki-laki maka testisnya sudah berada di kantung skrotum sekarang (kantung
zakar).
§
Minggu 36
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 2,3-2,5 kg dengan panjang total 46 cm.
Saat ini lanugo (rambut tipis) yang masih berada di dada dan punggung janin
mulai menghilang. Begitu juga dengan verniks kaseosa, lapisan serupa lilin yang
melindungi janin selama 9 bulan ini dari cairan ketuban. Janin Ibu akan menelan
semua substansi ini dan akan menghasilkan hasil sisa di ususnya yang berwarna
kehitaman dan disebut mekonium. Mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam setelah
bayi dilahirkan. Apabila bayi mengalami stres di dalam rahim, maka mekonium
dapat keluar dini di dalam rahim. Akhir minggu ini janin Ibu akan mencapai
tahapan full-term atau cukup bulan (37 – 42 minggu). Bayi yang lahir sebelum
usia 37 minggu adalah bayi pre-term (kurang bulan), dan bayi yang lahir lebih
dari 42 minggu adalah bayi post-term.
§
Minggu 37
Hal ini berarti bayi Ibu siap untuk lahir kapanpun. Paru-parunya sudah
matang dan dapat berfungsi di luar rahim. Berat badan bayi mencapai 2,6-2,8 kg
dengan panjang total 47 cm. Beberapa bayi memiliki rambut tebal dan beberapa
bahkan tidak memiliki rambut.
§
Minggu 38
Pada saat ini bayi Ibu akan memiliki berat sekitar 2,8-3 kg dengan panjang
total 47 cm. Lingkaran kepala dan lingkaran perut bayi Ibu memiliki ukuran yang
sama. Verniks kaseosa hampir seluruhnya menghilang dari tubuh bayi Ibu saat
ini.
§
Minggu 39
Berat bayi Ibu saat ini mencapai 3-3,2 kg dengan panjang total 48 cm. Tali
pusat bayi memiliki panjang sekitar 50 cm sehingga dapat terjadi lilitan tali
pusat pada tubuh bayi mengingat bayi Ibu yang sudah besar dan mengambil hampir
seluruh ruang yang tersisa di rahim. Seluruh organ tubuh bayi siap berfungsi
sempurna sekarang.
§
Minggu 40
Minggu ini janin sudah berkembang dengan sempurna, panjang total 48 cm dan
berat badan 3400 g. Bayi Ibu memenuhi ruang rahim dan hampir tidak memiliki
ruang gerak. Imunitas atau kekebalan dari Ibu akan bertahan di tubuh bayi dan
membantunya melawan infeksi selama 6 bulan ke depan. Bayi memiliki 300 tulang
pada saat dilahirkan, dewasa memiliki 206 tulang. Hal ini disebabkan karena
beberapa tulang bayi akan bergabung menjadi satu di kemudian hari. Sebagian
besar verniks kaseosa pada bayi sudah menghilang. Lima belas persen total tubuh
bayi adalah lemak, 80%-nya berada di bawah kulit, dan 20% lainnya berada di
sekitar organ. Bayi laki-laki atau perempuan, puting mereka dapat mengeluarkan
sedikit air susu. kejadian ini akan menghilang dalam beberapa hari ke depan.
Masalah yang sering timbul pada
masa konsepsi adalah berupa kurangnya gizi ibu (malnutrisi) hal ini sering
terjadi pada ibu trimester pertama, karena hiperemisis yang terjadi dan
kurangnya nafsu makan ibu pada trimester pertama. Selain itu
2.3
Gangguan dan Permasalahan
masalah dapat berupa hamil yang
tidak diinginkan sehingga mengganggu psikis ibu dan berpengaruh pada tumbuh
kembang janin, hal ini terjadi pada ibu yang belum siap untuk memiliki
keturunan atau yang sudah tidak mau memilki keturunan. Masalah-masalah lain
yang mungkin terjadi yakni kurangnya pelayanan antenatal dari tenaga kesehatan
(khusunya ibu yanng berada di desa), persalinan dan nifas yang kurang aman dan
jauh dari kata steril, pelayanan bayi baru lahir yang kurang, dan lainnya.
Asuhan yang dapat diberikan
kepada ibu pada masa ini dapat berupa pendekatan pelayanan antenatal oleh
tenaga kesehatan, mengingatkan dan memantau ibu untuk terus memperhatikan
gizinya, memberi KIP-K dan dukungan kepada ibu, dan memperhatikan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi.
2.4
Masa Pascanatal
2.4.1
Neonatus (0-28 hari)
Merupakan masa terjadinya
kehidupan diluar uterus. Terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh di
awali denagan pernafasan pertama, penyesuaian denyut jantung, pergerakan,
perubahan fungsi organ. Perkembangan motorik kasar diawali dengan gerakan
seimbang tubuh dan mengangkat kepala. Perkemabngan motorik halus ditandani
dengan kemampuan mengikuti garis tengah bila ada orang yang memberinya respon.
Perkembangan bahsa ditunjukkan dengan kemampuan menangis dan bereaksi terhadap
suara. Perkembangan adaptasi sosial ditunjukan dengan bayi tersenyum dan
menatap orang untuk mengenali seseorang tersebut. Alat reproduksi masa ini
belum bisa berfungsi walaupun neonatus sudah memiliki genetalia interna dan genetalia
eksterna suadah terbentuk. pertukaran gas dengan
frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut jantung
antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di
bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk
memenuhi kebutuhan gizi.
2.4.2
Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pada
masa bayi dikelompokkan dalam 3 tahap, yaitu :
a.
Umur 1-4 bulan
Terjadi pertumbuhan berat badan mencapai 700-1000
gram. Perkembangan motorik kasar ditandai dengan mengangakt kepala saat
tengkurap, mencoba duduk bila ditopang, duduk denagn kepala tegak, mengangkat
kepala saat berbaring terlentang. Perkembangan motorik halus ditandai dengan
upaya memegang suatu objek, mencoba memasukan benda kemulutnya. Perkembangan
bahasa ditandai dengan kemampuan bersuara dan tersenyum, tertawa,
mengoceh.
b.
Umur 5-8 bulan
Pada masa ini terjadi pertumbuhan
berat badan dua kali lipat berat badan saat lahir. Perkembangan motorik kasar
berupa perubahan aktivitas seperti telungkup, mengangkat kepala. Perkembangan
motorik halus ditandai dengan mengamati benda menggunakan ibu jari, dan
telunjuk untuk memegang. Perkembangan bahasa ditandai dengan dapat menirukan
bunyi atau kata-kata, tertawa, menjerit.
c.
Umur 9-12 bulan
Pada masa ini terjadi perubahan
berat badan 3 kali lipat dari berat badan lahir. Perkembangan motorik kasar
diawali dengan duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus
berdiri. Perkemabngan motorik halus ditandai dengan mencari dan meraih benda
kecil. Perkembangan bahasa ditandai dengan mengatakan nama ibu bapak tetapi
belum spesifik.
Pada masa bayi alat reproduksi
juga belum berfungsi. Kebutuhan masa ini berupa Asi secara eksklusif dan MP-ASI
pada waktu yang diperlukan yakni lebih dari usia 6 bulan, hal ini supaya gizi
dapat terpenuhi secara seimbang. Selain itu, kebutuhan bayi ubtuk mendapat
perawatan separti imunisasi, MTBS, dan lainnya.
Kebutuhannya adalah ASI ekslusif
dan penyapihan yang layak, pemenuhan gizi seimbang, imunisasi lengkap,
pemantauan tumbuh kembang, manajemen terpadu bila sakit, perlakuan
sama antara bayi laki – laki dan perempuan, mendapat pendidikan sesuai
umur, mendapat cinta dan kasih, mendapat perawatan yang seharusnya,
lingkungan yang aman dan nyaman dengan penuh kasih, mendapat
perlakuan yang baik, perlindungan dari kekerasan.
2.4.3
Balita
Balita merupakan bayi dengan usia
1-5 tahun. Masa ini merupakan masa emas bagi anak untuk berkembang, karena masa
ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Perkembangan masa ini terlihat dari kemempuan berbahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan itelegensi dapat berkembang secara
cepat. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan
rangsangan /stimulasi yang berguna agara potensi berkembang, sehingga perlu
mendapat perhatian. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan
interaksi anatara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila
interaksi sosial diusahan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sedangkan lingkungan
yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, setiap
individu akan mengalami siklus yang berbeda pada kehidupan manusia. Peristiwa
tersebut dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau
lingkungan. Proses percepatan dan perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh
faktor herediter, lingkungan, dan hormonal
Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang dapat di
turunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping
faktor-faktor lain. Faktor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan
suku bangsa.faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas, kecepatan dalam
pembelahan sel telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, usia
pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Pertumbuhan dan pertumbuhan anak dengan jenis
kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan
anak perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki
maupun anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat ketika mereka
mencapai masa pubertas.
Ras atau suku bangsa juga memiliki peran dalam
memengaruhi pertumbuhan dan perkambangan, hal ini dapat dilihat pada suku
bangsa tertentu yang memiliki kecenderungan lebih besar atau lebih pendek.
Faktor Lingkungan
a.
Lingkungan prenatal
Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam
kandungan mulai dari konsepsi sampai lahir yang meliputi gizi pada saat ibu
hamil, lingkungan mekanis, zat kimia atau toksin, dan hormonal.
§
Lingkungan Mekanis
Lingkungan mekanis adalah segala hal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam uterus
o
Radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin
o
Infeksi dalam kandungan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
o
Kekurangan oksigen pada janin menyebabkan gangguan pada plasenta sehingga
kwmungkinan bayi BBLR
o
Faktor imunitas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkebangan janin karena
menyebbkan terjadinya abortus atau karena ikterus
o
Stress dapat memengaruhi kegagalan perumbuhan dan perkembangan janin.
§
Zat Kimia atau Toksin
Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat-obatan,
alkohol, atau kebiasaan merokok pada ibu hamil.
§
Hormonal
Mencakup hormon somatotropin, plasenta, tiroid dan
insulin. Peran hormon somatotropin, yaitu di sekresi kelenjar hipofisisjanin
sekitar minggu ke-9 dan produksinya meningkat pada minggu ke-20. Hormon
plasenta berperan dalam nutrisi plasenta.
2.5
Pemantauan Tumbuh Kembang
2.5.1
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
KPSP
merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan
dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk
perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut
berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tuaatau pengasuh yang
mengetahui keadaan perkembangan anak.
Pertanyaan
dalam KPSP dikelompokan sesuai usia anak saat dilakukan pemeriksaan, mulai
kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan,dst sampai kelompok 5-6 tahun. Untuk usia
ditetapkan menurut tahun dan bulan dengan kelebihan 16 hri dibulatkan menjadi 1
bulan.
Pertanyaan
dalam KPSP harus dijawab dengan ’ya’ atau ’tidak’ oleh orang tua.
Setelah
semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai.
1.
Apabila jawaban ’ya’ berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal
(perkembangan baik)
2.
Apabila jawaban ’ya’ kurang dari 9,maka perlu diteliti lebih lanjut mengenai:
o
Apakah cara menghitung usia dan
kelompok pertanyaannya sudah sesuai
o
Kesesuaian jawaban orang tua
dengan maksud pertanyaan. Apabila ada kesalahan, maka
pemeriksaan harus diulang
o
apabila setelah diteliti
jawaban ’ya’ berjumlah 7-8, berarti hasilnya meragukan dan perlu diperiksa
ulang1 minggu kemudian
o
apabila jawaban ’ya’ berjumlah 6
atau kurang, berarti hasilnya kurang atau positif untuk perlu dirujuk guna
pemeriksaan lebih lanjut
2.5.2
Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah (KPAP)
KPAP adalah sekumpulan
perilaku yang digunakan sebagai alat untuk mendeteksi secara dini
kelainan-kelainan perilaku pada anak prasekolah (usia 3-6) tahun. Kuesioner
ini berisi 30 perilaku yang perlu ditanyakan satu per satu pada orang tua.
Setiap
perilaku perlu ditanyakan apakah ‘sering terdapat’, ‘ kadang-kadang terdapat’,
atau ‘ tidak terdapat’. Apabila jawaban yang diperoleh adalah ‘sering terdapat’
, maka jawaban tersebut dinilai 2, ‘kadang-kadang terdapat’ diberi nilai 1 dan
‘tidak terdapat’ diberi nilai 0. Apabila jumlah nilai keseluruhan kurang dari
11, maka anak perlu di rujuk, sedangkan jika jumlah nilai 11 atau lebih maka
anak tidak perlu dirujuk.
2.5.3
Tes Daya Lihat dan Tes Kesehatan Mata Anak Pra Sekolah
Tes ini
untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada anak berusia 3- 6
tahun. Tes ini juga digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan daya lihat pada
anak usia prasekolah secara dini, sehingga jika ada penyimpangan dapat segera
ditangani.
Untuk
melakukan tes daya lihat diperlukan ruangan dengan penyinaran yang baik dan
alat ’kartu E’ yang digantungkan setinggi anak duduk. Kartu E berisi 4 baris.
Baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian berasngsur-angsur
mengecil pada baris keempat. Apabila pada baris ketiga , anak tidak dapat melihat
maka perlu di rujuk.
Selain tes
daya lihat, anak juga perlu diperiksakan kesehatan matanya. Perlu ditanyakan:
o
keluhan seperti mata gatal,
panas, penglihatan kabur atau pusing
o
perilaku seperti sering menggosok
mata, membaca terlalu dekat, sering mengkedip-kedipkan mata
o
kelainan mata seperti bercak
bitot, juling, mata merah dan keluar air
o
apabila ditemukan satu kelainan
atau lebih pada mata naka, maka anak tersebut perlu dirujuk
2.5.4
Tes Daya Dengar Anak (TDD)
Tes daya
dengar berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan denga usia anak, yaitu
kelompok 0-6 bulan, > 16 bulan, > 9 bulan, > 11 bulan, > 12 bulan,
> 24 bulan dan > 36 bulan. Setiap pertanyaan perlu dijawab ’ya’ atau
’tidak’. Apabila jawabannya adalah tidak maka pendengaran anak tidak normal
sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.
2.5.5
Denver Developmental Scrining Test
Frankenburg dkk (1981) melalui
DDST (Denver Developmental Scrining Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan
yang dipakai dalam menilai perkembangan balita:
a. Personal Social
(kepribadian/tingkah laku sosial). Aspek yang berhubungan dengan kemapuan
mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Fine Motor Adaptive (gerakan
motorik halus). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakuakan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu, misalnya kemampuan
untuk menggambar, emegang bola, dan lainnya.
c. Language (Bahasa). Kemampuan
untuk memberikan respon terhadap suaru, mengukuti perintah dan berbicara
spontan.
d. Gross motor (Perkembangan Motorik
Kasar). Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Ada juga yang membagi
perkembangan balita menjadi 7 aspek, seperti pada buku petunjuk program
BKB (Bina Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan :
§
Tingkahlaku social
§
Menolong diri sendiri.
§
Intelektual
§
Gerakan motorik halus.
§
Komunikasi pasif.
§
Komunikasi aktif.
§
Gerakan motorik kasar.
Banyak “Milestone” perkembangan
anak yang penting, tetapi di bawah ini akan disajikan beberapa “Milestone”
pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui taraf berkembanganseorang anak
Milestone” adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada
umur tertentu. Misalnya :
§ 4 – 6 minggu : Tersenyum sepontan, dapat
mengeluarkan suara 1 – 2 minggu kemudian
§ 12 – 16 minggu : Menegakkan kepala,tengkurap
sendiri, menoleh kearah suara, memegang benda yang ditaruh ditangan
§ 20 minggu : Meraih benda yang didekatkan kepadanya
§ 26 minggu : Dapat memindahkan benda dari satu tangan ke
tanganyang lain,duduk dengan bantuan kedua tangannya,makan biskuit sendiri
§ 9 – 10 minggu : Menunjukan dengan
jari telunjuk, memegang benda dengang ibu jari dan telunjuk, merangkak,
bersuara da… da…
§ 13 minggu : berjalan tanpa bantua, mengucapkan kata -
kata
2.6
Parameter penilaian pertumbuahn secara
fisik
§
Ukuran Antopometri
§
Tinggi/ panjang badan
o
Tahapan usia 1-4 bulan
pertumbuhan tinggi badan agak stabil.
o
Pada usia 4-8 bulan tinggi badan
tidak mengalami percepatan pertumbuhan dan naik stabil berdasarkan pertambahan
umur.
o
Pada usia 8-12 bulan pertumbuhan
tinggi badan kurang lebih 1,5 kali tinggi badan lahir, pada usia satu tahun,
penambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.
o
Masa anak 1-2 tahun kenaikan
badan mencapai 6-10 cm.
o
Dan masa prasekolah (3-5 tahun)
tinggi badan mengalami pertambahan rata-rata 6,75-7,5 cm pertahun.
o
Tinggi Badan Rata-rata Umur 0-5
Tahun :
Umur
|
Tinggi (Cm)
|
|
Standar
|
80% Standar
|
|
Lahir
0 – 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12 Bulan |
50.5
55.0 58.0 60.0 62.5 64.5 66.0 67.5 69.0 70.5 72.0 73.5 74.5 |
40.5
43.5 46.0 48.0 49.5 51.0 52.5 54.0 55.5 56.5 57.5 58.5 60.0 |
1 tahun 3 Bulan
6 Bulan 9 Bulan |
78.0
81.5 84.5 |
62.5
65.0 67.5 |
2 tahun 0
Bulan
3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan |
87.0
89.5 92.0 94.0 |
69.5
71.5 73.5 75.0 |
3 tahun 0
Bulan
3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan |
96.0
98.0 99.5 101.5 |
77.0
78.5 79.5 81.5 |
4 tahun 0 Bulan
3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan |
103.5
105.0 107.0 108.0 |
82.585.5
86.5 |
5 tahun 0
Bulan
|
109.0
|
87.0
|
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI
§
Berat badan
o
Pada usia 1-4 bulan pertumbuhan
berat akan mencapai 700-1000 gram perbulan.
o
Usia 4-8 bulan pertumbuhan berat
badan dua kali lipat berat badan lahir, rata-rata kenaikannya 500-600 gram
perbulan apabila mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik.
o
Usia 8-12 bulan pertumbuhan berat
badan mencapai tiga kali lipat berat badan lahir pada usia satu tahun ,
pertambahan berat badan sekitar 350-450 gram perbulan, pada usia 7-9 bulan dan
250-350 gram perbulan pada usia 10-12 bulan ini jika bayi mendapatkan pemenuhan
gizi yang baik.
o
Pada anak 1-2 tahun, pada masa
ini beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik. Kenaikan berat berat badan
1,5-2,5 kg.
o
Dan pada masa prasekolah (3-5
tahun), pertumbuhan berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2 kg per tahun.
o Berat Badan
Rata-rata Umur 0-5 Tahun :
Umur
|
Berat (Gram)
|
|
Standar
|
80% Standar
|
|
Lahir
0 – 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12 Bulan |
3.400
4.300 5.000 5.700 6.300 6.900 7.400 8.000 8.400 8.900 9.300 9.600 9.900 |
2.700
3.400 4.000 4.500 5.000 5.500 5.900 6.300 6.000 7.100 7.400 7.700 7.900 |
1 tahun 3 Bulan
6 Bulan 9 Bulan |
10.600
11.300 11.900 |
8.500
9.000 9.600 |
2 tahun 0
Bulan
3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan |
12.400
12.900 13.500 14.000 |
9.900
10.500 10.800 11.200 |
3 tahun 0
Bulan
3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan |
14.500
15.000 13.500 16.000 |
11.600
12.000 12.400 12.900 |
4 tahun 0 Bulan
3 Bulan 6 Bulan 9 Bulan |
16.500
17.000 17.400 17.900 |
13.200
13.600 14.000 14.400 |
5 tahun 0
Bulan
|
18.400
|
14.700
|
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI
§
Lingkar kepala
Dapat
digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat dilihat apabila
pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi mental,
sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat penyumbatan
pada aliran cairan cerebrospinalis.
Peningkatan
volume :
· 6 -9 bulan
kehamila
: 3 gram/24 jam
· Lahir-6
bulan
: 2 gram/24 jam
· 6 blan- 3
tahun
: 0,35 gram/24 jam
· 3-6 tahun
: 0,15 gram/24 jam
§
Lingkar lengan atas
Digunakan untuk menilai jaringan
lemak dan otot, tetapi penilaian ini banyak berpengaruh pada keadaan jaringan
tubuh apabila dibanding dengan BB. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk
menilai status gizi pada anak usia pra sekolah.
o
Ambang
batas pengukuran LILA pada bayi umur 0-30 hari yaitu ≥ 9,5 cm. sedangkan pada
balita yaitu < 12,5cm.
o
Ambang Batas Pengukuran LiLA:
Klasifikasi
|
Batas Ukur
|
Wanita Usia Subur
|
|
KEK
|
< 23,5 cm
|
Normal
|
23,5 cm
|
Bayi Usia 0-30 hari
|
|
KEP
|
< 9,5 cm
|
Normal
|
9,5 cm
|
Balita
|
|
KEP
|
< 12,5 cm
|
Normal
|
12,5 cm
|
Sumber: Sirajuddin, 2012.
§
Lingkar dada
Kebutuhan balita yakni berupa
pemenuhan gizi seimbang, pemantauan tunbuh kembang balita, MTBS, penangan
masalah yang mungkin timbul seperti sakit, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tahap tumbuh kembang anak secara
garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
Tahap tumbuh kembang usia 0-6
tahun, terbagi atas :
§
Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9
minggu sampai lahir),
§
Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1
tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).
Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun
keatas, terdiri atas
§
Masa Sekolah (6-12 tahun)
§
Masa Remaja (12-18 tahun)
3.2
Saran
Wanita memiliki tahapan yang
panjang dalam siklus kehidupannya, oleh sebab itu penting untuk memantau tumbuh
kembangnya mulai dari konsepsi hingga menopuse agar wanita memiliki masalah
dalam siklus kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397.
Jakarta : YBPSP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar