KONSEP DASAR PRAKTEK KLINIK II
DISUSUN OLEH :
1. Andika
Candra Ayundari (04)
2. Bunga
Alfiani Putri (06)
3. Santi
Wilujeng ( )
4. Hafmi
Putri S. (15)
5. Jenica
Hilary ( )
6. Maria
Ulfa F. M. ( )
7. Nova
Rina ( )
8. Rahmatika
Ninda E. (30)
9. Siti
Farah Habibah (36)
10. Tri
Lidia S. (38)
KELAS I – A
AKADEMI KEBIDANAN SITI KHODIJAH
MUHAMMADIYAH SEPANJANG - SIDOARJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Konseo Dasar Pengukuran Suhu ”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Sidoarjo, 12 November 2012
Penyusun
Penyusun
A.
Pengertian
Suhu
Suhu adalah pernyataan tentang perbandingan (derajat) panas suatu zat.
Dapat pula dikatakan sebagai ukuran panas / dinginnya suatu benda. Sedangkan
dalam bidang thermodinamika suhu adalah suatu ukuran kecenderungan bentuk atau
sistem untuk melepaskan tenaga secara spontan.
B.
Suhu Inti
dan Suhu Permukaan
Suhu inti: (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam,
seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). Tempat pengukuran suhu inti yang
paling efektif : rectum, membrane timpani, esophagus, arteri pulmonel, kandung
kemih, rektal.
Suhu permukaan: (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit,
jaringan subkutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C
sampai 40°C.
Tempat pengukuran suhu permukaan yang paling efektif : kulit, aksila, oral.
Tempat pengukuran suhu permukaan yang paling efektif : kulit, aksila, oral.
C. Keuntungan dan Kerugian Pengukuran Suhu Tubuh
1. Membran Timpani
Keuntungan:
tempat mudah dicapai.
perubahan posisi yang dibutuhkan minimal.
memberi pembacaan inti yang akurat.
waktu pengukuran sangat cepat (2-5 detik).
Dapat dilakukan tanpa membangunkan atau mengganggu klien.
Kerugian:
Alat bantu dengar harus dikeluarkan sebelum
pengukuran.
Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah
telinga atau membran timpani.
Membutuhkan pembungkus probe sekali pakai.
Impaksi serumen dan otitis media dapat mengganggu
pengukuran suhu.
Keakuratan pengukuran pada bayi baru lahir dan
anak-anak dibawah 3 tahun masih diragukan.
Pengukuran
suhu membrane tympani:
Penempatan termometer adalah pada lubang
terlinga, masukan ujung prove thermometer secara perlahan lahan
kedalam saluran telinga yang mengarah ketitik tengah.
2. Rektal
keuntungan:
Terbukti lebih dapat diandalkan bila suhu oral tidak
dapat diperoleh
Menunjukkan suhu inti
Menunjukkan suhu inti
Kerugian:
Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah
rektal, kelainan rektal, nyeri pada area rektal, atau cenderung perdarahan.
Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber
rasa malu dan ansietas klien.
Risiko terpajan cairan tubuh
Memerlukan lubrikasi
Dikontradiksikan pada bayi baru lahir
Pengukuran suhu tubuh rektal:
Letakan ujung termometer yang telah diberi pelumas,
instruksikan klien untuk mengambil napas dalam selaman memasukan termometer,
jangan paksakan termometer jika dirasakan ada tahanan.masukan 1/2 inchi (3,5
cm) pada orang dewasa dan 2,5 cm pada anak - anak.
3. Oral
Keuntungan:
Mudah dijangkau dan tidak membutuhkan perubahan posisi
Nyaman bagi klien
Memberi pembacaan suhu permukaan yang akurat
Kerugian:
Tidak boleh dilakukan pada klien yang bernapas lewat
mulut
Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah oral,
trauma oral, riwayat epilepsi, atau gemetar akibat kedinginan
Tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang
sedang menangis atau klien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif
Risiko terpapar cairan tubuh
Pengukuran suhu tubuh oral:
Probe harus tetap pada sublingual u/periode
waktu tertentu untuk memastikan pengukuran
oral akurat. Periode ini umumnya beberapa detik untuk
thermometer elektronik kontak dalam model prediktif, tetapi pada
model monitor pengukuran yang sama mungkin memakan waktu tiga menit
atau lebih. Satu menit diperlukan untuk termometer kimia. Waktu pengukuran
yang diperlukan ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk suhu
probe untuk menyeimbangkan dengan yang area kontak.
4. Aksilla
Keuntungan:
Aman dan non-invasif
Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dan klien
yang tidak kooperatif.
Kerugian:
Waktu pengukuran lama
Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi
klien
pengukuran suhu tubuh aksilla:
Penempatan yang benar dalam pengukuran suhu aksila dan
kontak kulit secara langsung adalah penting. Termometer ditempatkan
dibawah lengan dengan bagian ujungnya berada di tengah aksila dan
jaga agar menempel pada kulit, bukan pada pakaian, pegang lengan anak
dengan lembut agar tetap tertutup. Termometer elektronik kontak
membutuhkan waktu 5 menit untuk mengukur suhu yang akurat.
D. Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1.
Kecepatan metabolisme basal
2.
Rangsangan saraf simpatis
3.
Hormone pertumbuhan
4.
Hormone tiroid
5.
Hormon kelamin
6.
Demam ( peradangan )
7.
Status gizi
8.
Aktifitas
9.
Gangguan organ
10. Lingkungan
E. Proses Pengeluaran Panas
1. Radiasi
adalah
pemindahan panas dari satu benda ke benda lain tanpa melalui kontak langsung,
misalnya orang berdiri didepan lemari es yang terbuka
2. Konduksi
adalah
pemindahan panas dari satu benda ke benda lainnya melalui kontak langsung,
misalnya kontak langsung dengan es
3. Konveksi
adalah
pemindahan panas yang timbul akibat adanya pergerakan udara, misalnya udara
yang berdekatan dengan badan akan menjadi hangat
4. Evaporasi
adalah
pemindahan panas yang terjadi melalui proses penguapan, misalnya pernapasan dan
perspiration dari kulit. Misalnya keringat meningkatkan pengeluaran panas tubuh
F. Hal-Hal yang Perlu di Perhatikan Saat Pengukuran Suhu
Tubuh
1.
Termometer harus dalam keadaan nol suhunya
2.
Penggunaan termometer untuk tiap tempat pengukuran
harus pisah
3.
Cara menurunkan suhu harus dilakukan hati-hati jangan
sampai thermometer jatuh dan pecah
4.
Sebelum melakukan pengukuran harus dijelaskan dengan
benar tentang tempat dan tujuan pengukuran suhu
5.
Fungsi thermometer harus menghadap keluar untuk arah
yang dibaca
Pembacaan thermometer harus ditempat yang cukup cahaya
Pembacaan thermometer harus ditempat yang cukup cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar