MAKALAH ASKEB KOMUNITAS
PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN
PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)
Disusun Oleh:
Semester IV – A
Nama Kelompok:
1. Alfiya Masrurotin N.
2. Andika Candra Ayundari
3. Avita Kurnia H.
4. Cely Novitasari
AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH
SEPANJANG – SIDOARJO
2013 – 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K)”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) atau yang lebih khususnya membahas patofisiologis, gejala, pemeriksaan, komplikasi serta tata laksana kwashiorkor & marasmus. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang P4K.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Sidoarjo, 07 Juni 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakanga
Kondisi kesehatan ibu dan anak di
Indonesia saat ini masih sangat penting untuk ditingkatkan serta mendapat
perhatian khusus. Menurut data terakhir Survey Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007 diperkirakan sekitar 1 orang ibu meninggal setiap jam akibat
kehamilan, bersalin dan nifas serta setiap hari 401 bayi meninggal. Hal ini
secara keseluruhan disebabkan latar belakang dan penyebab kematian ibu dan anak
yang kompleks, menyangkut aspek medis yang harus ditangani oleh tenaga
kesehatan. Sedangkan penyebab non medis merupakan penyebab mendasar seperti
status perempuan, keberadaan anak, sosial budaya, pendidikan, ekonomi,
geografis, transportasi dan sebagainya yang memerlukan keterlibatan lintas
sektor dalam penanganannya.
Penyebab kematian ibu terbesar secara
berurutan disebabkan terjadinya perdarahan, eklamsia, infeksi, persalinan lama
dan keguguran. Kematian bayi sebagian besar disebabkan karena Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR), kesulitan bernafas saat lahir dan infeksi. Upaya penurunan
kematian ibu dan bayi dapat
dilakukan dengan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendekatkan jangkauan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa
yang dimaksud dengan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)?
1.2.2
Apa manfaat
dari P4K?
1.2.3
Bagaimana
tahapan-tahapan dari P4K?
1.2.4
Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan P4K dengan pemasangan stiker?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk
memahami pengertian dari Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
1.3.2
Untuk
mengetahui manfaat dari P4K
1.3.3
Untuk
mengetahui tahapan dari Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
1.3.4
Untuk
mengetahui langkah-langkah palaksanaan P4K dengan pemasangan
stiker
1.3.5
Untuk
memenuhi tugas dalam mata kuliah Asuhan kebidanan V (Kebidanan
Komunitas)
BAB II
TINJAUAN
TEORI
2.1
Pengertian
Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan mencanangkan
Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker yang merupakan "upaya terobosan" dalam mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi
baru lahir
melalui kegiatan peningkatan
akses dan kualitas pelayanan, yang sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya
kepedulian
masyarakat untuk persiapan dan
tindak dalam menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.
2.1.1
P4K dengan Stiker
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi
(P4K) merupakan suatu kegiatan
yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pascapersalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.
2.1.2
Pendataan ibu hamil dengan stiker
Pendataan ibu hamil dengan stiker adalah suatu
pendataan,
pencatatan dan pelaporan
keadaan ibu hamil dan bersalin di wilayah kerja bidan melalui penempelan stiker di setiap rumah ibu hamil dengan melibatkan peran aktif unsur-unsur masyarakat di wilayahnya (kader, forum peduli KIA/Pokja posyandu dan dukun ).
2.1.3
Forum Peduli KIA
Adalah suatu forum partisipatif masyarakat yang
melakukan
pertemuan rutin bulanan,
bertujuan mengorganisir kegiatan P4K dan menjalin kerjasama dengan bidan dan difasilitasi oleh bidan di desa dan
puskesmas.
2.1.4
Kunjungan Rumah
Adalah kegiatan kunjungan bidan ke rumah ibu
hamil dalam
rangka untuk membantu ibu,
suami dan keluarganyamembuat perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi. Disamping itu, untuk memfasilitasi ibu nifas dan suaminya dalam memutuskan penggunaan alat/obat kontrasepsi setelah persalinan sesuai rencana yang telah disepakati bersama oleh pasangan tersebut.
2.1.5
Persalinan oleh Nakes dan Kesiagaan
Persalinan oleh Nakes adalah persalinan yang
ditolong oleh
tenaga kesehatan terampil
sesuai standar. Sedangkan kesiagaan adalah kesiapan dan kewaspadaan dari suami, keluarga, masyarakat/ organisasi masyarakat, kader, dukun dan bidan dalam menghadapi persalinan dan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal.
2.1.6
Tabulin dan Dasolin
Tabulin dalah dana/barang yang disimpan oleh
keluarga atau
pengelola Tabulin secara
bertahap sesuai dengan kemampuan yang pengelolaannya sesuai kesepakatan serta penggunaannya untuk segala bentuk pembiayaan saat ANC, persalinan dan kegawatdaruratan. Dasolin adalah dana yang dihimpun dari masyarakat secara sukarela dengan prinsip gotong royong sesuai dengan kesepakatan bersama dengan tujuan membantu pembiayaan mulai ANC, persalinan dan kegawatdaruratan.
2.1.7
Ambulan Desa dan Donor Darah
Ambulan desa adalah alat transportasi dari
masyarakat sesuai kesepakatan
bersama yang dipergunakan untuk mengantar calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk ke tempat rujukan, bias berupa mobil, ojek, becak, sepeda, tandu, perahu, dll. Calon Donor Darah adalah orang-orang yang dipersiapkan oleh ibu, suami, keluarga dan masyarakat yang sewaktu-waktu bersedia menyumbangkan darahnya untuk keselamatan ibu melahirkan.
2.1.8
Kunjungan Nifas
Kontak ibu dengan Nakes minimal 3 (tiga) kali
untuk
mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan ibu nifas, baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas (termasuk bidan di desa) Polindes dan kunjungan rumah.
2.1.9
Pemberdayaan Masyarakat
Adalah upaya aktif bidan untuk melibatkan
unsur-unsur
masyarakat secara parsitipatif
dalam Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi kegiatan kesehatan ibu dan anak termasuk kegiatan perencanaan persalinan dan pascapersalinan.
Melalui Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan
stiker yang ditempelkan di rumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara tepat. Dengan data dalam stiker,
suami,
keluarga, kader, dukun,
bersama bidan di desa dapat memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil. Selain itu agar ibu hamil mendapatkan pelayanan yang sesuai standar pada saat antenatal,
persalinan dan nifas
sehingga proses persalinan sampai dengan nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat.
2.2
Dasar Hukum
Dasar Hukum diselenggarakannya P4K ini, antara
lain:
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang
Tenaga
Kesehatan.
3. Undang-undang No. 32 tentang Pemerintah Daerah.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 900 tahun 2002
tentang
registrasi dan Praktek Bidan.
5. Keputusan Menteri No. 741 tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 284 tahun 2004
tentang Buku
KIA.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 564 tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaaan
Pengembangan Desa Siaga.
8. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 295 tahun
2008 tentang
Percepatan Pelaksanaan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan Stiker.
9. Surat Edaran Menteri Kesehatan dalam Negeri No.
441.7/1935.SJ
tahun 2008 tentang Percepatan
Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker.
2.3
Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Stiker
2.3.1
Indikator
Program
a. Persentase desa melaksanakan P4K dengan stiker.
b. Persentase ibu hamil mendapat stiker.
c. Persentase ibu hamil berstiker mendapat
pelayanan antenatal sesuai standar.
d. Persentase ibu hamil bersetiker bersalin di
tenaga kesehatan
e. Persentase ibu hamil bersalin dan nifas berstiker
yang mengalami komplikasi
tertangani.
f. Persentase penggunaan metode KB pasca
persalinan
g.
Persentase ibu bersalin di nakes mendapat pelayanan nifas
2.3.2
Output
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dengan Stiker Output
yang di harapkan sebagai berikut:
a. Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel
stiker P4K.
b. Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai
dengan
standar.
c. Ibu hamil dan keluarganya yang mempunyai
rencana
d. persalinan termasuk KB yang dibuat bersama
dengan penolong persalinan.
e. Bidan menolong persalinan sesuai standar.
f. Bidan memberikan pelayan nifas sesuai standar.
g. Keluarga menyiapkan biaya persalinan,
kebersihan dan kesehatan
lingkungan (sosial).
h. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik
formal maupun
non formal dan forum peduli
KIA/Pokja posyandu dalam rencana
persalinan, termasuk KB pascapersalinan sesuai dengan perannya masing-masing.
i.
Ibu
mendapatkan pelayanan kontrasepsi pascapersalinan. Adanya kerjasama yang mantap antara bidan, petugas pustu, forum peduli KIA/Pokja posyandu dan (bila ada) dukun bayi pendamping persalinan.
2.4
Tujuan dan Manfaat Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
2.4.1
Tujuan
pemasangan Stiker P4K, antara lain:
a. Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil
dimaksudkan agar ibu hamil terdata, tercatat dan terlaporkan
keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran aktif unsur-unsur
masyarakat seperti kader, dukun dan tokoh masyarakat.
b. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu
mengetahui ada ibu hamil dan apabila sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat
siap sedia untuk membantu. Dengan demikian, ibu
hamil yang mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapat
penanganan yang tepat dan cepat.
2.4.2
Manfaat
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), antara lain :
a. Mempercepat berfungsinya desa siaga.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai
standar.
c. Meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan terampil.
d. Meningkatkan kemitraan bidan dan dukun.
e. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini. Meningkatnya peserta KB pascapersalinan.
f. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan
bayi.
g. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu
dan bayi.
2.5
Tahap Kegiatan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan Pemasangan Stiker
Tahap Kegiatan dalam Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) adalah sebagai berikut:
1. Orientasi P4K dengan Stiker untuk pengelola
program dan stakeholder terkait
di tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi di tingkat desa kepada kader,
dukun, tokoh agama, tokoh masyarakat,
PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
3. Operasionalisasi P4K dengan Stiker di Tingkat
Desa
a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat
desa/kelurahan.
b. Mengaktifkan Forum Peduli KIA.
c. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam
pengisian stiker.
d. Pemasangan stiker di rumah ibu hamil.
e. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa.
f. Pengelolaan donor darah dan sarana
transportasi/ambulan desa.
g. Penggunaan, pengelolaan dan pengawasan
Tabulin/Dasolin.
h. Pembuatan dan Penandatanganan Amanat Persalinan.
4. Rekapitulasi Pelaporan
Melaporkan hasil tersebut setiap bulan ke
Puskesmas.
5. Forum Komunikasi
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan P4K di
masing-masing tingkat wiayah
dari Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi mempunyai wadah Forum Komunikasi yang meliputi Lintas Program dan Lintas Sektor.
2.6
Langkah – Langkah Pelaksanaan
P4K Dengan Pemasangan Stiker :
2.6.1
Orientasi
P4K dengan Stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait di tingkat
Propinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas.
2.6.2
Sosialisasi
di tingkat desa kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh masyarakat,
PKK serta lintas sektor di tingkat desa.
2.6.3
Pertemuan
bulanan di tingkat desa(Forum Desa Siaga, Forum KIA, Pokja Posyandu
,dll) yang melibatkan Kades,Toma,Toga, Kader dengan difasilitasi oleh BdD,
yang dipimpin oleh kades membahas tentang : Mendata jumlah ibu hamil di wilayah
desa (Updating setiap bulan), Membahas dan menyepakati calon donor darah,
tranportasi dan pembiayaan ( Jamkesmas, Tabulin ), Membahas tentang pembiayaan
pemberdayaan masyarakat (ADD, PNPM, GSI, Pokjanal Posyandu, dll)
2.6.4
BdD
bersama dengan kader atau dukun melakukan kontak dengan ibu hamil, suami
dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk pemakaian KB
pasca persalinan
2.6.5
BdD
bersama kader Mengisi dan menempel Stiker di rumah ibu hamil.BdD Memberikan
Konseling pada ibu hamil, suami dan keluarga tentang P4K terutama dalam
menyepakati isi dalam stiker sampai dengan KB pasca persalinan yang harus
tercatat dalam Amanah Persalinan yang dilakukan secara bertahap yang di
pegang oleh petugas kesehatan dan Buku KIA yang di pegang langsung oleh ibu
hamil, dll
2.6.6
BdD
Memberikan Pelayanan saat itu juga sesuai dengan standar ditambah dengan
pemeriksaan laboratorium (Hb, Urine, bila endemis malaria lakukan pemeriksaan
apus darah tebal, PMTCT, dll)
2.6.7
Setelah
melayani , BdD merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan Kartu Ibu, kohort
ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk kematian
ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan praktek
swasta di desa tsb ).
2.6.8
Setelah
melayani , BdD merekap hasil pelayanan ke dalam pencatatan Kartu Ibu, kohort
ibu, PWS KIA, Peta sasaran Bumil, Kantong Persalinan, termasuk kematian
ibu , bayi lahir dan mati di wilayah desa (termasuk dokter dan bidan praktek
swasta di desa tsb ).
2.6.9
Melaporkan
hasil tersebut setiap bulan ke Puskesmas.
2.6.10 Pemantauan Intensif dilakukan terus pada ibu
hamil, bersalin dan nifas.
2.6.11 Stiker dilepaskan sampai 40 hari pasca
persalinan dimana ibu dan bayi yang dilahirkan aman dan selamat.
2.7
Peran Bidan dan
Masyarakat/Kader/Dukun
2.7.1
Peran
Bidan
a. Masa Kehamilan
1) Melakukan pemeriksaan ibu hamil (ANC) sesuai
standar (minimal 4 kali selama hamil)
2) Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu
hamil dan keluarga
3) Melakukan kunjungan rumah
4) Melakukan rujukan bila diperlukan
5) Melakukan pencatatan
6) Membuat laporan
7) Memberdayakan unsur-unsur masyarakattermasuk
suami, keluarga, dan kader untuk terlibat aktif dalam
P4K.
b. Masa Persalinan
Memberikan pertolongan persalinan sesuai
standar :
1) Mempersiapkan sarana prasarana persalinan aman
termasuk
pencegahan infeksi.
2) Memantau kemajuan persalinan sesuai dengan
partograf.
3) Melakukan asuhan persalinan normal sesuai
standar.
4) Melakukan Manajemen Aktif Kala III (MAK III).
5) Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
6) Melakukan perawatan bayi baru lahir, termasuk
pemberian salep mata,
vitamin K1 dan imunisasi HB0.
7) Melakukan tindakan PPGDON apabila mengalami
komplikasi.
8) Melakukan rujukan bila diperlukan.
9) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
c. Masa Nifas
Memberikan pelayanan nifas sesuai standar:
1) Melakukan kunjungan nifas (KF1, KF2, KF
lengkap), (KN1, KN2)
2) Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu,
keluarga dan
masyarakat
3) Melakukan rujukan bila diperlukan
4)
Melakukan pencatatan dan pelaporan
2.7.2
Peran
masyarakat, kader dan dukun juga sangat diperlukan, antara lain sebagai berikut:
a. Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil
di wilayah desa binaan.
b. Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan
kesehatan ibu
(Tanda Bahaya Kehamilan,
Persalinan dan sesudah melahirkan).
c. Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga
untuk menyepakati isi Stiker,
termasuk KB pascamelahirkan.
d. Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang
masalah calon donor darah,
transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam menghadapi kegawatdaruratan pada waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan.
e. Menganjurkan suami untuk mendampingi pada saat
pemeriksaan kehamilan, persalinan, dan sesudah melahirkan.
f.
Menganjurkan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan.
BAB
III
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) merupakan
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa dalam rangka peningkatan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam
merencanakan
persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan KB pascapersalinan dengan menggunakan
stiker
sebagai media notifikasi
sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir. Sasaran dari program ini adalah semua ibu hamil yang ada di wilayah tersebut. Program ini membutuhkan peran serta masyarakat, kader dan
juga
dukun bayi setempat bila ada.
3.2
Saran
3.2.1
Seluruh
komponen masyarakat hendaknya dapat berpartisipasi dalam program
P4K ini, mengingat bidan maupun tenaga kesehatan tidak dapat
melaksanakan program tersebut tanpa dukungan dan peran serta dari
seluruh anggota masyarakat.
3.2.2
Bagi
mahasiswa hendaknya dapat mempelajari lebih lanjut tentang program
P4K tersebut, sehingga dapat membantu terlaksananya program
tersebut dalam masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Runjati. 2010. ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas . Jakarta : Salemba
Medika.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Program
Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dengan Stiker . Jakarta : Depkes. RI.
Anonim. 2010. Artikel Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi
(P4K) . (http://selatan.jakarta.go.id/sudinkes/?page=Artikel&id=6
).
Diah. 2012. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi .
(http://
jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/program-perencanaan-persalinan-dan
pencegahan-komplikasi.html )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar