MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
POLINDES
Disusun oleh
:
1.
Ainun Fitri Rahmadina
2.
Aknes Nurul Hikmawati
3.
Alfiyah Masrurotin Ni’mah
4.
Andika Candra Ayundari
5.
Aricha Juni .S
6.
Bunga Alfiani Putri
7.
Cahyaningtyas Dwi Rahmani
8.
Desy Megawaty
9.
Ditha Ayu Larasati
10. Dwi Santi Wilujeng
Semester
1A
AKADEMI
KEBIDANAN SITI KHODIJAH SEPANJANG MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN
2012 - 2013
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Konsep Kebidanan mengenai Polindes dan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, dengan demikian kami sangat mengharapkan petunjuk dan
saran serta kritik dari semua pihak guna perbaikan di kemudian hari.
Akhir kata semoga hasil makalah ini memberikan
manfaat yang berguna bagi yang membutuhkannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian
terpenting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Melalui upaya
pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Kondisi spesifik geografi dan
demografi mengakibatkan kurangnya sarana dan prasarana serta tenaga pelayanan
kesehatan baik dari sisi kuantitas dan kualitas. Dinas kesehatan sebagai
institusi kesehatan memiliki tanggung jawab dalam menurunkan masalah kesehatan
masyarakat dan memiliki peran yang sangat strategis dalam menciptakan SDM berkualitas
dalam upaya peningkatan drajat kesehatan masyarakat secara menyeluruh, merata,
terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
2.
Tujuan khusus
a.
Meningkatkan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat
untuk secara mandiri
b.
Meningkatkan kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan.
BAB II
ISI
1.
Pengertian
Pondok bersalin desa (polindes) merupakan
salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang didirikan
masyarakat atas dasar musyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan
masyarakat desa.
Kemitraan bidan dan dukun bayi Kader masyarakat yang paling terkait dengan
pelayanan di polindes adalah dukun bayi. Karena itu, polindes dimanfaatkan pula
sebagai sarana meningkatkan kemitraan bidan dan dukun bayi dalam pertolongan
persalinan. Kemitraan bidan dan dukun bayi merupakan hal yang dianjurkan dalam
pelayanan pertolongan persalinan di Polindes. Penghitungan cakupan kemitraan
bidan dan dukun dihitung secara kumulatif selama setahun.
Pengelolaan Polindes yang baik akan menentukan kualitas pelayanan,sekaligus
pemanfaatan pelayanan oleh masyarakat. Kriteria pengelolaan polindes yang baik
antara keterlibatan masyarakat melalui wadah LPM dalam menentukan tarif
pelayanan. Tarif yang ditetapkan secara bersama, diharapkan memberikan
kemudahan kepada masyarakat untuk memanfaatkan polindes sehingga dapat
meningkatkan cakupan dan sekaligus dapat memuaskan semua pihak.
a.
Cakupan persalinan dipengaruhi banyak faktor,
diantaranya:
·
ketersediaan sumberdaya kesehatan termasuk
didalamnya keberadaan polindes beserta tenaga profesionalnya, yaitu bidan desa.
Tersedianya polindes dan bidan di suatu desa.
·
memberikan kemudahan untuk mendapatkan pelayanan
KIA, khususnya dalam pertolongan persalinan, baik ditinjau dari segi jarak
maupun dari segi pembiayaan.
·
Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong di
polindes, selain berpengaruh terhadap kualitas pelayanan ibu hamil, sekaligus
mencerminkan kemampuan bidan itu sendiri baik di dalam kemampuan teknis medis
maupun di dalam menjalin hubungan dengan masyarakat. Cakupan persalinan
dihitung secara kumulatif selama setahun.
2.
Tujuan polindes
·
Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan
mendekatkan layanan KIA termasuk KB kepada masyarakat.
·
Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan ANC
dan persalinan normal di tingkat desa
·
Meningkatkan pembinaan dukun bayi oleh bidan di
desa
·
Meningkatkan kesempatan konsultasi dan
penyuluhan keseatan bagi ibu dan keluarganya, khususnya dalam program KIA, KB,
gizi, imunisasi dan penanggulangan diare dan ISPA
·
Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak
serta yankesh lainnya lainnya oleh bidan sesuai dengan kewenangannya.
a.
Fungsi polindes
·
Meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan
KB-KIA
·
Sebagai tempat pemeriksaan kehamilan
·
Sebagai tempat persalinan
·
Sebagai
tempat pelayanan kesehatan
·
Sebagai tempat konsultasi kesehatan
b.
Syarat polindes
1.
Tersedianya bidan di desa yang bekerja penuh
2.
Tersedia sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsi bidan:
o
bidan kit,
o
IUD kit,
o
sarana imunisasi dasar dan bumil,
o
timbangan BB,
o
pengukur TB,
o
infus set dan cairan D5%, NaCl 0,9 %
o
obat-obatan sederhana dan uterotonika,
o
buku-buku pedoman KIA dan KB, dan kesehatan
lainnya,
o
inkubator sederhana
3.
Memenuhi persyaratan rumah sehat:
·
Penyediaan air bersih
·
Ventilasi
·
Penerangan cukup
·
Pembuangan air limbah
·
Pekarangan yg bersih Ukuran min 3x4 m2.
4.
Lokasi dapat dicapai dengan mudah oleh penduduk
sekitarnya dan dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat.
5.
Tersedia tempat untuk melakukan pertolongan persalinan
dan perawatan post partum, minimal 1 tempat tidur
c.
Kegiatan di polindes
·
Pemeriksaan
kehamilan,imunisasi TT, deteksi resti
·
Menolong persalinan
normal dan resiko sedang
·
Pelayanan
kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui
·
Pelayanan kesehatan
neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan imunisasi
·
Pelayanan
KB dan
·
Pertolongan pertama
pada hamil resti
d.
Faktor penghambat Polindes
1.
kesulitan mendapatkan lokasi yang strategis seperti:
·
Bangunan polindes tampak bersih, salah satunya
ditandai tidak adanya sampah berserakan
·
Lingkungan yang sehat, bila polindes jauh dari
kandang ternak
·
Mempunyai jumlah ruangan yang cukup untuk
pemeriksaan kehamilan dan pelayanan KIA, mempunyai ruang untuk pertolongan
persalinan.
·
Tempat pelayanan bersih dengan aliran
udara/ventilasi yang baik terjamin.
·
Mempunyai perabotan dan alat-alat yang memadai
untuk pelaksanaan pelayanan.
·
Mempunyai sarana air bersih dan jamban yang
memenuhi persyaratan kesehatan.
2.
kesulitan menggali peran serta masyarakat
3.
bidan tidak tinggal di desa
4.
budaya masyarakat melahirkan di tolong oleh dukun dan
melahirkan dirumahnya sendiri.
e.
Lokasi:
·
Berada di tengah pemukiman
·
Mudah dijangkau oleh masyarakat.
·
Mempertimbangkan keamanan bidan
f.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di polindes
·
Pemerikasaan kehamilan, tmsk memberikan TT
bumil dan deteksi dini resiko tinggi kehamilan
·
Menolong persalinan normal dan persalinan resiko
sedang
·
Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu
menyusui
·
Memberikan yankesh neonatal, bayi, anak, balita,
dan anak prasekolah srt imunisasi dasar pd bayi
·
Memeberikan pelayanan KB
·
Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama
pada kehamilan, persalinan dan resiko tinggi baik ibu dan bayinya
·
Menampung rujukan dari dukun bayi dan kader
·
Merujuk kelainan ke fasilitas yang lebih maju
·
Melatih dan membina dukun bayi dan kader
·
Memebrikan penyuluhan kesehatan dan gizi bumil
dan anak serta peningkatan penggunaan ASI
·
Mencatat dan melaporkan kegiatanyaang
dilaksanakan kepada puskesmas setempat
g.
Pelaksana polindes
·
Bidan desa setempat bekerjasama dengan kader dan
dukun bayi
·
Bimbingan dan pengawasan oleh kepala puskesmas
·
Pembiayaan, biaya jasa ditetapkan secara
musyawarah bersama masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.
·
Untuk operasional polindes tidak diperlukan
surat izin, cukup dilaporkan dan dicatat pada puskesmas setempat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polindes didirikan oleh masyarakat dengan di dasarkan
pada kelengkapan pembangunan desa. Dan untuk memperbaiki tingkat kesehatan
masyarakat desa. Dengan letak yang stategis polindes dapat dijangkau masyarakat
desa dengan mudah. Meskipun polindes itu sederhana, itu semua tidak mengurangi
pelayanan dan alat-alat kesehatan memedai yang digunakan petugas tidak
mengurangi kualitas pelayanan polindes tersebut.
Tarif yang di patok ditetapkan oleh
puskesmas dan sesuai dengan masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang ada yaitu, Pemeriksaan
kehamilan,imunisasi TT, deteksi resti, Menolong persalinan normal dan resiko sedang, Pelayanan kesehatan ibu nifas
dan ibu menyusui, Pelayanan kesehatan
neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan imunisasi, Pelayanan KB dan, dan pertolongan pertama pada hamil resti.
3.2 Saran
Polindes seharusnya
ditempatkan di lokasi yang luas, agar dapat menmbah pelayanan yang kurang di
desa tersebut. Menambah kegiatan di polindes agar tingkat kesehatan masysratkat
lebih maju.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar