Akbid Siti Khodijah

Akbid Siti Khodijah
Akbid Siti Khodijah

Senin, 01 September 2014

ASKEB Persalinan Normal

LANDASAN TEORI
PERSALINAN NORMAL

1.      Pengertian Persalinan
            Persalinan adalah suatu proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu.
(APN, 2007 : 37)
            Persalinan adalah hasil konsepsi yang dapat hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar.
(Sarwono, 2006 : 180)
            Partus biasa (normal) disebut juga dengan partus spontan. Partus spontan adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat – alat serta tidak meukai Ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
            Menurut umur kehamilan dan berat badan bayi yang dikenal beberapa istilah, diantaranya adalah:
a.       Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gram.
b.      Partus immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 22 – 28 minggu atau bayi dengan berat lahir 500 – 999 gram.
c.       Partus prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 29 – 37 minggu atau bayi dengan berat lahir antara 1.000 – 2.299 gram
d.      Partus maturus / Aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara usia kehamilan 37 – 42 minggu atau bayi dengan berat badan lahir 2500 gram atau lebih.
e.       Partus post maturus
Pengeluaran buah kehamilan setelah usiah kehamilan lebih dari 42 minggu.

(Manuaba, 2000 : 56)

2.      Tipe Persalinan
a.       Persalinan spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan Ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
b.      Persalinan buatan
Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dengan forcep atau sectio secaria.
c.       Persalinan anjuran
Persalinan yang dimulai dengan sendirinya tetapi  baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin, dan prostaglandin.

(Manuaba, 2000 : 53)

3.      Teori Persalina
a.       Teori keregangan
·         Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
·         Setelah melewati batas – batas tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.

b.      Teori penurunan progesteron
·         Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu.
·         Produksi progesteron mengalami penurunan sehingga otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin.
·         Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapainya tingkat penurunan progesteron tertentu.

c.       Teori oksitosin interna
·         Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior.
·         Perubahan keseimbangan progesteron dan esterogen yang dapat mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi brakston hicks. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dapat dimulai.
d.      Teori prostaglandin
·         Konsentrasi prostaglandin saat hamil dapat meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua.
·         Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
·         Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan.

e.       Teori hipotalamus pituitari dan glandula suprarenalus
·         Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anacepalus sering terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuknya hipotalamus.
·         Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturitas janin.
·         Dari percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara hipotalamus pituitary dengan dimulainya persalinan.
(Sarwono, 2006 : 186)

4.      Permulaan Terjadinya Persalinan
            Dengan penurunan hormon progesteron menjelang proses persalinan dapat bterjadi kontraksi otot rahim yang menyebabkan:
a.       Turunnya kepala, masuk PAP, terutama primi gravida minggu ke-36 dapat menimbulkan sakit pada bagian bawah, diatas sympisis pubis dan sering ingin kencing atau susah kencing karena kandung kemih tertekan oleh kepala.
b.      Perut lebih melebar karena fundus uteri turun.
c.        Terjadi perasaan sakit di daerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim dan tertekannya fleksus frankenhouser yang terletak di sekitar serviks (tanda persalinan palsu).
d.      Terjadi pelunakan serviks karena terjadi kontraksi otot rahim
e.       Terjadi pengeluaran lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan.

(Sarwono, 2006 : 186)


5.      Tanda –tanda Persalinan
a.       Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.
b.      Dapat terjadi pengeluaran lendir bercampur darah.
c.       Dapat disertai dengan ketuban pecah.
d.      Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks diantaranya adalah pelinakan serviks, pendataran serviks, dan terjadi pembukaan serviks.

(Sarwono, 2006 : 186)

6.      Faktor – Faktor Penting dalam Persalinan
a.       Power
·         His (kontraksi otot rahim)
·         Kontraksi otot dinding perut
·         Kontraksi diafragma pelvis / kekuatan mengejan
·         Ketegangan dan kontraksi ligamentum rotundum
b.      Passanger
Janin, plasenta, dan amnion
c.       Passage
Kondisi jalan lahir baik jalan lahir lunak ataupun keras

(Varney, 2000 : 75)

7.      Tahap – Tahap Persalinan
a.       Kala I (pembukaan)
Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show) karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah berasal dari pembulu darah kapiler di sekitar kanalis serviks yang mengalami pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu:
·         Fase laten
Pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7 – 8 jam.
·         Fase aktif
Berlangsung selama 6 jam dan dibagi menjadi 3 fase, yaitu:
o   Fase akselerasi
Berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
o   Fase dilatasi maksimal
Berlangsung 2 jam, pembukaan berlangsung dengan cepat menjadi 9 cm
o   Fase deselerasi
Berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm

b.      Kala II
·         Dimulai ketika pembukaan lengkap hingga lahirnya bayi
·         Tanda dan gejala kala II
o   Adanya dorongan ingin meneran
o   Tekanan pada anus
o   Perineum menonjol
o   Vulva dan anus membuka
·         Setelah pembukaan lengkap ibu dipimpin meneran dan melakukan pertolongan persalinan bayi.

c.       Kala III
·         Dimulai setelah bayi lahir hingga lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
·         Melakukan management aktif kala III yaitu menyuntikkan oksitosin setelah dipastikan janin tunggal kemudian melakukan penegangan tali pusat terkendali. Setelah plasenta lahir melakukan masase uterus untuk memastikan kontraksi uterus.
·         Manfaat dilakukan management aktif kala III adalah
o   Mengurangi terjadinya retensio plasenta
o   Mencegah perdarahan
o   Mengendalikan kelahiran plasenta
·         Tanda – tanda lepasnya plasenta
o   Uterus berbentuk globuler
o   Tali pusat memanjang
o   Adanya semburan darah yang tiba - tiba
d.      Kala IV
·         Kala IV berlangsung selama 2 jam pertama setelah persalinan
·         Yang dilakukan pada kala IV adalah mengobservasi keadaan ibu karena kala IV disebut juga dengan kala observasi
·         Hal – hal yang perlu di observasi adalah:
o   Suhu setiap 1 jam
o   Nadi
o   Tekanan darah
o   Tinggi fundus uteri
o   Kontraksi uterus
o   Kandung kemih
o   perdarahan
·         pada satu jam pertama dipantau setiap 15 menit sedangkan pada satu jam kedua observasi dilakukan setiap 30 menit.
·         Mengajarkan pada ibu bagaimana cara menilai kontraksi uterus dan perdarahan serta cara melakukan masase.












ASUHAN KEBIDANAN
Ibu Bersalin Normal “Ny. N” GIIP10001 UK 39 Minggu
Di Klinik & RB. Delta Mutiara
Oleh : Andika Candra Ayundari

       I.       PENGKAJIAN
Tanggal : 31 – 03 – 2014                                   Jam : 17.00
1.      Biodata
Nama Ibu          : Ny. Nur Janah                  Nama Suami      : Tn. Kasmiadi
Umur                 : 34 tahun                           Umur                 : 36 tahun
Agama               : Islam                                Agama               : Islam
Suku/Bangsa     : Jawa / Indonesia              Suku/Bangsa     : Jawa / Indonesia
Pendidikan        : S1 Tehnik                         Pendidikan        : STM
Pekerjaan           : Guru                                Pekerjaan           : Swasta
Status pernikahan : Menikah 1x, umur menikah 23 tahun, lama menikah 11 tahun
Alamat              : Plumbungan RT. 04 Rw. 02

2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng – kenceng dan mengeluarkan lendir darah

3.      Riwayat Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak tanggal 30 – 03 – 2014 jam 23.00 WIB dan mengeluarkan lendir darah tadi pagi jam 08.00 WIB, sedikit. Kenceng-kenceng dirasakan makin lama makin sering dan menjalar dari punggung ke perut bagian bawah. Ibu berusaha mengatasinya dengan di buat jalan – jalan dan hasilnya kenceng – kenceng masih tetap dan semakin sering.

4.      Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Bayi yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya yang pertama dulu lahir usia kehamilan 9 bulan. Melahirkan normal ditolong oleh bidan, jenis kelamin perempuan, PB 46 cm, BB 2900 gram, kondisi saat lahir sehat, disusui selama 2 tahun, masa nifas 3 minggu, dan anaknya sekarang sehat sudah berumur 9 tahun.
5.      Riwayat Kehamilan Sekarang dan Masalahnya
·         Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke-2 dan direncanakan
·         Usia kehamilannya 9 bulan, HPHT 20 – 06 – 2013
·         Pada awal kehamilan ibu sering mual-mual. Ibu menanganinya dengan cara makan permen asem dan hasilnya mual yang dirasakan berkurang
·         Pada pertengahan kehamilan sampai sekarang tidak mempunyai masalah apapun
·         Periksa kehamilan secara rutin di RB. Delta Mutiara, mendapatkan vitamin dan obat-obatan serta penambah darah
·         Mulai merasakan gerakan anak pada usia kehamilan 4,5 bulan sampai sekarang, sering, kuat, dan tidak nyeri. Dalam 3 jam terakhir lebih dari 10x
·         Merasakan kenceng-kenceng sejak usia kehamilan 7 bulan, kuat dan tidak nyeri, kenceng-kenceng dirasakan sampai sekarang
·         Selama hamil ibu tidak pernah mengalami masalah apapun seperti perdarahan, keluar air ketuban, dll.

6.      Gerakan Janin dalam 24 Jam Terakhir
Ibu mengatakan dalam 3 jam terakhir merasakan gerakan anak lebih dari 3x dan kuat

7.      Istirahat Terakhir
Ibu mengatakan tidur terakhir tadi malam dari jam 20.30 – 01.30, kurang nyenyak.

8.      Minum dan Makan Terakhi
Ibu mengatakan makan terakhir tadi pagi jam 08.00 satu piring penuh dengan nasi dan lauk ikan bandeng dan tempe. Minum terakhir tadi sebelum berangkat ke RB.

9.      BAB dan BAK terakhir
Ibu mengatakan BAB terakhir tadi pagi jam 09.30 dengan konsistensi lembek, warna kuning. BAK terakhir sebelum datang ke RB jam 16.30 WIB, warnanya jernih dan tidak nyeri.

10.  Riwayat Penyakit yang Pernah di Derita
Ibu mengataka dari dulu sampai sekarang tidak pernah menderita penyakit seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, liver, dan penyakit menular seksual.

11.  Perawatan / Pengobatan yang Sedang dijalani
Ibu mengatakan sedang tidak menjalani perawatan maupun pengobatan tertentu.

12.  Riwayat Alergi
Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan, minuman, obat-obatan maupun benda-benda tertentu.

    II.       PEMERIKSAAN FISIK
1.      Keadaan Umum Baik
·    Cara berjalan lordosis, postur tubuh tegak, penampilan sesuai usia dan keadaan, tidak disorientasi waktu, tempat dan orang.
·    TTV : N = 88 x/menit                            RR = 20 x/menit
        S = 37 oC                                     TD = 120/80 mmHg
·    BB sebelum hamil : 48 kg
·    BB sekarang          : 56 kg

2.      Pemeriksaan Khusus
a.       Muka
ROS: Ibu mengatakan mukanya tidak ketat, tidak ada keluhan pada muka
OBS: Tidak ada odem pada muka, tidak pucat

b.      Mata
ROS: Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada mataseperti pandangan kabur
OBS: Simetris, sclera putih, konjungtiva merah muda

c.       Payudara
ROS: Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada payudara seperti bengkak, nyeri, lecet, dan belum keluar ASI
OBS: Simetris, bersih, puting menonjol, tidak ada nyeri tekan dan benjolan abnormal, colostrum sudah keluar
d.      Abdomen Obstetri
Inspeksi: pembesaran membujur, pusat menonjol, tidak ada luka bekas operasi
TFU pertengahan pusat dengan px, teraba bagian lunak, agak bulat dan tidak melenting
Teraba 1 bagian seperti tahanan keras memanjang pada sisi kiri perut ibu dan bagian kecil pada sisi kanan perut ibu
Teraba 1 bagian keras, bulat, dan tidak dapat digoyangkan, sudah masuk PAP
Divergen
 
LI   :

LII  :


LIII :

LIV :
 
Palpasi:








TFU       : 34 cm
TBJ        : (34-120 x 155) = 3410 gram
Penurunan kepala        : 3/5
Kontraksi uterus          : 2x  dalam  10 menit selama 35 detik
Auskultasi : DJJ (+), 142 x/menit, kuat, punctum maksimum pada kuadran kiri bawah dekat pusat dengan doppler.

e.       Pemeriksaan Genetalia luar
ROS: Ibu mengatakan mengeluarkan lendir darah
OBS: terdapat lendir darah pada celana dalam dan vulva ibu, sedikit, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada varises

f.       Pemeriksaan Genetalia Dalam
Ø 4cm, effecement 50%, ketuban (+), letak kepala, UUK kiri depan, Hodge II, tidak ada bagian kecil di samping bagian terendah

3.      Kondisi psikososial spiritual
·         Verbal: ibu mengatakan senang dengan kehamilannya saat ini
·         Non verbal : Ibu tampak menyeringai kesakitan saat ada His
·         Spiritual : Ibu mengatakan istighfar saat ada His


4.      Data Penunjang
·         Hb : 12,1 gr/dL
·         Protein urine : (-)
·         Glukosa : (-)
·         Golongan darah : O

 III.       DIAGNOSA
GIIP10001, UK 39 minggu, hidup, tunggal, letak belakang kepala Ʉ, UUK kiri depan, intra uterine, kesan panggul dalam batas normal, K/U ibu dan janin baik, inpartu kala I fase aktif akselerasi

Ds: Ibu mengatakan:
·       Ini kehamilan yang ke-2 dan direncanakan, HPHT 20-06-2013
·       Usia kehamilannya 9 bulan
·       Dalam 3 jam terakhir ibu merasakan gerakan anak >3x, dan kuat
·       Anak pertama lahir usia kehamilan 9 bulan, normal, di tolong bidan, perempuan, BB 2900 gram, kondisi saat lahir sehat, masa nifas 5 minggu
·       Merasakan perutnya kenceng-kenceng sejak tanggal 30-03-2014, kira-kira jam 08.00 WIB dan mengeluarkan lendir darah sejak tadi pagi dan sedikit. Kenceng-kenceng dirasakan makin lama makin sering dan menjalar dari punggung ke perut bagian bawah.

Do:
·         K/U ibu baik:
o   Kesadaran composmentis
o   TTV :   N = 88 x/menit                         RR = 20 x/menit
            S = 37 oC                                  TD = 120/80 mmHg
·         Abdomen obs:
Inspeksi: pembesaran membujur, pusat menonjol, tidak ada luka bekas operasi


TFU pertengahan pusat dengan px, teraba bagian lunak, agak bulat dan tidak melenting
Teraba 1 bagian seperti tahanan keras memanjang pada sisi kiri perut ibu dan bagian kecil pada sisi kanan perut ibu
Teraba 1 bagian keras, bulat, dan tidak dapat digoyangkan, sudah masuk PAP
Divergen
 
LI   :

LII  :


LIII :

LIV :
 
Palpasi:








TFU         : 34 cm
TBJ          : (34-120 x 155) = 3410 gram
Penurunan kepala          : 3/5
Kontraksi uterus            : 2x  dalam  10 menit selama 35 detik
Auskultasi : DJJ (+), 142 x/menit, kuat, punctum maksimum pada kuadran kiri bawah dekat pusat dengan doppler.
·         Pemeriksaan Genetalia luar
terdapat lendir darah pada celana dalam dan vulva ibu, sedikit, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada varises
·         VT: Tanggal: 31-03-2014      Jam: 17.00 
        indikasi: pasien datang perut kenceng -kenceng
Ø 4cm, effecement 50%, ketuban (+), letak kepala, UUK kiri depan, Hodge II, tidak ada bagian kecil di samping bagian terendah

 IV.       INTERVENSI
Tanggal: 31-03-2014                              Jam: 17.15
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan 6 jam diharapkan kala I berlangsung normal, pembukaan lengkap, K/U ibu dan janin baik, dengan kriteria hasil:
·         VT :
o   Ø 10cm
o   Effecement 100%
o   Station hodge IV
o   Penurunan 0/5
o   Ketuban (-)
o   Tidak ada bagian kecil diamping bagian terendah
·         TTV dalam batas normal:
o   TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o   N = 60 – 100 x/menit
o   S = 36,5 – 37,5 oC
o   RR = 16 – 20 x/menit
·         DJJ dalam batas normal : 120 – 160 x/menit, irama teratur, kuat
·         Terdapat tanda gejala kala II
o   Ada dorongan ingin meneran
o   Tekanan pada anus
o   Perineum menonjol
o   Vulva membuka

Rencana Tindakan
1.      Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang kondisinya dan janinya saat ini
R/ informasi yang cukup dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan sikap kooperatif ibu terhadap petugas
2.      Berikan asuhan sayang ibu
R/ memberikan rasa aman dan nyaman
3.      Siapkan peralatan
R/ proses persalinan lancar dan aman
4.      Pantau kemajuan persalinan sesuai partograf
R/ deteksi dini adanya komplikasi ibu dan janin
5.      Lakukan observasi tanda dan gejala kala II sewaktu-waktu
R/ penilaian kemajuan persalinan

    V.       IMPLEMENTASI
Tanggal: 30-03-2014                              Jam: 17.20
1.      Menjelaskan kepada ibu dan keluarga kondisi ibu dan janin saat ini dalam kondisi baik, TTV dalam batas normal, gerakan dan DJJ janin dalam batas normal
2.      Memberikan asuhan sayang ibu
·         Memberikan asupan nutrisi
·         Mengajari ibu posisi serta cara meneran yang benar yaitu dengan posisi tangan dimasukkan ke dalam lipatan kaki dan paha sampai siku. Kemudian ditarik ke arah perut dan dagu ditempatkan ke dada. Cara menerannya yaitu ambil nafas kemudian meneran seperti BAB yang keras
·         Memberikan kesempatan kepada ibu untuk ditemani suami / keluarga
·         Mengajari cara relaksasi yaitu ketika tidak ada kontraksi dengan cara tiup-tiup dan kaki ditapakkan di tempat tidur
·         Menyarankan ibu untuk berdo’a
3.      Menyiapkan peralatan
·         Partus set (sterile)
o   Handscoon 2 pasang
o   Kassa steril secukupnya
o   Penghisap lendir 1
o   Kateter nelaton 1
o   Gunting episiotomi 1
o   Klem tali pusat 2
o   Umbilikal klem 1
o   Pinset anatomi 1
o   Spuit 3cc 1
o   Gunting tali pusat 1
·         Heating set (sterile)
o   Pinset 1
o   Naildfolder 1
o   Tampon 1
o   Kassa depres secukupnya
o   Jarum
o   Benang
o   Gunting benang
·         Linen
o   Handuk 2
o   Pakaian ibu
o   Jarik
o   Pembalut
o   Pengalas bokong
o   Bedong bayi
o   Pakaian bayi (popok, baju bayi, topi bayi, sarung tangan dan kaki)
·         APD (apron, sepatu, mitela)

 VI.       EVALUASI KALA I
Tanggal : 31-03-2014                             Jam: 20.45
S : Ibu mengatakan:
·         Ingin meneran dan sudah tidak dapat ditahan
·         Merasakan ingin BAB
·         Keluar cairan ketuban
O : VT : tanggal: 31-03-2014       jam: 20.40
               indikasi: Evaluasi 4 jam selanjutnya
·         Ø 10cm
·         Effecement 100%
·         Ketuban (-)
·         Presentasi kepala
·         Denominator UUK kiri depan
·         Station hodge IV
·         Tidak ada bagian kecil disamping kepala
DJJ (+), frekuensi 145 x/menit, intensitas kuat
His 4x dalam 10 menit selama 45 detik
Nadi 80 x/menit
Penurunan kepala 0/5
A : Kala I berjalan normal, K/u ibu dan janin baik, ibu memasuki kala II
P : Lakukan pimpinan persalinan normal


VII.       INTERVENSI KALA III
Tanggal: 31-03-2014                              Jam : 20.45
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama tidak lebih dari 1 jam diharapkan kala II berjalan normal, kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik, dan ibu memasuki kala III dengan kriteria hasil:
·         Bayi lahir normal spontan
·         Kondisi umum ibu dan bayi baik
·         TTV dalam batas normal:
o   TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o   N = 60 – 100 x/menit
o   S = 36,5 – 37,5 oC
o   RR = 16 – 20 x/menit
o   Bayi:
§  Warna kulit kemerahan
§  Tangisan kuat
§  Gerak aktif

Rencana Tindakan
1.      Beri tahu ibu sebentar lagi bayi akan lahir, pembukaan sudah lengkap
R/ Penjelasan yang adekuat dapat mengurangi kecemasan dan membuat ibu lebih kooperatif
2.      Siapkan pertolongan persalinan
R/ mempermudah proses persalinan
3.      Ajarkan ibu do’a sebelum persalinan
R/ meningkatkan spiritual dan mengurangi kecemasan
4.      Lakukan pertolongan persalinan
R/ melindungi ibu dan bayi dari komplikasi
5.      Lakukan penanganan BBL
R/ pencegahan komplikasi


VIII.       IMPLEMENTASI KALA II
Tanggal: 31-03-2014                              Jam : 20.45
1.      Memberitahu ibu bahwa bayi akan segera lahir dan menganjurkan untuk meneran bila kenceng-kenceng
2.      Menyiapkan pertolongan persalinan
3.      Mengajarkan ibu do’a sebelum persalinan
4.      Melakukan pertolongan persalinan
·         Menolong lahirnya kepala
o   Saat kepala membuka vulva dengan diameter 6-5 cm, melindungi perineum dengan duk steril yang dilipat sepertiga bagian dengan tangan kanan, dan tangan lainnya mengendalikan lahirnya kepala
o   Menganjurkan ibu meneran sampai kepala lahir. Ketika kepala lahir anjurkan ibu untuk tiup-tiup
o   Memeriksa lilitan tali pusat
o   Menunggu kepala melakukan putar paksi luar
·         Menolong lahirnya bahu
o   Meletakkan tangan secara biparietal
o   Menganjurkan ibu untuk sedikit meneran saat ada kontraksi
o   Dengan lembut tarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu anterior, dan kemudian tarik ke atas untuk melahirkan bahu posterior
·         Menolongnya lahirnya badan
o   Setelah bahu lahir pindahkan tangan kanan kebawah untuk menyangga kepala, leher, bahu dan tangan kiri berada di atas dengan ibu jari di dada dan jari lainnya berada di punggung untuk krnyusuri kelahiran punggung, bokong, paha, kaki sampai mata kaki dan selipkan satu jari diantara mata kaki
5.      Menilai bayi dengan cepat meliputi: tangisan, gerak, warna kulit, kemudian membacakan do’a
·         Segera menjepit tali pusat kira-kira 1 cm dari pusat umbilikal klem kemudian mengurut ke arah maternal kira-kira 2 cm dari umbilikus klem, di jepit dengan klem. Lindungi bayi dan lakukan pemotongan tali pusat
·         Membersihkan bayi dengan kain bersih dan kering kemudian lakukan IMD dengan menyelimuti bayi dengan kain

 IX.       EVALUASI KALA III
Tanggal : 31 – 03 – 2014                                               Jam: 20.50
S : Ibu mengatakan alhamdulullah ketika bayinya lahir
O : - Bayi lahir spontan belakang kepala
-     Tangisan kuat
-     Tonus otot (+)
-     Warna kulit kemerahan
-     Jenis kelamin perempuan
A : Kala II berlangsung normal, K/U ibu & bayi baik, ibu memasuki kala III persalinan
P : Pertolongan MAK III

    X.       INTERVENSI KALA III
Tanggal : 31 – 03 – 2014                                   Jam : 20.50
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama kurang dari 30 menit diharapkan kala III berlangsung normal dan ibu memasuki kala IV dengan kriteria hasil:
·         Plasenta lahir spontan, kotiledon lengkap, selaput ketuban lengkap dan tidak ada pengapuran
·         Tidak ada perdarahan
·         Keadaan umum ibu baik
o   TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o   N = 60 – 100 x/menit
o   S = 36,5 – 37,5 oC
o   RR = 16 – 20 x/menit

Rencana Tindakan:
1.      Lakukan manajemen aktif kala III
R/ plasenta lahir spontan dan lancar
2.      Evaluasi laserasi jalan lahir
R/ memastikan derajat laserasi
3.      Periksa keadaan plasenta
R/ deteksi dini adanya komplikasi
4.      Nilai ulang kontraksi uterus
R/ mencegah perdarahan

 XI.       IMPLEMENTASI KALA III
Tanggal : 31 – 03 – 2014                                               Jam : 20.50
1.      Melakukan MAK III
a.       Memberikan suntikan oksitosin
·         Melakukan palpasi perut untuk memastikan janin tunggal
·         Beri tahu ibu bahwa dirinya akan di suntik agar plasenta cepat keluar
·         Memberikan suntik oksitosin 10 IU pada sepertiga atas paha lateral
b.      Melakukan PTT
·         Memindahkan klem 5-6 cm dari vulva
·         Meletakkan tangan kiri di atas shimpisis untuk merasakan kontraksi dan saat ada kontraksi mendorong uterus ke arah dorso kranial sedangkan tangan kanan memegang klem untuk melakukan penegangan kearah bawah
·         Ketika ada tanda-tanda pelepasan plasenta (uterus globuler, tali pusat memanjang, kadang-kadang disertai semburan darah tiba-tiba) pindahkan klem 5-10 cm di depan vulva, tarik ke bawah sesuai sumbu jalan lahir sampai dasar panggul, kemudian ke atas hingga plasenta berada di depan introitus vagina, kemudian pegang plasenta dengan kedua tangan, pilin serah sampai selaputnya terpilin semua, kemudian menempatkan pada tempat plasenta
2.      Mengevaluasi laserasi jalan lahir, hasilnya derajat II
3.      Memeriksa keadaan plasenta (kotiledon dan selaput lengkap)
4.      Menilai ulang kontraksi untuk memastikan uterus berkontraksi dengan baik




XII.       EVALUASI KALA III
Tanggal: 31-03-2014                                          Jam : 21.00
S : Ibu mengatakan perutnya mules – mules
O : - Plasenta lahir spontan jam : 21.00 < 15 menit, kotiledon lengkap, selaput utuh
-     Kontraksi uterus baik
A : kala III berlangsung normal, ibu memasuki kala IV persalinan
P : Lakukan penatalaksanaan kala IV

XIII.       INTERVENSI KALA IV
Tanggal : 31 – 03 – 2014                                   Jam: 21.30
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 2 jam diharapkan kala IV berlangsung normal, kondisi umum ibu dan bayi baik, dengan krite hasil:
·         Keadaan umum ibu dan bayi baik
·         Tidak ada perdarahan abnormal
·         TTV dalam batas norml
o   TD = 110/70 – 130/90 mmHg
o   N = 60 – 100 x/menit
o   S = 36,5 – 37,5 oC
o   RR = 16 – 20 x/menit
·         Kontraksi uterus baik
·         Tidak ada komplikasi

Rencana Tindakan
1.      Pantau kondisi ibu
R/ deteksi dini adanya komplikasi
2.      Pastikan bayi dalam keadaan baik
R/ deteksi dini adanya komplikasi
3.      Ajari ibu menilai kontraksi dan masase uterus
R/ pengenalan secara dini kepada ibu
4.      Berikan salep mata pada bayi
R/ mencegah infeksi pada mata bayi
5.      Berikan injeksi Vit K pada bayi
R/ mencegah perdarahan otak
6.      Lakukan heating
R/ mencegah perdarahan aktif pada tempat laserasi
7.      Dekontaminasi semua peralatan
R/ mencegah infeksi
8.      Lengkapi partograf

XIV.       IMPLEMENTASI KALA IV
Tanggal : 31 – 03 – 2014                                               Jam: 21.30
1.      Memantau kondisi ibu hingga 2 jam post partum
·         Tiap 15 menit pada 1 jam pertama : tekanan darah, nadi, kontraksi, kandung kemih, TFU, perdarahan, dan suhu tiap 1 jam
·         Tiap 30 menit pada 1 jam kedua: tekanan darah, nadi, kontraksi, kandung kemih, TFU, perdarahan, dan suhu tiap 1 jam
·         Memastikan bayi dalam keadaan hangat, jalan nafas bebas, warna kulit kemerahan
·         Mengajari ibu dan keluarga memeriksa kontraksi uterus, yaitu tangan kanan diletakkan di rahim, jika teraba keras berarti baik, tetapi apabila lembek berarti jelek (bahaya). Ibu bisa menanganinya dengan melakukan masase (pijatan) searah sebanyak 15 x putaran / sampai uterus mengeras, apabila masih lembek segera hubungi bidan → estimasi perdarahan 250 cc
2.      Memberikan salep mata pada bayi dari dalam keluar dapa kedua mata untuk mencegah infeksi
3.      Memberikan injeksi Vit K pada bayi di 1/3 atas lateral distal paha dengan dosis 1 mg
4.      Melakukan heating pada daerah robekan, posisikan bokong ibu pada sudut tempat tidur , dengan posisi lithotomi. Menggunakan kassa bersih untuk membersihkan daerah luka dari darah, dan menilai kembali luas dan dalamnya robekan pada daerah perineum
·         Melakukan anastesi lokal
o   Memberitahu ibu bahwa dirinya akan di suntik
o   Menusukkan jarum  suntik pada ujung luka/robekan perineum secara SC sepanjang tepi luka
o   Aspirasi untuk memastikan tidak ada darah yang terhisap, kemudian menyuntikkan lidokain 1% sambil menarik jarum suntik.
o   Menunggu 1-2 menit sebelum melakukan penjahitan untuk mendapatkan hasil optimal dari anastesi
·         Penjahitan robekan
o   Menempatkan jahitan pertama 1cm diatas ujung luka
o   Mengikat ujung jahitan dengan simpul mati, menjahit mukosa vagina dengan menggunakan jahitan jelujur sampai cincin hymen, kemudian menjahit lapisan ototnya dengan menggunakan jahitan jelujur
o   Mengikat jahitan dengan 2 kali simpul mati.
o   Memeriksa kembali apakah ada bagian yang belum dijahit dan tidak ada yang tertinggal di dalam vagina ibu (kasa, tampon)
o   Membersihkan genetalia ibu dengan air sabun, keringkan
5.      Mendekontaminasi semua peralatan dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%  dalam keadaan terbuka selama 10 menit, membersihkan ibu dengan air DTT kemudian membersihkan tempat tidur dengan klorin dan di bilas dengan air DTT, pakaikan softex, memakaikan jarik dan baju ibu. Kemudian membersihkan diri
6.      Melepas sarung tangan dan merendam di larutan klorin 0,5% dalam keadaan terbalik, cuci tangan 7 langkah dan keringkan, melepas celemek. Observasi TD, nadi, suhu
7.      Melengkapi partograf








XV.       EVALUASI
Tanggal: 31-03-2014                                                      Jam: 23.30
S : Ibu mengatakan lega karena persalinannya berjalan lancar
O : - K/U ibu baik
-    Kesadaran composmentis
Jam Ke
Waktu
TD
Nadi
Suhu
TFU
Kontraksi
Kandung Kemih
Perdarahan
I
21.30
21.45
22.00
22.15
110/70
110/70
110/70
110/70
88
86
88
80
36,5
1 jari ḇ pusat
1 jari ḇ pusat
1 jari ḇ pusat
1 jari ḇ pusat
Keras
Keras
Keras
Keras
Kosong
Kosong
Kosong
Kosong
1 softex
1 softex
½ softex
½ sotex
II
22.45
23.15
110/70
110/80
84
80
36,5
1 jari ḇ pusat
1 jari ḇ pusat
Keras
keras
Kosong
kosong
Sedikit
sedikit
-    Bayi:
·         BB : 3200 gram
·         PB : 46 cm
A : Kala IV berlangsung normal, ibu memasuki masa nifas hari pertama, K/U ibu dan bayi baik
P : - Pindahkan ibu ke ruang perawatan
-     Berikan HE kepada ibu tentang:
·         Motivasi ibu untuk meneki bayinya sesering mungkin
·         Motifasi ibu untuk mobilisasi
·         Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan makan banyak
·         Menjaga daerah kemaluan agar tetap bersih
·         Tidak pantang terhadap makanan

·         Tanda bahaya nifas dan bayi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar