BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat lahir, bayi baru lahir akan
mengalami masa yang paling dinamis dari seluruh siklus kehidupan. Bayi
mengalami suatu proses perubahan dikenal sebagai periode transisi yaitu periode
yang dimulai ketika bayi keluar dari tubuh ibu harus beradaptasi dari keadaan
yang sangat bergantung menjadi mandiri secara fisiologis, selama beberapa
minggu untuk sistem organ tertentu.
Jadi adaptasi merupakan suatu
penyesuaian bayi baru lahir dari dalam uterus ke luar uterus, prosesnya disebut
periode transisi atau masa transisi.
Secara keseluruhan, adaptasi diluar uterus harus merupakan sebagai
proses berkesinambungan yang terjadi selama keseluruhan. Maka pada setiap kelahiran, bidan harus memikirkan
tentang faktor-faktor kehamilan atau persalinan yang dapat menyebabkan gangguan
pada jam-jam pertama kehidupan diluar rahim seperti partus lama, trauma lahir,
infeksi, keluar mekunium, penggunaan obat-obatan.
Bidan mempunyai tanggung jawab terhadap ibu dan bayi baru
lahir, tidak hanya melewati fase kehidupan dalam uterus menuju kehidupan luar
uterus seaman mungkin, tetapi juga adaptasi fisik terhadap kehidupan luar
uterus. Oleh karena itu bidan harus mengetahui bagaimana proses adaptasi bayi
baru lahir, memfasilitasi proses adaptasi tersebut sehingga dapat melakukan
tindakan-tindakan yang tepat untuk melahirkan bayi baru lahir yang sehat.
1.2 Tujuan
·
Untuk mengetahui organ reproduksi pada bayi baru lahir
·
Untuk mengetahui perkembangan organ reproduksi pada bayi
baru lahir
·
Untuk mengetahui perbedaan reproduksi pada bayi baru
lahir dan orang dewasa
1.3 Fungsi
·
Dapat mengetahui organ reproduksi apa saja yang sudah
berkembang pada bayi baru lahir
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
PERTIMBANGAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS
2.1.1
Bayi Perempuan
a.
Bayi baru lahir
Sistem reproduksi bayi perempuan
yang baru lahir sudah mengalami stimulasi berkepanjangan oleh hormon ibu yang
didapat secara transplasenta. Sistem
Reproduksi
Saat lahir ovarium bayi wanita berisi beribu-ribu sel germinal primitif yang akan berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir sampai dewasa. Peningkatan kadar estrogen selama masa hamil yang diikuti dengan penurunan setelah bayi lahir mengakibatkan pengeluaran bercak darah melalui vagina. Genetalia eksterna biasanya edematosa disertai hiperpigmentasi. Pada bayi prematur, klitoris menonjol dan labia mayora kecil dan terbuka.
Saat lahir ovarium bayi wanita berisi beribu-ribu sel germinal primitif yang akan berkurang sekitar 90% sejak bayi lahir sampai dewasa. Peningkatan kadar estrogen selama masa hamil yang diikuti dengan penurunan setelah bayi lahir mengakibatkan pengeluaran bercak darah melalui vagina. Genetalia eksterna biasanya edematosa disertai hiperpigmentasi. Pada bayi prematur, klitoris menonjol dan labia mayora kecil dan terbuka.
Selama masa
intrauterin, janin telah mendapat pengaruh rangsangan esterogen, progesteron
dan GnRH, sehingga ketika bayi wanita lahir telah terlihat adanya pembesaran
payudara dan uterus. Mukosa vagina dan endometrium memperlihatkan gambaran
profilerasi. Epitel vagina mengandung glikogen dalam jumlah besar. Zalir vagina
menunjukkan nilai pH 4,5-5 mirip pada pH wanita usia reproduksi. Setelah lahir
kadang-kadang terjadi perdarahan dari uterus bayi yang dikenal dengan
perdarahan lucut esterogen.
Dengan pemotongan tali pusat, kadar hormon ini akan
turun, disertai kembalinya efek hormon ini perlahan – lahan selama bulan –
bulan pertama kehidupan. Tunas payudara ditemukan pada sebagian besar bayi
perempuan baru lahir dan beberapa akan memproduksi susu jika dipijat.
Pemijatan payudara sebaiknya dihindari untuk mencegah
infeksi atau diproduksinya susu yang berkelanjutan. Saat lahir, klitoris tampak
menonjol dengan indeks klitoris <0,6cm2 (indeks klitoris = panjang dalam
sentimeter x lebar dalam sentimeter).
Labia minora besar dan dapat menonjol melewati bulbus
labia mayor. Himen tampak jelas dan berwarna merah, melindungi vagina yang
panjangnya rata – rata 4 cm. Dapat terlihat jelas adanya sekret vagina berwarna
keputihan yang berupa lendir dan sel – sel yang terkelupas dengan pH asam.
Uterus dapat membesar (panjang 4 cm) disertai eversi
(melipat keluar) serviks. Endometrium dapat meluruh dan terjadi perdarahan
vagina dalam beberapa hari setelah lahir. Orang tua dapat diyakinkan bahwa
perdarahan ini akan berhenti pada usia 10 hari.
Ovarium belum turun dari abdomen dan tidak dapat diraba
pada keadaan normal.
b. Anak kecil (di bawah 7 tahun)
Dengan sedikit stimulasi estrogen, genitalia eksterna
sudah berinvolusi (melipat ke dalam) dibanding walau lahir. Labia mayora
mendatar, labia minora menipis, demikian juga himen. Klitoris tidak lagi
menonjol tetapi indeks klitoris tetap tidak berubah.
Membran mukosa berwarna merah muda dan sedikit lembap.
Diameter pembukaan himen sekitar 0,4 cm. Panjang vagina kira – kira 5 cm dan
sekresinya mempunyai pH basa. Forniks vagina tidak berkembang sampai pubertas.
Oleh karena itu, serviks berada pada posisi yang berlawanan dengan forniks
vagina dan sulit dilihat atau dipalpasi.
Bila terlihat, ostium serviks berupa celah kecil. Uterus
yang beregresi tidak kembali ke ukuran uterus bayi baru lahir hingga usia 6
tahun. Ovarium mempunyai banyak folikel yang berkurang jumlahnya sampai
menarche, ketika jumlah folikelnya tinggal sedikit. Selama waktu ini, ovarium
mulai turun ke dalam pelvis minor.
c. Anak yang lebih besar (7 – 10 tahun)
Dengan kembalinya stimulasi estrogen, mons pubis
menebal, labia mayora bertambah besar dan labia minora menjadi lebih membulat.
Himen menebal dan pembukaannya membesar hingga 0,7 cm. Mukosa vagina menebal
dan vagina memanjang hingga 8 cm.
Korpus uteri membesar terutama karena proliferasi
miometrium. Endometrium perlahan – lahan menebal. Ovarium membesar dan turun ke
dalam pelvis. Folikel membesar, meski tak satupun yang akan berperan dalam
ovulasi, kemudian perlahan – lahan ukurannya mengecil. Tunas payudara mungkin
mulai tampak.
d. Remaja muda (10 – 13 tahun)
Selama fase perkembangan ini, genitalia eksterna terus
berkembang mendekati bentuk dewasa. Kelenjar Bartholini mulai menghasilkan
lendir segera sebelum menarche. Pembukaan himen menjadi kira – kira 1 cm.
Vagina memanjang men¬adi ukuran dewasa (10 – 12 cm) dan sekresi vagina menjadi
asam.
Forniks vagina berkembang. Korpus uteri menjadi dua kali
panjang serviks. Ovarium turun lebih jauh ke dalam pelvis minor. Perkembangan
payudara terus berlanjut, dengan tunas payudara berkembang menjadi “gundukan”
kecil.
Ciri seks sekunder lainnya mulai berkembang (rambut
pubis dan aksila), tubuh menjadi lebih bulat, dan pertumbuhan remaja yang pesat
(growth spurt) dimulai.
2.1.2
Bayi
Laki-laki
Sementara pada bayi laki laki, alat kelamin pada bagian
skrotum/buah zakar tampak lebih besar akibat terkumpulnya cairan. Dalam kondisi
normal, cairan ini akan mengempis sendiri ketika bayi berusia 3-6 bulan,
perhatikan bila tidak pulih konsultasi dengan dokter anak.
Tidak boleh memijat bagian skrotum. Testis turun kedalam skrotum pada 90 % bayi baru lahir laki-laki. Pada bayi ada yang hanya teraba satu testis atau tidak teraba sama sekali dalam kantung zakarnya. Jangan cemas dulu, tunggu hasil pemeriksaan dokter atau bidan. Bila memang bermasalah akan ditindaklanjuti. Pada umumnya testis yang belum turun terjadi pada bayi prematur.
Tidak boleh memijat bagian skrotum. Testis turun kedalam skrotum pada 90 % bayi baru lahir laki-laki. Pada bayi ada yang hanya teraba satu testis atau tidak teraba sama sekali dalam kantung zakarnya. Jangan cemas dulu, tunggu hasil pemeriksaan dokter atau bidan. Bila memang bermasalah akan ditindaklanjuti. Pada umumnya testis yang belum turun terjadi pada bayi prematur.
Muara uretra dapat tertutup prepusium dan tidak dapat
ditarik kebelakang selama 3-4 tahun. Sebagai respon terhadap estrogen ibu,
ukuran genetalia bayi baru lahir cukup bulan dapat meningkat begitu juga
pigmentasinya. Terdapat rugae yang melapisi kantong skrotum. Hidrokel sering
terjadi dan akan mengecil tanpa pengobatan. Pembengkakan payudara
pada bayi baru lahir disebabkan oleh peningkatan estrogen selama masa kehamilan
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Pada bayi baru lahir ada beberapa perbedaan pada
organ reproduksinya dari orang dewasa. Bayi baru lahir juga masih mendapatkan
pengaruh hormon dari ibu, sehingga ada beberapa perubahan seperti payudara yang
membesar, dan keluarnya darah dari uterus, tetapi hal tersebut adalah kejadian
yang fisiologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar