Akbid Siti Khodijah

Akbid Siti Khodijah
Akbid Siti Khodijah

Senin, 01 September 2014

Kesehatan Wanita Sepanjang Siklus Kehidupannya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda. Oleh sebab itu wanita, seyogyanya diberi perhatian.
Adapun definisi tentang arti kesehatan reproduksi yang telah diterima secara internasional yaitu : sebagai keadaan kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistim, fungsi-fungsi dan proses reproduksi. Selain itu juga disinggung hak produksi yang didasarkan pada pengakuan hak asasi manusia bagi setiap pasangan atau individu untuk menentukan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah anak, penjarakan anak, dan menentukan kelahiran anak mereka.
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhusususan kebutuhan penanganan system reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fasekehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa depan kehidupan selanjutnya.

1.2         Rumusan Masalah
1.2.1        Perubahan-perubahan apa saja yang terjadi setiap tahap?
1.2.2        Faktor-faktor saja yang mempengaruhi perubahan pada bayi?
1.2.3        Bagaimana pemantauan tumbuh kembang pada Bayi?
1.2.4        Apa saja Gangguan dan permasalahan yang terjadi?
1.2.5        Aspek apa saja yang di kaji dalam setiap tahap kehidupan?
1.2.6        Bagaimana indikator pemantauan pada bayi?

1.3         Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui ruang lingkup kesehatan reproduksi dan pendekatan siklus hidupnya,-serta mengetahui dan memahami kesehatan wanita semasa daur hidupnya.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Kesehatan Pada Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya
Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup Kesehatan Reproduksi adalah pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhusususan kebutuhan penanganan system reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fasekehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kesehatan reproduksi pada setiap fase kehidupan dapat diperkirakan, yang bila tidak ditangani dengan baik maka hal ini dapat berakibat buruk pada masa depan kehidupan selanjutnya.
Dalam pendekatan siklus hidup ini, dikenal lima tahap, yaitu :
1. Konsepsi
2. Bayi dan anak
3. Remaja
4. Usia subur
5. Usia lanjut                    


a.       Lingkungan Postnatal
1)      Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2)      Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian asuhan terhadap anak
3)      Nutrisi
Untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan.
4)      Penyimpangan dari keadaan normal
Disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5)      Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6)      Urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.

2.1  Tahapan Tumbuh Kembang
Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas :
§  Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9 minggu sampai lahir),
§  Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).
Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas
§  Masa Sekolah (6-12 tahun)
§  Masa Remaja (12-18 tahun)

2.1.1        Masa Pranatal
Masa pranatal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Masa pranatal terdiri atas dua fase yaitu :
a.       Fase Embrio.
Pada fase embrio pertumbuhan dapat diawali mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama yang dapat terjadi perubahan yang cepat dari ovum menjadi suatu organisme dan terbentuknya manusia.
b.      Fase Fetus.
Pada fase fetus terjadi sejak usia kehamilan 9 minggu hingga kelahiran, terjadi peningkatan fungsi organ dan peningkatan panjang badan dan berat badan.

2.2       Perubahan Yang Terjadi Setiap Tahap
2.2.1        Konsepsi dan Kehamilan
Adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel telur dan sel spermadi dalam tuba falopi. Dalam terjadinya konsepsi hanya ada satu sperma yang megalami yang dapat melintasi pelusida dan masuk ke vitelus ovum.
Selama masa konsepsi terjadi perkembangan janin. Ada beberapa tahap perkembangan janin pada masa ini yakni dari masa usia 1 minggu hingga 40 minggu dimana janin siap untuk dilahirkan ke dunia ini.
Kondisi psikis dan fisik ibu pada masa ini mudah sekali berubah. Kondisi psikis ibu saat ini sangat berpengaruh pada janin yang dikandungnya, kondisi ini bisa berupa ketakuatan ibu dalam kehamilan dan persalinan nanti, sistem kesehatan ibu dan janin. Sedangkan kondisi fisik berupa bentuk tubuh ibu yang berubah, dan kelainan lain yang dapat berdampak ke psikisnya juga. Kondis alat reproduksi juga manjadi sorotan pada masa ini, jika dilihat apabila ibu hamil normal maka kondisi alat reproduksi juga dalam keadaan baik, hanya saja ibu tidak mengalami menstruasi karena saat kehamilan terjadi, sisi siotrofoblast mensekresi hormon hCG yg berfungsi mencegah sekresi GnRH yg selanjutnya tidak terjadi sekresi FSH dan LH , dan gonad akan inaktif, artinya tidak terjadi ovulasi. progresteron yang terus meningkat dan lebih dominan dari estrogen menjaga endometrium dan kelangsungan proses kehamilan, jadi menstruasi tidak terjadi. 
Tahap Perkembangan Janin Dalam Rahim Ibu Selama Kehamilan: 
§  Minggu 1 
Minggu ini rahim Ibu akan meluruh dan periode menstruasi sedang terjadi. Perlahan-lahan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) mulai diproduksi untuk membantu pematangan sel telur. Pembuahan (pertemuan sel sperma dan sel telur) baru terjadi 12-14 hari lagi dimana setelah terjadi pembuahan maka pada saat itu embrio baru tumbuh.

§  Minggu 2
Keajaiban awal mula kehidupan diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel telur di saluran tuba. Hanya 1 sperma yang mampu memasuki sel telur dan membuahinya.

§  Minggu 3
Setelah ejakulasi, sel sperma yang mencapai saluran kelamin wanita harus melalui masa penyesuaian terlebih dahulu selama 7 jam yang berlangsung di dalam vagina Membutuhkan waktu sekitar 10 jam bagi sperma untuk mencapai saluran tuba namun hanya butuh 20 menit untuk sel sperma membuahi sel telur. Pembuahan berlangsung selama 12 - 24 jam, dimulai ketika sel sperma memasuki sel telur dan berakhir dengan terbentuknya zigot (sel yang berkembang).

§  Minggu 4
Embrio akan bekerja keras minggu ini, membuat plasenta, tali pusat, dan dasar dari tubuhnya. Kantung amnion akan berisi cairan amnion yang mengelilingi embrio dan berguna untuk melindungi embrio. Sedangkan yolk sac akan memproduksi darah dan membantu memberikan nutrisi untuk embrio sampai plasenta mengambil alih.

§  Minggu 5
Peristiwa yang paling khas dalam minggu kelima adalah gastrulasi, yaitu proses yang membentuk ketiga lapisan germinal pada embrio. Tiga lapisan yang berkembang yaitu endoderm, mesoderm, dan, ektoderm, masing-masing akan membentuk organ. Lapisan endoderm atau lapisan terdalam akan membentuk saluran pencernaan, usus, hati, dan paru. Lapisan tengah atau mesoderm akan membentuk jantung, alat kelamin, otot, tulang, dan ginjal. Lapisan terluar, yaitu ektoderm akan membentuk rambut, kulit, mata, dan sistim saraf.

§  Minggu 6
Embrio memiliki panjang sekitar 1,25 mm - 3 mm. Minggu ini adalah minggu perkembangan besar-besaran dari organ tubuh embrio. Sudah terbentuk lempeng telinga, lempeng mata, lengkung faring, dan rigi lengan. Tonjol-tonjol wajah berupa tonjol maksila (rahang atas) dan tonjol mandibula (rahang bawah) sudah terbentuk.
§  Minggu 7 
Bentuk luar dari embrio berkembang dengan pesat. Mata yang berukuran sebesar titik saat ini akan membentuk lensa mata. Lempeng telinga juga akan membentuk gelembung telinga yang berkembang membentuk bangunan-bangunan yang berfungsi untuk pendengaran dan keseimbangan. Pembentukan lapisan untuk kavum timpani serta tuba eustachius (bagian dari telinga) sudah mulai berkembang. Minggu ini tangkai kantung kuning telur dan tangkai penghubung bersatu membentuk tali pusat.

§  Minggu 8 
Otak embrio berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Wajah dari embrio juga semakin jelas terlihat, matanya terbuka, mulut dan lidahnya berkembang, dan embrio sudah mulai membentuk ginjal. Saat ini adalah periode kritis perkembangan lengan hampir berakhir, tonjolan lengan dan kaki mulai membentuk bagian tangan, bahu, dan jari-jari. Tonjolan lengan sudah berada di posisi proporsional akhir dan perkembangan rigi jari-jari tangan dan kaki sudah terbentuk. Tali pusat-bagian yang menghubungkan antara embrio dengan plasenta- sudah terbentuk. Tali pusat akan menjamin transportasi nutrisi dan oksigen untuk embrio Ibu.

§  Minggu 9 
mata embrio sudah memiliki lensa, iris, retina, kornea, dan kelopak mata. Mata janin belum terbuka karena kelopak mata belum terbentuk sempurna. Pigmentasi retina didapatkan pada embrio. Saat ini embrio Ibu sudah menjadi janin yang berarti ‘muda’. Meskipun masih tergolong sangat kecil, embrio Ibu sudah terlihat mirip dengan bayi. Selama perkembangan organ, lengan atas lebih cepat tumbuh dibanding paha dan betis. Lengan sudah berada di lokasi final dan jari-jari mulai memisah. Lekukan yang menandai perkembangan jari tangan di kemudian hari sudah terbentuk.
§  Minggu 10
Embrio saat ini memiliki panjang 31 sampai 42 mm dengan perkiraan berat badan sekitar 4-5 gram. Embrio Ibu sudah memiliki jari-jari tangan dan kaki yang bebas sehingga membuat Ibu dapat merasakan tendangan di perut. Tungkai semakin memanjang dan membengkok di daerah siku dan lutut. Penulangan tulang anggota badan akan dimulai pada akhir masa embrio. Saat ini tulang embrio mulai terbentuk dan indentasi di kaki yang akan membentuk lutut dan tumit mulai mengeras.

§  Minggu 11 
Janin saat ini memiliki panjang dari kepala sampai bokong sekitar 44 sampai 60 mm dengan perkiraan berat janin sekitar 8 gram, kurang lebih sebesar telapak tangan Ibu. Tahap gangguan atau kecacatan pada janin sudah terlewat minggu ini, minggu pembentukan organ sudah selesai dan sekarang memasuki tahap pembesaran, pemanjangan, dan penyempurnaan.

§  Minggu 12 
Berat janin Ibu sekarang antara 8 – 14 gram dengan panjang kepala sampai bokong hampir 60 mm. Janin Ibu tumbuh dan berkembang 2 kali lipat dalam 3 minggu terakhir. Perkembangan terbesar janin minggu ini adalah refleks bayi. Jari janin Ibu akan mulai terbuka, ibu jari kaki janin akan mulai menekuk, otot mata akan berkontraksi dimana janin dapat mengedipkan mata, dan mulut janin akan membentuk gerakan menghisap. Usus janin Ibu yang berkembang dengan sangat cepat sampai membuat suatu tonjolan di tali pusat akan mulai masuk ke rongga abdomen (perut) mulai minggu ini, dan ginjal janin akan mulai menghasilkan air seni ke dalam kantong kemih.



§  Minggu 13 
Janin Ibu memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78 mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach. Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan. Janin Ibu dapat memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipus refleks menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah berada di dalam rongga perutnya saati ini. Pita suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk, namun tentu saja Ibu masih belum bisa mendengar suaranya karena janin masih belum dapat mengeluarkan suara. Pusat penulangan primer terdapat di semua tulang panjang anggota badan menjelang perkembangan minggu ke-14.

§  Minggu 14
Panjang janin dari kepala ke bokong saat ini berkisar 80 – 93 mm dengan perkiraan berat badan hampir 25 - 45 gram. Janin Ibu sekarang sudah mulai belajar membuat ekspresi di dalam rahim. Menyipit, berkerenyit, menyeringai, dan bahkan menghisap jempolnya. Berkat impuls atau rangsangan dari otaknya, otot wajah janin sudah dapat bekerja menghasilkan berbagai macam ekspresi wajah.

§  Minggu 15 
Panjang kepala sampai bokong janin saat ini berkisar 9 – 10,3 cm dengan berat badan janin sekitar 50 gram (sebesar apel). Aktivitas janin saat ini adalah berlatih, berlatih, dan berlatih. Janin berlatih untuk bernapas, menghisap, dan menelan, bahkan tersedak agar fungsi sistim tersebut sempurna di kala lahir nanti. Janin mencoba untuk memindahkan cairan amnion (ketuban) lewat hidung dan saluran pernapasan atas untuk membantu kantung udara primitif di dalam paru-parunya agar berkembang. Kaki janin sekarang sudah tumbuh lebih panjang dari lengan. Meskipun kelopak matanya masih tertutup, janin sudah dapat merasakan sensasi cahaya. Apabila Ibu menyinari perut dengan senter, maka janin akan bergerak menjauhi cahaya. Tulang janin semakin mengeras dan menahan kalsium di dalamnya.

§  Minggu 16 
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 10,6 – 12 cm dan berat badan janin berkisar antara 80- 110 gram. Kepala berada pada posisi lebih tegak sekarang, matanya sudah berpindah lebih dekat ke bagian depan wajah, dan telinga janin sudah hampir mencapai posisi akhir sehingga pendengaran janin sudah mulai berfungsi. Pola dari tulang tengkorak janin mulai terbentuk. Jantung janin saat ini memompa sejumlah darah setiap harinya dan akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan janin. Janin Ibu sudah hampir sempurna sekarang dengan pertumbuhan bulu mata dan alis namun masih terlihat kurus karena belum terdapat lemak di tubuhnya. Kulit janin masih tipis sampai kita dapat melihat pembuluh darah di baliknya. Produk sisa dari sekret (cairan) pencernaan dan cairan amnion disebut mekonium sudah mulai terakumulasi di usus. Janin Ibu akan mengosongkan kandung kemihnya setiap 40 – 45 menit.

§  Minggu 17 
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 11 – 13 cm dan berat badan janin berkisar 110 - 140 gram. Tulang janin berubah dari kartilage (tulang rawan) menjadi tulang keras. Tali pusat yang menyambung ke plasenta semakin menguat dan menebal. Plasenta sendiri mengandung ribuan pembuluh darah yang menjamin suplai nutrisi dan oksigen untuk janin. Lemak coklat janin mulai terbentuk dan akan berakumulasi sampai akhir kehamilan. Lemak ini akan menjaga kehangatan tubuh bayi setelah dilahirkan. Rahim yang cukup besar sekarang memungkinkan janin untuk lebih banyak menggerakkan kaki dan tangannya. Semua sistim organ janin sudah mulai berfungsi dan mendekati sempurna.

§  Minggu 18 
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 12,5 – 14 cm dan berat badan janin berkisar 120 - 150 gram. Karena organ janin hampir semuanya sempurna, maka janin akan lebih mengkonsentrasikan untuk peningkatan berat badannya. Janin Ibu sedang sibuk menggerakkan dan menekuk lengannya, berguling, dan menendang, suatu gerakan yang akan sering Ibu rasakan di minggu-minggu ke depan. Saat ini bahkan janin Ibu sudah bisa menguap, suatu gambaran yang terkadang bisa Ibu lihat di pemeriksaan USG. Pertumbuhan tulang di telinga tengah dan saraf pendengaran menjadikan janin dapat mendengar suara, seperti suara detak jantung dan aliran darah Ibu melalui tali pusat. Janin bahkan mengangkat tangannya atau bergulung mencoba bersembunyi apabila terpajan dengan suara yang keras.

§  Minggu 19 
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 13 – 15 cm dan berat badan janin berkisar 200 gram. Perkembangan sensorik dari janin semakin bertambah. Otak janin akan mengembangkan area untuk penciuman, indera rasa, pendengaran, penglihatan, dan sensasi raba. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa janin sudah dapat mendengar suara sekarang, jadi berbicaralah baik Ibu maupun Bapak untuk semakin menguatkan ikatan batin dengan janin. Janin Ibu akan lebih banyak tidur, sekitar 20 jam sehari. Janin justru baru bangun ketika Ibu berusaha untuk tidur. Lapisan menyerupai lilin yang menyelubungi tubuh janin disebut vernix kaseosa mulai terbentuk di seluruh kulit janin. Lapisan ini berwarna putih dan berminyak. Verniks berfungsi melindungi kulit janin dari cairan amnion. Tanpa verniks, kulit bayi akan terlihat keriput saat lahir.

§  Minggu 20 
Janin Ibu sudah berkembang sangat pesat dari asalnya yang hanya kumpulan sel. Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah 14 – 16 cm dan berat badan janin berkisar 260 – 300 gram. Setelah usia 20 minggu, panjang janin akan diukur dari kepala ke kaki. Janin semakin banyak menelan minggu ini, latihan yang baik untuk saluran pencernaannya. Janin juga sudah memproduksi mekonium, cairan kental berwarna hitam hasil produk sisa pencernaan.

§  Minggu 21 
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 18- 20 cm dan berat badan janin sekitar 300 gram. Pertumbuhan dan perkembangan janin sudah mulai melambat minggu ini. Janin kecil Ibu masih tetap bersemangat untuk menendang-nendang dan mencari posisi yang lebih nyaman. Beberapa janin sudah memposisikan dirinya dengan kepala di bawah pada akhir trimester ini, namun beberapa janin baru akan memiliki posisi kepala di bawah pada akhir kehamilan. Rapid Eye Movement (REM) terbentuk pada minggu ke-21 dan alis serta kelopak mata janin sudah terbentuk. Bila janin perempuan maka vagina sudah mulai terbentuk.

§  Minggu 22 
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 19 – 22 cm dan berat badan janin sekitar 350 gram. Janin Ibu sekarang seperti miniatur dari bayi cukup bulan. Bibir, kelopak mata, alis sudah terlihat lebih jelas. Matanya sudah terbentuk namun iris janin masih belum memiliki pigment. Lanugo atau rambut halus melingkupi seluruh tubuhnya dan juga masih didapatkan keriput pada kulit janin yang akan ada sampai terdapat lemak di dalam tubuhnya. Indera perasa pada janin akan berkembang dari hari ke hari. Tonjolan perasa berbagai jenis makanan dan minuman mulai terbentuk pada lidah janin. Janin Ibu saat ini juga sudah dapat merasakan sentuhan ringan.

§  Minggu 23 
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini sekitar 28 cm dengan berat sekitar 455 gram. Janin Ibu semakin gemuk dan beratnya akan terus bertambah lagi. Dengan panca inderanya yang semakin terbentuk sempurna, janin Ibu dapat merasakan gerakan dan suara dari luar.

§  Minggu 24 
Pada akhir minggu ke-24, berat badan janin mencapai 540 - 630 g dengan panjang dari kepala sampai tumit sekitar 28 - 30 cm. Kulit janin masih keriput dan penumpukan lemak di tubuhnya semakin banyak. Kepala masih berukuran besar dan perkembangan paru-paru hampir sempurna dengan perkembangan cabang-cabang saluran napas.

§  Minggu 25 
Minggu ini berat badan janin mencapai 700 g dengan panjang dari kepala sampai tumit sekitar 28 - 30 cm. Lemak janin akan semakin banyak dan akan menghaluskan sedikit demi sedikit kulit yang tadinya keriput. Rambut janin mulai tumbuh dan kulit janin saat ini berwarna kemerahan, bukan karena kepanasan namun karena pertumbuhan pembuluh darah kecil atau kapiler di bawah kulit yang terisi dengan darah. Akhir minggu ini, pembuluh darah paru juga akan berkembang yang merupakan salah satu penanda kematangan pada paru. Sistim pernapasan lain yang juga sudah berkembang adalah lubang hidung janin yang mulai terbuka, memberikan kesempatan janin untuk berlatih bernapas.

§  Minggu 26
Jaringan saraf pendengaran janin berkembang lebih cepat dan menjadi lebih sensitif saat ini. Janin dapat mendengar suara Ibu dan orang-orang yang berbicara di sekitarnya. Janin juga menginhalasi atau menghirup dan mengeluarkan sedikit cairan ketuban yang penting untuk perkembangan paru-parunya. Pergerakan pernapasan yang sudah mulai dipelajari janin berguna pada saat janin lahir dan menghirup udara untuk pertama kalinya. Mata janin yang sebelumnya tertutup sekarang mulai terbuka dan mengedip, namun pigmentasi pada iris tetap masih belum sempurna. Beberapa bulan terakhir mata janin masih tertutup sehingga retina dapat berkembang sempurna. Mata janin dapat memiliki berbagai macam warna (biru, coklat, hitam, hijau) tergantung etnis masing-masing. Janin saat ini semakin menumpuk lemak di seluruh tubuhnya sehingga memiliki berat badan hampir 1 kg (800-900 gram) dengan panjang badan dari kepala sampai tumit 33 cm. Janin Ibu semakin bertambah gemuk. Apabila janin Ibu laki-laki, testis janin mulai turun dari perut menuju ke skrotum (kantung kemaluan). Apabila testis janin tidak turun maka akan terjadi kelainan yang disebut dengan undescendent testis.

§  Minggu 27 
Minggu ini adalah awal dari trimester ketiga. Sekarang berat janin mencapai 900 -1000 g dengan panjang janin dari kepala ke tumit sekitar 34 cm. Janin makan dan tidur teratur, membuka dan menutup matanya, serta menghisap jarinya. Otak janin berkembang sangat progresif. Telinga janin masih diliputi oleh verniks kaseosa yang melindungi janin dari cairan ketuban sehingga suara yang mereka dengar masih berdengung. Apabila janin lahir minggu ini, kemungkinan bertahan hidup adalah 85% dengan bantuan medis.
§  Minggu 28 
Janin Ibu meningkatkan berat badannya lebih dari 10 kali dalam 11 minggu. Namun selama 4 minggu terakhir ini, berat badanya meningkat sampai 2 kali. Pada akhir minggu ke-28, berat badan janin mencapai 1100 g, panjang badan-bokong janin mencapai 25 cm dengan total panjang 35 cm. Kulit tipis janin berwarna kemerahan dan dilapisi dengan verniks kaseosa. Produksi sel darah merah sudah dilakukan seluruhnya oleh sumsum tulang janin. Janin Ibu masih bergerak aktif sekarang, namun sekitar minggu ke-32 gerak janin akan berkurang karena sempitnya ruang gerak bagi janin di dalam kantong ketuban. Hal ini terjadi karena janin yang semakin bertambah besar. Otak janin saat ini mengendalikan refleks pernapasan dan suhu. Janin Ibu sekarang memiliki rambut di kepalanya dan lanugo hampir menghilang seluruhnya dari tubuh kecuali di bagian punggung dan bokong. Sebagai respon terhadap suara, detak jantung janin akan semakin cepat apabila mendengar suara Ibu.

§  Minggu 29
Pada minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,25 kg dengan panjang total janin sekitar 37 cm. Otot dan paru janin semakin matang dan janin mengeluarkan air seni sekitar setengah liter ke cairan ketuban setiap harinya. Perhatikan selalu gerakan janin Ibu, apabila janin kurang aktif dari biasanya segera hubungi dokter. Ruang gerak janin semakin kecil karena janin bertumbuh semakin besar dan semakin besar. Pergerakan janin akan semakin berkurang saat ini, namun tidak menghilang dan Ibu masih tetap dapat merasakannya. Berat badan bayi laki-laki umumnya lebih berat dari perempuan. Dan setiap kali Ibu melahirkan, maka berat badan bayi tersebut akan lebih berat dari sebelumnya. Rata-rata berat badan janin adalah 2,5 kg – 3, 5 kg.



§  Minggu 30 
Berat janin Ibu saat ini berkisar 1,35 kg dengan panjang total 38 cm. Lapang pandang dan daya lihat janin semakin berkembang. Ketika janin membuka mata, janin hanya akan berespon terhadap cahaya karena visusnya yang hanya 20/400 (orang dewasa normal memiliki visus 20/20) sehingga hanya dapat mengenali objek beberapa cm saja dari wajahnya. Janin akan terus menumpuk lemak di tubuhnya yang akan membuat kulit janin lebih halus dan menjaga kehangatan tubuh janin saat lahir nanti.

§  Minggu 31
Berat janin Ibu saat ini mencapai 1,5 – 1,6 kg dengan panjang total 39-40 cm. Pertumbuhan janin sudah mulai melambat saat ini, namun meskipun melambat, perkembangan dari organnya akan terus terjadi sampai mencapai tahapan pematangan. Janin mulai dapat memutar kepalanya ke samping dan bergerak semakin banyak, termasuk pada saat Ibu sedang berusaha tidur. Jangan kesal dahulu, pergerakan janin ini menandakan janin aktif dan sehat. Kulit janin sudah berwarna merah jambu saat ini dengan lapisan lemak di bawahnya. Kulitnya semakin terlihat sempurna seperti saat dia akan dilahirkan nantinya.

§  Minggu 32
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 1,7 – 1,8 kg dengan panjang total 40-41 cm. Pertumbuhannya yang pesat akan semakin mengambil ruang di rahim. Ibu akan mengalami peningkatan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu dan kebanyakan diserap oleh janin. Janin akan mengalami peningkatan berat badan sekitar 1/3 – ½ dari berat totalnya ketika dilahirkan selama 7 minggu ke depan. Janin saat ini memiliki kuku jari tangan dan kaki serta rambut. Kulitnya semakin lembut dan kerutan di kulitnya akan menghilang menjelang masa persalinan. Sistim kekebalan tubuh janin mulai terbentuk dan akan semakin diperkuat dengan asupan ASI ketika lahir nanti.

§  Minggu 33
Berat badan janin Ibu sekitar 1,9-2 kg saat ini dengan panjang total badan 41-42 cm. Tulang-tulangnya semakin mengeras dan bergabung menjadi satu sehingga memudahkan janin untuk bergerak dan memasuki saluran ketika dilahirkan nanti (panggul). Tulang ini belum berfusi (bergabung) secara sempurna sampai saat remaja nantinya, karena itulah tulang dapat tetap tumbuh seperti layaknya jaringan otak. Mata janin sudah dapat mengenali cahaya dengan berkonstriksi dan berdilatasi ketika terpapar oleh cahaya. Perkembangan paru janin hampir sempurna dengan lemak tubuh yang terus berakumulasi di bawah kulitnya untuk perlindungan dan menjaga kehangatan janin. Berat badan janin akan meningkat drastis dalam beberapa minggu terakhir sebelum dilahirkan

§  Minggu 34
Berat janin saat ini mencapai 2-2,1 kg dengan panjang total 43 cm. Janin sudah mulai membangun sistim kekebalan tubuhnya untuk membantu melawan infeksi. Cairan ketuban sudah mencapai kapasitas maksimumnya sehingga janin akan semakin melekat ke dinding rahim dibandingkan berenang dalam cairan ketuban. Hal ini berarti Ibu akan merasakan setiap gerakan dari janin. Apabila Ibu khawatir mengenai kemungkinan terjadi persalinan prematur, maka kekhawatiran itu dapat berkurang karena bayi yang dilahirkan pada minggu ke-34 sampai ke-37 yang tidak memiliki masalah kesehatan (kelainan bawaan) maka akan dapat bertahan di dunia luar. Bayi mungkin akan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit namun untuk selanjutnya mereka dapat berkembang normal seperti bayi cukup bulan lainnya.

§  Minggu 35 
Berat janin sekarang mencapai 2,2 kg dengan panjang total 45 cm. Sebagian besar organ janin sudah sempurna saat ini, janin akan berkonsentrasi untuk meningkatkan berat badannya di minggu terakhir kehamilan. Bila janin Ibu laki-laki maka testisnya sudah berada di kantung skrotum sekarang (kantung zakar).

§  Minggu 36 
Minggu ini berat janin Ibu sekitar 2,3-2,5 kg dengan panjang total 46 cm. Saat ini lanugo (rambut tipis) yang masih berada di dada dan punggung janin mulai menghilang. Begitu juga dengan verniks kaseosa, lapisan serupa lilin yang melindungi janin selama 9 bulan ini dari cairan ketuban. Janin Ibu akan menelan semua substansi ini dan akan menghasilkan hasil sisa di ususnya yang berwarna kehitaman dan disebut mekonium. Mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam setelah bayi dilahirkan. Apabila bayi mengalami stres di dalam rahim, maka mekonium dapat keluar dini di dalam rahim. Akhir minggu ini janin Ibu akan mencapai tahapan full-term atau cukup bulan (37 – 42 minggu). Bayi yang lahir sebelum usia 37 minggu adalah bayi pre-term (kurang bulan), dan bayi yang lahir lebih dari 42 minggu adalah bayi post-term.

§  Minggu 37 
Hal ini berarti bayi Ibu siap untuk lahir kapanpun. Paru-parunya sudah matang dan dapat berfungsi di luar rahim. Berat badan bayi mencapai 2,6-2,8 kg dengan panjang total 47 cm. Beberapa bayi memiliki rambut tebal dan beberapa bahkan tidak memiliki rambut.

§  Minggu 38 
Pada saat ini bayi Ibu akan memiliki berat sekitar 2,8-3 kg dengan panjang total 47 cm. Lingkaran kepala dan lingkaran perut bayi Ibu memiliki ukuran yang sama. Verniks kaseosa hampir seluruhnya menghilang dari tubuh bayi Ibu saat ini.

§  Minggu 39
Berat bayi Ibu saat ini mencapai 3-3,2 kg dengan panjang total 48 cm. Tali pusat bayi memiliki panjang sekitar 50 cm sehingga dapat terjadi lilitan tali pusat pada tubuh bayi mengingat bayi Ibu yang sudah besar dan mengambil hampir seluruh ruang yang tersisa di rahim. Seluruh organ tubuh bayi siap berfungsi sempurna sekarang.

§  Minggu 40 
Minggu ini janin sudah berkembang dengan sempurna, panjang total 48 cm dan berat badan 3400 g. Bayi Ibu memenuhi ruang rahim dan hampir tidak memiliki ruang gerak. Imunitas atau kekebalan dari Ibu akan bertahan di tubuh bayi dan membantunya melawan infeksi selama 6 bulan ke depan. Bayi memiliki 300 tulang pada saat dilahirkan, dewasa memiliki 206 tulang. Hal ini disebabkan karena beberapa tulang bayi akan bergabung menjadi satu di kemudian hari. Sebagian besar verniks kaseosa pada bayi sudah menghilang. Lima belas persen total tubuh bayi adalah lemak, 80%-nya berada di bawah kulit, dan 20% lainnya berada di sekitar organ. Bayi laki-laki atau perempuan, puting mereka dapat mengeluarkan sedikit air susu. kejadian ini akan menghilang dalam beberapa hari ke depan.

Masalah yang sering timbul pada masa konsepsi adalah berupa kurangnya gizi ibu (malnutrisi) hal ini sering terjadi pada ibu trimester pertama, karena hiperemisis yang terjadi dan kurangnya nafsu makan ibu pada trimester pertama. Selain itu
2.3         Gangguan dan Permasalahan
masalah dapat berupa hamil yang tidak diinginkan sehingga mengganggu psikis ibu dan berpengaruh pada tumbuh kembang janin, hal ini terjadi pada ibu yang belum siap untuk memiliki keturunan atau yang sudah tidak mau memilki keturunan. Masalah-masalah lain yang mungkin terjadi yakni kurangnya pelayanan antenatal dari tenaga kesehatan (khusunya ibu yanng berada di desa), persalinan dan nifas yang kurang aman dan jauh dari kata steril, pelayanan bayi baru lahir yang kurang, dan lainnya.
Asuhan yang dapat diberikan kepada ibu pada masa ini dapat berupa pendekatan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan, mengingatkan dan memantau ibu untuk terus memperhatikan gizinya, memberi KIP-K dan dukungan kepada ibu, dan memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

2.4         Masa Pascanatal
2.4.1        Neonatus (0-28 hari)
Merupakan masa terjadinya kehidupan diluar uterus. Terjadi proses adaptasi semua sistem organ tubuh di awali denagan pernafasan pertama, penyesuaian denyut jantung, pergerakan, perubahan fungsi organ. Perkembangan motorik kasar diawali dengan gerakan seimbang tubuh dan mengangkat kepala. Perkemabngan motorik halus ditandani dengan kemampuan mengikuti garis tengah bila ada orang yang memberinya respon. Perkembangan bahsa ditunjukkan dengan kemampuan menangis dan bereaksi terhadap suara. Perkembangan adaptasi sosial ditunjukan dengan bayi tersenyum dan menatap orang untuk mengenali seseorang tersebut. Alat reproduksi masa ini belum bisa berfungsi walaupun neonatus sudah memiliki genetalia interna dan genetalia eksterna suadah terbentuk.   pertukaran gas dengan frekuensi pernapasan antara 35-50 kali permenit, penyesuaian denyut jantung antara 120-160 kali permenit, perubahan ukuran jantung menjadi lebih besar di bandingkan dengan rongga dada, kemudian gerakan bayi mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi.

2.4.2        Bayi (29 hari – 1 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dikelompokkan dalam 3 tahap, yaitu :  
a.       Umur 1-4 bulan 
Terjadi pertumbuhan berat badan mencapai 700-1000 gram. Perkembangan motorik kasar ditandai dengan mengangakt kepala saat tengkurap, mencoba duduk bila ditopang, duduk denagn kepala tegak, mengangkat kepala saat berbaring terlentang. Perkembangan motorik halus ditandai dengan upaya memegang suatu objek, mencoba memasukan benda kemulutnya. Perkembangan bahasa ditandai dengan kemampuan bersuara dan tersenyum, tertawa, mengoceh. 

b.      Umur 5-8 bulan
Pada masa ini terjadi pertumbuhan berat badan dua kali lipat berat badan saat lahir. Perkembangan motorik kasar berupa perubahan aktivitas seperti telungkup, mengangkat kepala. Perkembangan motorik halus ditandai dengan mengamati benda menggunakan ibu jari, dan telunjuk untuk memegang. Perkembangan bahasa ditandai dengan dapat menirukan bunyi atau kata-kata, tertawa, menjerit. 

c.       Umur 9-12 bulan
Pada masa ini terjadi perubahan berat badan 3 kali lipat dari berat badan lahir. Perkembangan motorik kasar diawali dengan duduk tanpa pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit terus berdiri. Perkemabngan motorik halus ditandai dengan mencari dan meraih benda kecil. Perkembangan bahasa ditandai dengan mengatakan nama ibu bapak tetapi belum spesifik.
Pada masa bayi alat reproduksi juga belum berfungsi. Kebutuhan masa ini berupa Asi secara eksklusif dan MP-ASI pada waktu yang diperlukan yakni lebih dari usia 6 bulan, hal ini supaya gizi dapat terpenuhi secara seimbang. Selain itu, kebutuhan bayi ubtuk mendapat perawatan separti imunisasi, MTBS, dan lainnya. 

Kebutuhannya adalah ASI ekslusif dan penyapihan yang layak, pemenuhan gizi seimbang, imunisasi lengkap,  pemantauan tumbuh kembang,  manajemen terpadu bila sakit,  perlakuan sama antara bayi laki – laki dan perempuan, mendapat pendidikan sesuai umur,  mendapat cinta dan kasih, mendapat perawatan yang seharusnya,  lingkungan yang aman dan nyaman dengan penuh kasih,  mendapat perlakuan yang baik, perlindungan dari kekerasan.

2.4.3        Balita
Balita merupakan bayi dengan usia 1-5 tahun. Masa ini merupakan masa emas bagi anak untuk berkembang, karena masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan masa ini terlihat dari kemempuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan itelegensi dapat berkembang secara cepat. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan /stimulasi yang berguna agara potensi berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian. Perkembangan psikososial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi anatara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, setiap individu akan mengalami siklus yang berbeda pada kehidupan manusia. Peristiwa tersebut dapat secara cepat maupun lambat tergantung dari individu atau lingkungan. Proses percepatan dan perlambatan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor herediter, lingkungan, dan hormonal
Faktor Herediter
Faktor herediter merupakan faktor yang dapat di turunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak disamping faktor-faktor lain. Faktor herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa.faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas, kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, usia pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Pertumbuhan dan pertumbuhan anak dengan jenis kelamin laki-laki setelah lahir akan cenderung lebih cepat dibandingkan dengan anak perempuan serta akan bertahan sampai usia tertentu. Baik anak laki-laki maupun anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat ketika mereka mencapai masa pubertas.
Ras atau suku bangsa juga memiliki peran dalam memengaruhi pertumbuhan dan perkambangan, hal ini dapat dilihat pada suku bangsa tertentu yang memiliki kecenderungan lebih besar atau lebih pendek.

Faktor Lingkungan
a.       Lingkungan prenatal
Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan mulai dari konsepsi sampai lahir yang meliputi gizi pada saat ibu hamil, lingkungan mekanis, zat kimia atau toksin, dan hormonal.
§  Lingkungan Mekanis
Lingkungan mekanis adalah segala hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam uterus
o   Radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada otak janin
o   Infeksi dalam kandungan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin
o   Kekurangan oksigen pada janin menyebabkan gangguan pada plasenta sehingga kwmungkinan bayi BBLR
o   Faktor imunitas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkebangan janin karena menyebbkan terjadinya abortus atau karena ikterus
o   Stress dapat memengaruhi kegagalan perumbuhan dan perkembangan janin.
§  Zat Kimia atau Toksin
Hal ini berkaitan dengan penggunaan obat-obatan, alkohol, atau kebiasaan merokok pada ibu hamil.
§  Hormonal
Mencakup hormon somatotropin, plasenta, tiroid dan insulin. Peran hormon somatotropin, yaitu di sekresi kelenjar hipofisisjanin sekitar minggu ke-9 dan produksinya meningkat pada minggu ke-20. Hormon plasenta berperan dalam nutrisi plasenta.


2.5         Pemantauan Tumbuh Kembang
2.5.1        Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tuaatau pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak.
Pertanyaan dalam KPSP dikelompokan sesuai usia anak saat dilakukan pemeriksaan, mulai kelompok usia 3 bulan, 3-6 bulan,dst sampai kelompok 5-6 tahun. Untuk usia ditetapkan menurut tahun dan bulan dengan kelebihan 16 hri dibulatkan menjadi 1 bulan.
Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan ’ya’ atau ’tidak’ oleh orang tua.
Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai.
1.      Apabila jawaban ’ya’ berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal (perkembangan baik)
2.      Apabila jawaban ’ya’ kurang dari 9,maka perlu diteliti lebih lanjut mengenai:
o   Apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya sudah sesuai
o   Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan. Apabila ada kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang
o    apabila setelah diteliti jawaban ’ya’ berjumlah 7-8, berarti hasilnya meragukan dan perlu diperiksa ulang1 minggu kemudian
o   apabila jawaban ’ya’ berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang atau positif untuk perlu dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut

2.5.2        Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah (KPAP)
KPAP adalah sekumpulan perilaku yang digunakan sebagai alat untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan perilaku pada anak prasekolah (usia 3-6) tahun. Kuesioner ini berisi 30 perilaku yang perlu ditanyakan satu per satu pada orang tua.
Setiap perilaku perlu ditanyakan apakah ‘sering terdapat’, ‘ kadang-kadang terdapat’, atau ‘ tidak terdapat’. Apabila jawaban yang diperoleh adalah ‘sering terdapat’ , maka jawaban tersebut dinilai 2, ‘kadang-kadang terdapat’ diberi nilai 1 dan ‘tidak terdapat’ diberi nilai 0. Apabila jumlah nilai keseluruhan kurang dari 11, maka anak perlu di rujuk, sedangkan jika jumlah nilai 11 atau lebih maka anak tidak perlu dirujuk.

2.5.3        Tes Daya Lihat dan Tes Kesehatan Mata Anak Pra Sekolah
Tes ini untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada anak berusia 3- 6 tahun. Tes ini juga digunakan untuk mendeteksi adanya kelainan daya lihat pada anak usia prasekolah secara dini, sehingga jika ada penyimpangan dapat segera ditangani.
Untuk melakukan tes daya lihat diperlukan ruangan dengan penyinaran yang baik dan alat ’kartu E’ yang digantungkan setinggi anak duduk. Kartu E berisi 4 baris. Baris pertama huruf E berukuran paling besar kemudian berasngsur-angsur mengecil pada baris keempat. Apabila pada baris ketiga , anak tidak dapat melihat maka perlu di rujuk.
Selain tes daya lihat, anak juga perlu diperiksakan kesehatan matanya. Perlu ditanyakan:
o   keluhan seperti mata gatal, panas, penglihatan kabur atau pusing
o   perilaku seperti sering menggosok mata, membaca terlalu dekat, sering mengkedip-kedipkan mata
o   kelainan mata seperti bercak bitot, juling, mata merah dan keluar air
o   apabila ditemukan satu kelainan atau lebih pada mata naka, maka anak tersebut perlu dirujuk

2.5.4        Tes Daya Dengar Anak (TDD)
Tes daya dengar berupa pertanyaan-pertanyaan yang disesuaikan denga usia anak, yaitu kelompok 0-6 bulan, > 16 bulan, > 9 bulan, > 11 bulan, > 12 bulan, > 24 bulan dan > 36 bulan. Setiap pertanyaan perlu dijawab ’ya’ atau ’tidak’. Apabila jawabannya adalah tidak maka pendengaran anak tidak normal sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.

2.5.5        Denver Developmental Scrining Test
Frankenburg dkk (1981) melalui DDST (Denver Developmental Scrining Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan balita:
a.       Personal Social (kepribadian/tingkah laku sosial). Aspek yang berhubungan dengan kemapuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
b.      Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus). Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakuakan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu, misalnya kemampuan untuk menggambar, emegang bola, dan lainnya.
c.       Language (Bahasa). Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suaru, mengukuti perintah dan berbicara spontan.
d.      Gross motor (Perkembangan Motorik Kasar). Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Ada juga yang membagi perkembangan balita menjadi 7 aspek, seperti pada buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan :
§  Tingkahlaku social
§  Menolong diri sendiri.
§  Intelektual
§  Gerakan motorik halus.
§  Komunikasi pasif.
§  Komunikasi aktif.
§  Gerakan motorik kasar.

Banyak “Milestone” perkembangan anak yang penting, tetapi di bawah ini akan disajikan beberapa “Milestone” pokok yang harus kita ketahui dalam mengetahui taraf berkembanganseorang anak Milestone” adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak pada umur tertentu. Misalnya :
§  4 – 6 minggu     :    Tersenyum sepontan, dapat mengeluarkan suara 1 – 2 minggu kemudian
§  12 – 16 minggu :    Menegakkan kepala,tengkurap sendiri, menoleh kearah suara, memegang benda yang ditaruh ditangan
§  20 minggu         :    Meraih benda yang didekatkan kepadanya
§  26 minggu         :    Dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tanganyang lain,duduk dengan bantuan kedua tangannya,makan biskuit sendiri
§  9 – 10 minggu   :    Menunjukan dengan  jari telunjuk, memegang benda dengang  ibu jari dan telunjuk, merangkak, bersuara da… da…
§  13 minggu         :    berjalan tanpa bantua, mengucapkan kata - kata

2.6         Parameter penilaian pertumbuahn secara fisik
§  Ukuran Antopometri
§  Tinggi/ panjang badan
o   Tahapan usia 1-4 bulan pertumbuhan tinggi badan agak stabil.
o   Pada usia 4-8 bulan tinggi badan tidak mengalami percepatan pertumbuhan dan naik stabil berdasarkan pertambahan umur.
o   Pada usia 8-12 bulan pertumbuhan tinggi badan kurang lebih 1,5 kali tinggi badan lahir, pada usia satu tahun, penambahan tinggi badan masih stabil dan diperkirakan mencapai 75 cm.
o   Masa anak 1-2 tahun kenaikan badan mencapai 6-10 cm.
o   Dan masa prasekolah (3-5 tahun) tinggi badan mengalami pertambahan rata-rata 6,75-7,5 cm pertahun.
o   Tinggi Badan Rata-rata Umur 0-5 Tahun :
Umur
Tinggi (Cm)
Standar
80% Standar
Lahir
0 – 1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
5 Bulan
6 Bulan
7 Bulan
8 Bulan
9 Bulan
10 Bulan
11 Bulan
12 Bulan
50.5
55.0
58.0
60.0
62.5
64.5
66.0
67.5
69.0
70.5
72.0
73.5
74.5
40.5
43.5
46.0
48.0
49.5
51.0
52.5
54.0
55.5
56.5
57.5
58.5
60.0
1 tahun 3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
78.0
81.5
84.5
62.5
65.0
67.5
2 tahun  0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
87.0
89.5
92.0
94.0
69.5
71.5
73.5
75.0
3 tahun  0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
96.0
98.0
99.5
101.5
77.0
78.5
79.5
81.5
4 tahun 0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
103.5
105.0
107.0
108.0
82.585.5
86.5
5 tahun  0 Bulan
109.0
87.0
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI

§  Berat badan
o   Pada usia 1-4 bulan pertumbuhan berat akan mencapai 700-1000 gram perbulan.
o   Usia 4-8 bulan pertumbuhan berat badan dua kali lipat berat badan lahir, rata-rata kenaikannya 500-600 gram perbulan apabila mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik.
o   Usia 8-12 bulan pertumbuhan berat badan mencapai tiga kali lipat berat badan lahir pada usia satu tahun , pertambahan berat badan sekitar 350-450 gram perbulan, pada usia 7-9 bulan dan 250-350 gram perbulan pada usia 10-12 bulan ini jika bayi mendapatkan pemenuhan gizi yang baik.
o   Pada anak 1-2 tahun, pada masa ini beberapa perlambatan dalam pertumbuhan fisik. Kenaikan berat berat badan 1,5-2,5 kg.
o   Dan pada masa prasekolah (3-5 tahun), pertumbuhan berat badan mengalami kenaikan rata-rata 2 kg per tahun.
o   Berat Badan Rata-rata Umur 0-5 Tahun :
Umur
Berat (Gram)
Standar
80% Standar
Lahir
0 – 1 Bulan
2 Bulan
3 Bulan
4 Bulan
5 Bulan
6 Bulan
7 Bulan
8 Bulan
9 Bulan
10 Bulan
11 Bulan
12 Bulan
3.400
4.300
5.000
5.700
6.300
6.900
7.400
8.000
8.400
8.900
9.300
9.600
9.900
2.700
3.400
4.000
4.500
5.000
5.500
5.900
6.300
6.000
7.100
7.400
7.700
7.900
1 tahun 3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
10.600
11.300
11.900
8.500
9.000
9.600
2 tahun  0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
12.400
12.900
13.500
14.000
9.900
10.500
10.800
11.200
3 tahun  0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
14.500
15.000
13.500
16.000
11.600
12.000
12.400
12.900
4 tahun 0 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
9 Bulan
16.500
17.000
17.400
17.900
13.200
13.600
14.000
14.400
5 tahun  0 Bulan
18.400
14.700
Sumber : Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI

§  Lingkar kepala
Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat dilihat apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi mental, sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat penyumbatan pada aliran cairan cerebrospinalis.
Peningkatan volume :
·         6 -9 bulan kehamila           : 3 gram/24 jam
·         Lahir-6 bulan                     : 2 gram/24 jam
·         6 blan- 3 tahun                  : 0,35 gram/24 jam
·         3-6 tahun                           : 0,15 gram/24 jam

§  Lingkar lengan atas
Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi penilaian ini banyak berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding dengan BB. Penilaian ini juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra sekolah.
o   Ambang batas pengukuran LILA pada bayi umur 0-30 hari yaitu ≥ 9,5 cm. sedangkan pada balita yaitu < 12,5cm.
o   Ambang Batas Pengukuran LiLA:
Klasifikasi
Batas Ukur
Wanita Usia Subur
KEK
< 23,5 cm
Normal
 23,5 cm
Bayi Usia 0-30 hari
KEP
< 9,5 cm
Normal
 9,5 cm
Balita
KEP
< 12,5 cm
Normal
12,5 cm
     Sumber: Sirajuddin, 2012.
§  Lingkar dada
Kebutuhan balita yakni berupa pemenuhan gizi seimbang, pemantauan tunbuh kembang balita, MTBS, penangan masalah yang mungkin timbul seperti sakit, dan lain sebagainya.


















BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas :
§  Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa fetus (9 minggu sampai lahir),
§  Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29 hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3-6 tahun).
Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas
§  Masa Sekolah (6-12 tahun)
§  Masa Remaja (12-18 tahun)

3.2         Saran
Wanita memiliki tahapan yang panjang dalam siklus kehidupannya, oleh sebab itu penting untuk memantau tumbuh kembangnya mulai dari konsepsi hingga menopuse agar wanita memiliki masalah dalam siklus kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP




Tidak ada komentar:

Posting Komentar